Twenty Four : Rhyming

683 86 46
                                    

———

'bersajak, cerita cinta kita ini bersajak. bahkan mungkin terlalu indah hingga kita menyebutnya sajak. karena, bukankah setiap sajak akan selalu terdengar indah? '

———

Dari; Kyulkyung, untuk; Mingyu.

Bahkan sepertinya cerita televisi yang begitu roman picisan — dengan segala puisi-puisi juga pemain yang tampan nan cantik — saja kalah saing dengan kisah cinta kita yang begitu berduri, tapi indah tentu saja—seperti mawar. Bukankah begitu, Kak?

Terimakasih ya, terimakasih untuk selalu menjadi orang pertama yang tau kalau aku tengah berduka, bahkan saat mulut ini tak mengutarakan apapun kepadamu. Terimakasih untuk selalu menjadi tameng dikala aku putus asa dengan keadaan hidup. Terimakasih untuk segalanya, terutama terimakasih telah dengan tulus mencintaiku yang hina seperti ini.

Intinya, aku beruntung memilikimu.

—ayo menatap masa depan dan bahagia bersama! Aku takkan membiarkan siapapun mencurimu dariku, kkkkk~

^^

———

Dari; Mingyu, untuk; Gadis Merah Muda-ku.

Jangan lupakan janjimu untuk tetap bahagia, bahkan saat aku tak lagi ada dalam hidupmu.

Kau terlalu pantas untuk bahagia, sayang. Aku bahkan tak bisa menampik fakta itu. Jangan mem-bebani dirimu dengan cemoohan manusia-manusia kurang asupan vitamin itu—ya, makanya mereka menjadi bodoh!

Kini, aku akan selalu ada disisimu—terimakasih untuk telah memberikan jawaban terbaikmu atas permintaanku, aku bahagia mengetahui yang kucintai adalah dirimu.

Pernahkah berpikir untuk menikah, Pinky? Saat togamu suatu hari nanti kau lemparkan kelangit, saat itu juga aku akan melamarmu—lalu kemudian menikah, tentu saja! Menjadikanmu milikku seutuhnya, tanpa cela; tanpa siapapun berani membantahnya.

Terima segala kurang-lebihku, kumohon. Karena seperti manusia kebanyakan; aku tidaklah bisa selalu sempurna.

—aku ingin punya banyak anak denganmu! Ayo kita cepat menikah!

———

Dari; mrs. ex lesbian, untuk; mr. ex gay.

Aku, ah! Apa yang harus kutulis sih disini? Aku tak biasa mengekspresikan perasaanku dalam bentuk tulisan seperti ini. Lagipula, seperti orang kuno saja harus segala menulis surat? Penulis cerita bodoh macam apa ini? Menyusahkan pemain saja!

Hah! Baiklah, ini demi Jaehyun. Iya, kalian tidak salah baca! Demi Jaehyun. Jangan munafik, senang kan kalau misalnya aku dan Jaehyun berlaku mesra seperti kebanyakan pasangan?

Oke, ini tentang kita, Jaehyun; aku bersyukur pada Tuhan, karena Dia telah mempertemukan kita. Aku bersyukur pada Tuhan, karena lelaki yang kucintai adalah kau. Aku bersyukur pada Tuhan karena telah menjadikanku satu-satunya wanita yang pernah — dan harus selalu singgah didalam hatimu.

Maaf juga aku masih belum bisa menjadi sosok yang benar-benar kau harapkan. Kita masih sama-sama berusaha disini, kau tau hal itu. Tapi, tolong jangan tanya seberapa sayang aku padamu; karena saking banyaknya, aku sampai kewalahan kalau-kalau disuruh menghitungnya. Kau tak mau aku lelah, lalu mengamuk bukan?

Aku tak tau harus menulis apa lagi disini, tapi satu hal yang bisa kau tarik kesimpulannya dari tulisanku diatas adalah;

Aku mencintaimu, Jaehyunnie.

—maaf kalau tidak romantis, aku bukan Dilan, soalnya. Kalau mau yang lebih romantis, cari pacar lain sana!

P. S : “Awas saja kalau kau berani, Jaehyun!1!1!1!”

———

Dari; Jae, untuk; Chae.

Kepadanya saja sudah tidak romantis, jadi jangan harap kalau isinya akan penuh dengan keju, ya. Aku bukan Mingyu yang pandai merayu soalnya.

Tapi, kalau untuk Chaeyeon; aku akan berusaha, berusaha membuat surat ini menjadi sedikit manis saat ia baca. Berusaha membuatnya semakin jatuh cinta padaku. Membuatnya semakin merasa bahagia saat eksistensiku memenuhi hidupnya.

Iya, Chaeyeon; pegang janjiku.

Aku akan terus membuatmu bahagia; kita akan menikah beberapa tahun lagi. Tolong terima aku sebaik aku menerimamu. Aku akan selalu menyayangimu, putri Pedas!

Rasanya akan klise kalau aku hanya berterimakasih; jadi, aku akan meminta disini, tolong penuhi permintaanku sebaik yang kau mampu.

Aku ingin meminta; teruslah disisiku, dalam keadaan se-menyenangkan juga se-rapuh apapun seorang Jaehyun Anggara dimatamu. Aku pun akan sama, aku akan terus berada disisimu, dalam keadaan se-menyenangkan juga se-rapuh apapun seorang Chaeyeon Renata dimataku.

Aku sangat menyayangimu.

—astaga, demi apapun aku tak mencontek ke internet kata-kata menggelikan ini untukmu, bodoh! Aku sendiri bahkan terkejut saat membaca ulang. Terus bersamaku, ya!

———







































—We Are; End—


Note :

masih ada epilogue, Kawan 💗

Published : May, 26th 2018

We Are • GyuPink X JaeYeon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang