Maaf kalau ada kurangnya kata-kata+typo dalam bagian chapter.
Maklum author nya noob permanen.Selamat membaca 😚😚❤️
Setelah kejadian dimana Jihoon pergi dari rumah Guanlin, ia tak henti-henti nya menangis hingga ia merasa kepalanya pusing dan memutuskan tidak masuk 2 hari.
Jihoon benar-benar merasa tidak mood, beberapa kali Guanlin dan teman-temannya bahkan mamanya sekalipun menghubunginya tidak digubris sama sekali, hingga ia memutuskan untuk mematikan handphone-nya dan menenangkan diri.
Setelah itu Jihoon masuk sekolah dan ia berangkat lebih pagi berusaha untuk menghindari Guanlin sehari penuh. Tapi ia sadar hari ini Guanlin akan mengajar di kelasnya.
"Setidaknya aku tidak melihat wajahnya untuk pagi ini" benak Jihoon yang tengah berjalan menuju kelasnya.
Jihoon datang lebih awalpun masuk ke kelasnya dan memutuskan untuk tidur sebentar dengan mata yang masih sembab.
"Hoon, kau kenapa Hoon?" Seseorang menggoyangkan badannya membuat ia membuka mata dan melihat sosok Jinyoung dan Samuel di sampingnya.
"Hoon, kamu kemana aja 2 hari ini? Jangan buat kamu khawatir dong Hoon" pertanyaan Samuel membuat Jihoon mengangkat kepalanya.
"Kamu habis nangis Hoon?" Jinyoung kaget dengan wajah Jihoon yang berantakan pagi ini.
Jihoon hanya bisa tersenyum dan rasanya ingin menangis sekerasnya di depan sahabatnya, tapi mereka masih di kelas dan Jihoon memutuskan untuk menahannya.
"Bae, Samuel akan kuceritakan pada kalian. Tapi bisakah kau menemaniku untuk membolos di pelajaran Pak Guanlin, untuk hari ini saja"
Jinyoung dan Samuel saling bertatapan, tidak biasanya Jihoon mengajak membolos pelajaran. Walaupun mereka mengajak Jihoon membolos ia pasti akan menolaknya mentah-mentah.
"Baiklah" jawab Jinyoung dan Samuel bersamaan.
--
Guanlin memasuki kelas Jihoon untuk mengajar, beberapa saat Guanlin melihat 3 bangku kosong di kelasnya dan ia tahu siapa pemilik bangku kosong tersebut.
"Jihoon, Jinyoung, dan Samuel tidak masuk hari ini?" Tanya Guanlin pada murid-murid dikelasnya.
"Tadi ada si pak, entah tiba-tiba mereka hilang kemana" Jawab Jisung sang ketua kelas.
Guanlin hanya mengangguk, sebenarnya ia sangat khawatir dengan Jihoon. Ia tidak tahu kenapa sikap Jihoon berubah setelah kejadian dirumahnya.
Saat ini pelaku membolos berada di atap sekolah. Jihoon langsung menangis dihadapan Jinyoung dan Samuel lalu memeluk mereka berdua.
Mereka berdua kaget dan bingung dengan sikap Jihoon hanya bisa mengelus punggungnya mencoba untuk menenangkan Jihoon yang tangisannya semakin keras.
Butuh waktu cukup lama untuk menenangkan Jihoon dan akhirnya dirasa isakannya sudah hilang Jinyoung dan Samuel mengajak Jihoon untuk duduk.
"Hoon, kau kenapa? Kumohon cerita padaku dan Jinyoung. Kami benar-benar khawatir denganmu" wajah Samuel saat ini benar-benar sedih melihat keadaan Jihoon sekarang.
Jihoon tersenyum ke arah Jinyoung dan Samuel. Ia merasa bersyukur memiliki sahabat yang sangat peduli dengannya.
"Maafkan aku, sebenarnya memalukan kenapa aku menangis kali ini. Aku merasa patah hati"
"Apakah kau ditolak sama cowok yang kau taksir?" Tanya Jinyoung, sebenarnya Jinyoung penasaran siapa orang yang Jihoon suka. Tapi ia masih menjaga perasaan Jihoon, takut ia menangis lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Reincarnation Love (panwink)
FanfictionApakah kau percaya akan kehidupan yang kedua? Seseorang yang mati dapat kembali hidup dengan jiwa yang sama namun raga yang berbeda? Kehidupan Lai Guanlin yang hampa karena kehilangan orang yang sangat dicintainya kembali bewarna karena kehadiran m...