Sixteenth : Let Me Go

590 106 80
                                    

🎶 Playlist : Haillee Steinfield ft. Alesso : Let Me Go 🎶

Note :

• Persiapkan hati juga perasaan. Juga tissue kalau perlu.

———

Lelah juga terus-menerus mendebat dunia, apapun yang diberi sebagai pendapat; tetap saja semuanya seakan selalu salah.

Terutama bagi Pinky juga Chaeyeon sekarang. Beban berat seolah tergantung dipundak mereka masing-masing. Padahal, tak ada apa-apa disana sejauh mata memandang.

Sebenarnya, kalau putus dengan hubungan yang normal sih, tentu saja tidak terlalu menjadi masalah.

Tapi, hubungan mereka tidak wajar disini. Keduanya bahkan sudah terlalu sering bersama; akan sulit pasti menghilangkan perasaan yang pernah ada. Bahkan, dengan cara se-pelan-pelan apapun.

"Aku emang ngaku, jujur aja bakalan susah buat move on dari Kak Chaeyeon. Aku juga sebenarnya gak tau motivasi aku apa minta putus kayak gini ke Kak Chaeyeon."

Chaeyeon menghela napas. Masalah mereka serius sekarang.

"Kakak tau, dek. Ini semua bukan cuma gara-gara masalah di mall waktu itu. Kak Chaeyeon tau kamu udah mulai ngerasa capek. Berapa kali Kakak harus bilang; kalo Kakak merasa bersalah banget dengan cara ngubah hidup kamu yang harusnya sempurna malah jadi cacat kayak sekarang. Kalo misalkan, kita emang harus selesai disini, sumpah demi apapun—Kakak ikhlas."

Pinky udah mau nangis aja rasanya. Chaeyeon emang gak pernah main-main buat jalin hubungan sama dia, begitupun perasaan Pinky ke Chaeyeon. Dari awal mereka emang gak pernah main-main.

Tapi, mau gimana lagi? Takdir seakan masih belum puas bermain dengan masa muda mereka. Ini bukan jalannya. Yah, memang sudah begitu dari sananya.

"Kak Chaeyeon?"

"Iya?"

"Se-serius itukah Kak Chaeyeon sama aku? Semua perlakuan Kakak selama hampir setahun lebih itu bakalan menjurus ke hal yang lebih serius? Pernikahan, misalnya?"

"Kakak gak mau ngerusak hidup orang yang Kakak sayang, Pink. Kamu pantes menikah dengan orang yang jauh lebih baik dibanding Kakak. Semua perilaku Kakak ke kamu selama ini, tentu saja bener-bener Kakak lakuin sepenuh hati. Tapi, untuk rencana menikah; Kakak masih sanggup untuk berpikir waras. Kamu terlalu malaikat untuk dijadikan iblis."

Pinky makin nundukkin pandangannya, bahkan matcha ice-nya aja gak dia sentuh sama sekali. Terlalu pusing kepalanya memikirkan urusan runyam ini.

"Kalau misalka—"

"Jangan melulu bicara tentang misalkan, Pink. Hidup kamu gak bakalan rusak kalo gak ada Kakak. Malah justru mungkin bakalan lebih baik dan makin terus jadi lebih baik. Kakak cuma penghambat, Kakak sadar akan hal it—"

"Kak Chaeyeon gak boleh ngomong kayak gitu!" sela Pinky. "Selama ini, selama aku kenal sama Kak Chaeyeon hidup aku justru menjadi lebih tenang. Gak ada lagi bayang-bayang kehidupan panti yang menyiksa, gak ada lagi yang bisa bully aku dengan ngatain orangtua-ku hina. Kak Chaeyeon gak pernah ber-hak ngomong kalo Kak Chaeyeon ngerusak hidup aku. Aku benci Kak Chaeyeon yang kayak gini."

Chaeyeon cuma bisa tersenyum miris. Dia emang tau semuanya tentang latar belakang kehidupan Pinky, jauh sebelum kenal sama cewek urakan kayak dia.

"Tapi, sekarang Tuhan suruh kamu buat ngelepas, Pink." menghela napas berat, "Aku cuma pengen kamu bahagia, entah sama siapapun itu."

"Aku gak minta putus gara-gara Kak Mingyu, atau gara-gara aku cemburu sama Kak Jaehyun yang akhir-akhir ini jadi sering jalan sama Kakak." tegas Pinky.

We Are • GyuPink X JaeYeon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang