Explanation

1.3K 149 51
                                    

Hai~

Just check this out!

And you'll ( maybe ) find something nice in this story ^^

Happy reading..

•••

* Pinky itu.. cantik. Sungguh. Cantiknya bukan main. Sudahlah cantik, ditambah lagi pintar dan juga baik hati pula. Tak apalah dibilang 'tak lurus'. Setidaknya, meskipun sekarang ini Pinky tak bisa dibilang sempurna tuk menjadi seorang 'wanita'. Tapi, sungguh ia tak perlu menjadi sosok yang sempurna untuk menjadi syarat dicintai seorang Mingyu.

* Chaeyeon ya.. susah juga sih mendeskripsikan 'wanita' kita yang satu ini. Selain karena dikenal sebagai penyuka sesama jenis dan orang-orang senang mengatainya banci—toh, Chaeyeon tak begitu perduli. Chaeyeon itu; cantik—meskipun ia benci dipuji seperti itu, selain itu Chaeyeon itu sangat pendiam. Dia galak—ah, dia ini sarkastis. Sungguh. Sungguh sarkastis. Bukan hanya mengenai orientasi seksualnya, bukan juga mengenai pacar wanitanya itu. Melainkan, ia begitu sarkastis saat ada orang yang terlalu kesepian dan mulai mengusik hidupnya; bagi Chaeyeon itu mengerikan. Selebihnya, Chaeyeon—tak mau perduli. Ah, lupa. Chaeyeon—juga perduli pada Jaehyun—satu-satunya lelaki yang berhasil merebut atensi virtual seorang Chaeyeon terhitung dari tahun-tahun belakangan.

* Kalau bicara masalah orientasi kasih sayang, Mingyu sih yakin kalau dia ini lurus selurus-lurusnya. Mingyu menyukai wanita—mantannya di Semarang saja cantik-cantik semua; sebut saja Eunha dan Mina. Sekarang juga masih sama—maksudnya Mingyu masih menyukai wanita. Jatuh cinta pada seorang lesbian—sungguh, tak pernah terbayang oleh si Rajendra. Tapi, kalau sudah takdir yang menggores—siapa yang bisa ikut campur?

* Jaehyun. Korban takdir dimana ia tak lagi bisa merasakan kasih sayang sebuah keluarga—hanya karena menyukai yang tak seharusnya. Menjijikkan, Jaehyun memang menjijikkan—kata kebanyakan orang. Tapi, sungguh—Jaehyun tak pernah ingin perduli. Ia bahkan sudah tak perduli akan sebuah emosi yang diberi nama bahagia. Rasa-rasanya ia tak pantas lagi untuk bahagia; Tapi, semenjak Chaeyeon masuk kedalam hidupnya. Ia—merasa mendapatkan kembali haknya untuk harus bahagia.

•••

Jaehyun X Chaeyeon

"Lo.. pernah ngerasa gak adil sama dunia?" -Jae

"Kalo lo nanya masalah 'aturan' dimana cewek harus suka sama cowok dan cowok harus suka sama cewek. Jawaban gue.. iya." -Chae

"Bukan dunia berarti yang bikin lo ngerasa gak adil." -Jae

"Terus, apa?" -Chae

"Takdir. Lo gak terima sama takdir yang Tuhan garisin buat lo." -Jae

"Lo sok ta—" -Chae

"Jangan bilang gue sok tau, Chae. Karena kita tuh sama." -Jae

•••

Mingyu X Pinky

"Kak Ming, pernah suka sama cowok?" -Pink

"Enggak." -Ming

"Tapi, kenapa Kakak gak jijik sama cewek yang juga suka sama cewek kayak aku?" -Pink

"Semua orang punya hak, Pink. Jangan ngerasa lo penuh dosa buat mutusin jadi kayak gini. Orang lurus aja belum tentu masuk surga, kan?" -Ming

"Tapi.. dunia seakan gak pernah ngizinin, Kak." -Pink

"Ngizinin apa?" -Ming

"Jadi gak normal kayak aku." -Pink

"Ini cuma masalah kepercayaan, Pink. Gak semua orang bisa melihat dengan jeli—kalau hal kayak gini tuh sebenarnya sah-sah aja. Ya, dengan catatan 'Akibat Ditanggung Pihak Terkait'." -Ming

"So.. Gimana dong?" - Pink

"Gue emang gak pernah bisa ngerasain hal yang sama kayak yang lo rasain. Karena, jujur aja dibilang 'beda' itu gak pernah enak." -Ming.

"Yah.. takdir kan, Kak?" -Pink

"Lo bisa kok ngubah takdir lo." -Ming

"Hah? Maksudnya?" -Pink

"Gue bukannya mau nge-judge lo lho ya ngomong kayak gini." -Ming

"Iya, gapapa. Ngubah gimana maksud Kakak?" -Pink

"Kembali ke seharusnya kodrat lo. Ngembaliin takdir lo yang sebenarnya. Suka sama cowok, Pink. Sama gue, mungkin?" -Ming

•••

“Karena bagaimanapun juga, tak ada yang berhak menentukan jalan—akan takdir seperti apa yang kita pilih. Tuhan hanya menyediakan jalan, dua pilihan—baik juga buruk. Selebihnya, Dia membiarkan kita tuk memilih—ingin menjadi seperti apa diri kita. Tak perduli baik ataupun mungkin buruk jalan yang kita pilih—jangan takut tuk menunjukkan siapa diri kita yang sebenarnya. Baik dan buruk hanyalah pilihan. Tak ada yang berhak menilai—bahkan orang dengan gelar Ter-Sempurna sekalipun.”

by. mozarellahwang_

•••

Rada spo dikit boleh kan :v

Jadi, guys..

How about this chap?

Chap depan bakalan mulai daily life-nya. Jadi, apa yang udah kebayang diotak kalian tentang ff ini?

Huft! Vomment >,<

Published : April, 08th 2018.

We Are • GyuPink X JaeYeon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang