🎶🎶 Playlist : 🎶🎶
• John Legend, All Of Me.
• Katharine McPee, Terrified.
• Henry ( eks SuJu ), It's You.
Note :
• prefer banget sambil play lagunya kalo ada.
• selamat ber-baper-baper ria! 💗 (2)
---
"Pink, berapa kali aku harus bilang dan nunjukkin sebesar apa aku sayang sama kamu? Kalau misalkan kamu nyerahin diri kamu sepenuhnya untuk aku cintai; maka sumpah demi Tuhan, aku bakal jaga hal itu baik-baik. Kenapa? Karena itu adalah anugerah terbesar dalam hidup aku."
"Makasih, Kak. Makasih udah selalu jadi penyemangat dihidup aku. Makasih udah selalu ada kalau aku butuh sandaran. Makasih untuk selalu mencintai orang menjijikkan kayak aku. Makasih.."
---
"Pinky?"
"Iya?"
Gadis itu menjawab sembari masih terus berkutat dengan ponselnya.
"Liatin apa sih di hape? Asik banget kayaknya." tanya Mingyu.
"Ini, Kak Chaeyeon."
Yah :'))
"Kenapa Chaeyeon?"
"Ngasih tau aku kalo dia sama Kak Jaehyun udah jadian kemarin."
"HAH? BANGSAT SI JAEHYUN GAK BILANG-BILANG!"
"Kak Mingyu, ih! Malu, jangan teriak-teriak!" Pinky nyubit pinggangnya Mingyu.
"Aduh, sakit Pink.."
"Lagian siapa suruh berisik!" ketusnya.
Mingyu cuma senyum-senyum. Gak waras emang dia.
"Pinky.."
"Hhm?"
"Jaehyun sama Chaeyeon aja udah jadian, kita kapan?"
"H-hah?"
Pinky benar-benar merona hebat sekarang, bahkan telapak tangannya saja sudah menutupi setengah dari wajah cantiknya itu. Maluuuu!
"Aku sayang sama kamu, Pink. Kamu masih kurang percaya untuk jadiin aku pasangan kamu?"
"Bu-bukan gitu, Kakak!"
"Terus?"
"Aku, cuma rada takut aja kalau misalkan tanpa alasan yang jelas Kak Mingyu ninggalin aku. Aku belum siap kembali terluka, asal Kak Mingyu tau."
Sama seperti kekhawatiran Chaeyeon rupanya. Apa jangan-jangan mereka itu jo- / G
"Pink, berapa kali aku harus bilang dan nunjukkin sebesar apa aku sayang sama kamu? Kalau misalkan kamu nyerahin diri kamu sepenuhnya untuk aku cintai; maka sumpah demi Tuhan, aku bakal jaga hal itu baik-baik. Kenapa? Karena itu adalah anugerah terbesar dalam hidup aku."
"Kak Mingyu..."
"Iya?"
"Masalahnya disini, Kak Mingyu sama aku itu beda kasta-kita jauh, Kak. Kak Mingyu normal, sedangkan aku mantan lesbi-"
"Kamu cuma lesbian sama Chaeyeon Pinky, dan aku yakin itu karena kamu belum bisa berpikir jernih waktu itu. Bahkan saat kalian putus, yang pertama kali punya pikiran seperti itu siapa? Kamu, kan?"
"Bukan cuma orientasi seksual, Kak. Kak Mingyu lahir di keluarga yang bagus, kehidupan Kakak dari kecil udah indah. Beda kayak aku, aku cuma anak yang gak diharap lahir sama orangtua aku, aku cuma sebuah kesalahan. Dan, gak ada sama sekali yang berguna dari sebuah kesalahan."
"Pink-"
"Aku belum selesai bicara. Dengerin dulu." sergah Pinky.
"Oke.."
"Kalau misalkan Kak Mingyu jatuh cinta sama orang yang gak dibutuhin buat siapapun kayak aku, aku bisa kasih apa ke Kak Mingyu untuk bales semua yang Kak Mingyu beri ke aku?"
"Pinky, aku gak minta apapun. Aku cuma pengen kita saling menyayangi juga mencintai sampai akhir waktu nanti. Kalau kita yakin kita bisa bersama, sejauh itu juga kita yakin kita bisa ngadepin semua masalah yang ada, Pink."
"Kak Mingyu terlalu baik untuk orang kayak aku." lirih Pinky lemah.
"Pinky, kamu justru yang terlalu malaikat untuk aku."
"Makasih, Kak. Makasih udah selalu jadi penyemangat dihidup aku. Makasih udah selalu ada kalau aku butuh sandaran. Makasih untuk selalu mencintai orang menjijikkan kayak aku. Makasih.."
"Pinky, listen to me!"
"Berapa kali aku bilang kalo gak ada yang namanya orang gak boleh hidup di dunia ini sedangkan Tuhan aja ngasih dia nyawa. Gak ada, Pink. Gak ada. Kamu gak boleh ngomong kayak begitu lagi. Bagaimanapun keadaannya."
"Iya, aku paham. Buat Kak Mingyu, aku janji gak akan ngomong kayak gitu lagi."
"Manisnya."
"Eumm, Kak?"
"Iya?"
"Kalau sekarang aku mau jadi pacar Kak Mingyu, Kakak bakalan nerima aku gak?"
Mingyu melongo sebentar, sebelum kemudian teriak.
"PINK?! KAMU SERIUS, KAN?! GAK BOHONG, KAN?! PINKY?! SERIUSAN INI?!"
Pinky gemas, dia cubit lagi pinggang Mingyu.
"Iya, ih. Jangan berisik!"
"Pinky, will you be mine?"
"E-eh?"
Pinky kaget saat tiba-tiba Mingyu menyodorkan cincin dengan ornamen diamond dipinggirannya.
"Ini apaan sih, Kak?"
"Cincin, sayang."
"Ih, aku tau. Maksudnya buat apa?"
"Gak buat apa-apa, asal kamu tau; aku udah beli cincin ini sejak pertemuan pertama kita. Jaga-jaga kalau misalkan kamu bisa aku tembak besok harinya."
Pinky merona.
"Pinky, will you be mine?"
Mingyu mengulang kalimatnya, yang kini dijawab anggukan ribut dari gadis cantik itu.
"Terimakasih, ai.*"
Dan, acara tembak-menembak itu diakhiri dengan Mingyu yang mengecup lembut kening Pinky.
-membuat gadis merah muda itu merona semakin hebat.
---
*sayang.
Jadi, jadiiiiii??!
Yeay, udah official semuaaaa!
Yeay, book ini kelar! :')
Masih ada lanjutannya kok tenang, wkwk.
Vomment, Guys ^^
Published : May, 26th 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are • GyuPink X JaeYeon ✓
FanfictionPinky yang dikenal suka sama cewek tiba-tiba pengen jadi lurus lagi semenjak kenal sama yang namanya Mingyu. • Chaeyeon yang emang dari dulu udah ngubah takdirnya gak pengen jadi 'pihak bawah' lagi gak tau kenapa selalu deg-degan kalo dideket Jaehyu...