"Apa yang kalian lakukan?bisa bisanya membunuh orang?"wajah jackson merah padam mendengar cerita cris dan mikel.Nada bicaranya tinggi.Selama menjadi bandar narkoba,dia tidak pernah sekalipun membunuh orang.Sebab menjadi bandar narkoba bila sampai tertangkap polisi,itu hukumannya bisa hukuman mati.Dia tidak mau menjadi bandar sekaligus pembunuh.
"Kita tidak bermaksud membunuhnya bos"kata cris pelan.
"Tapi kita dapat apa yang bos mau"kata mikel sambil menyerahkan senyumannya,sejumlah uang 2 juta,kartu atm dan smartphone.
"Baik,akan kuambilkan barangnya"jackson pergi ke lantai atas.Sementara cris dan mikel berkeliling mengamati markas bosnya.Setiap detail isi rumah tak luput dari pandangannya.Ketika baru mengamati guci setinggi satu meter dipojok ruangan,pandangannya berantakan saat suara langkah sepatu vantovel jackson menuruni anak tangga.
"Kau mau yang apa?"tanya jackson dengan suara seraknya.
"Ada putaw?"tanya mikel.Cris memilih diam karena hak pilih suaranya didahului mikel.
"Ada"jackson membuka koper berisi macam macam narkoba.Tidak salah dia dijuluki bandar narkoba belut listrik.Karena dia licin dan gertakannya membuat lawan berdiam diri.
"Hati hati,polisi sedang gencar gencarnya mencari kalian.Untuk sementara aku izinkan kalian bersembunyi disini".
"Baik bos".
*****
Kurasakan mobil yang kutimpangi mulai berguncang ke kiri dan segera kutepikan.Kulihat ban depan sebelah kiri agak kempes.Daripada kutambah angin,lebih baik aku ganti untuk mengantisipasi kempes susulan.
Kulihat sekeliling,ada papan hijau bertuliskan jogja 50 km.
"Baguslah,udah mulai dekat kota tujuan"kataku menyunggingkan senyum.
Keadaan disekitarku mulai menjelang subuh.Kubangunkan teman temanku untuk turun sejenak agar aku bisa cepat mengganti ban.
Setelah selesai kuganti,aku tancap gas melanjutkan perjalanan."Rin,desa yang akan kita kunjungi namanya apa?"
"Dusun nglampar desa patuk gunungkidul jogjakarta".
"Kalau bisa,jangan tidur lagi.Ini sudah hampir sampai".
Mobilku mulai melewati jalanan berliku khas pengunungan.Jurang curam disisi kanan siap menadahiku apabila aku terperosok.
"Belok kiri sel"kata rinda saat sampai di pertigaan sambipitu.Akses satu satunya jalan ke desa tujuan.
Matahari mulai memunculkan sinarnya dibalik pucuk gunung.Kicauan burung burung menyambutku saat sampai di satu rumah kecil berukuran 4×5 meter.Terlalu kelihatan kalau baru direnovasi.
'Tidak ada rumah yang halamannya lebih luas daripada rumahnya'itu teoriku.Langsung saja kuparkirkan mobil di halaman itu.Disisi tengah halaman ada tiang setinggi 3 meteran.Soal ideku bermain jelangkung belum ku utarakan ke teman teman.Mungkin nanti malam akan kubicaran.Dari arah timur datang ibu ibu penjaga villa menyambut kedatanganku dan teman teman.
"Eh ada dek nanda?"tanya ibu ibu itu.
"Iya bu"kata nanda.
"Mari masuk,habis ini ibu siapin makanan".
"Eh,tidak usah repot repot".ibu ibu itu membuka gembok pintu.
Saat aku masuk,aku melihat tulisan warna merah darah dikaca jendela dalam"SELAMAT DATANG DIDUNIAKU".Gimana?udah merinding? :v
Baca sampai akhir cerita nanti ya,jangan lupa kasih vomment..
KAMU SEDANG MEMBACA
kuntilanak galau
Mistério / SuspenseAku dan kelima temanku mendapat tugas dari kampus untuk membuat sebuah film mitos,kita berencana pergi ke jogjakarta dimana katanya mitos kuntilanak sedang berkembang... Namun,bukannya menyelesaikan tugas,kita malah diteror linda,tunanganku yang tew...