sine 17-pertemuan 2

105 9 11
                                    

"Sepertinya kita harus pulang ke jombang"kataku sambil melihat ke arah mobil.
tapi,tunggu dulu.Ku picingkan mataku.Ada sesuatu didalam mobil.Aku langsung menghampiri dan membuka pintu mobil yang tidak dikunci.

"Rinda"aku kaget.
Semuanya langsung mengerubungi mobil.

"Kamu gak kenapa kenapa?"tanya sinta cemas sambil memegang bahu rinda.

"Aku gak apa apa"jawab rinda masih linglung.

"Kenapa kamu bisa disini?"tanya nanda.

"Aku tidak tahu.Tadi saat jalan jalan,tali sepatuku lepas.Aku berhenti sejenak untuk membenahinya,tiba tiba ada yang membekap mulutku dan aku tidak sadarkan diri".

"Ya udah rin,kita harus kembali ke jombang kayaknya.Untuk urusan tugas dosen centil itu,aku percayakan pada linda"kataku.

"Tapi kita harus berpamitan dulu ke bibinya nanda".

Setelah berpamitan,langsung ku gas mobilnya menuju jombang.

*****

"Kau siap beraksi cris?"
"Aku siap mike".
Mereka berdua sudah berdiri dipinggir jalan diantara hutan jati madiun.Aksi mereka tergolong nekat.Mereka beraksi saat bulan belum menampakkan dirinya.Tapi,mereka tak punya jalan lain.Semakin cepat mereka beraksi,semakin cepat pula mereka mendapatkannya.

*****

Mobilku sudah mulai memasuki hutan jati madiun dan matahari perlahan mulai turun.Langit yang tadi cerah kini seperti sedang muram.Galau karena alam menandakan akan terjadi sesuatu?.
Tiba tiba dua orang memakai topeng hitam berdiri ditengah jalan,yang terlihat hanyalah matanya.Secepat mungkin aku menginjak rem.Mereka mengetuk kaca jendela mobil secara paksa.

"Keluar kalian!"bentak pria berbadan kekar.Dilengannya bergambar tato naga bertelur.

Bayangin sendiri naga bertelur itu kayak apa :v.

Ditangannya tergenggam pisau dapur karatan sepanjang 10 cm.

"Kalian tenang disini,biar aku saja yang turun"kataku.

Aku turun dari mobil"mau apa kalian?"bentakku karena sudah menghalangi perjalananku.

"Serahkan mobil itu atau kau akan mati!"kata pria yg satunya.Bertubuh agak besar dan bersuara berat.

"Tunggu dulu"kata temannya"kamu kekasih dari perempuan ini ya?"katanya sambil menunjukkan sebuah foto kecil berukuran 3R.

"Kau dapat dari mana?"tanya preman bertato naga bertelur.

"Tanyakan saja sama authornya".

(Suara author)"eh preman lolipop,diem aja deh".

"Dasar,lupakan saja.Lanjutkan apa yang mau kau ucapkan".

"Kau...kau pembunuh tunanganku,linda"aku tersenyum dan tertawa kecil"sungguh tak kusangka kita bertemu disini"tanganku mengepal erat.

"Kalau iya,kau mau apa?"bentaknya.

"Aku ingin membalaskan dendam linda,perempuan yang sudah kau bunuh".

Aku berlari kedepan.Kutonjokkan tanganku kewajahnya,mengenai tulang pipi preman bertato naga bertelur dan berhasil mendarat dengan mulus diaspal hitam.Tapi,aku lupa jika mereka berdua.Preman yang satunya memegangi kedua tanganku dan mengarahkan ke belakang.Aku goyangkan badanku tapi genggamannya terlalu kuat.

"Kuat juga pukulanmu.Sekarang giliranku untuk memukul eh tidak,ku kirim saja kau ke neraka bersama pacarmu"ucapnya sambil menyeka darah yang keluar dari ujung bibirnya.

"Jangan bercanda,tidak ada tukang pos yang mau melakukan pengiriman ke sana"teriakku.

Si preman bertato naga bertelur itu langsung menyodorkan pisaunya ke arahku.Tapi,aku berhasil menghindari sebagian,sebagian lagi sisi pisaunya yang tajam mengenai jaketku bagian pinggang bagian dan merobeknya.Aku merasakan nyeri perut.Bukan nyeri karena datang bulan,tapi luka karena pisaunya.kuangkat kakiku setinggi mungkin dan ku dorongkan ke preman bertato itu.

"Pegangannya melemah,ini saatnya"ku ayunkan tangan,memutar badan dan kutonjokkan tangan kananku yang mengepal ke arah wajah preman kedua.Enji datang dari belakang dan memukul kepala si preman kedua dengan balok kayu besar.Si preman tersungkur tidak sadarkan diri.
Rinda dan dua temannya turun dari mobil dan menghampiriku.

"Kamu tidak apa apa sel?"tanya riki.

"Aku tidak apa rik,hanya sedikit luka di pinggangku".

Kukira malam ini aku bisa tidur nyenyak di kos,tapi aku malah diserang dua preman begundal yang ternyata pembunuhnya linda.

tiba tiba rinda berteriak"rassel,tolong aku?".

Ternyata kedua preman ini belum mau menyerah.Mereka menyandera rinda,sinta dan nanda.

"Kau mungkin bisa menghajar kami,tapi tidak untuk kali ini"si preman bertato naga bertelur menodongkan pisau ke leher rinda.

" sial,apa yang harus aku lakukan"batinku.

"Pulang saja dan tidurlah anak muda.Merengeklah dipangkuan ibumu.Jika kalian berani untuk menghubungi polisi,jangan harap bisa melihat mereka lagi"teriak si preman kedua sambil membawa mereka menjauh sambil membawa tiga teman perempuanku.

Aku hanya bisa melihat wajah rinda yang seakan berteriak"tolong aku rassel"tapi aku tidak bisa berbuat apa apa.Kurasakan perutku mulai nyeri,aku berlutut sambil memegangi perutku.

"Sel,sebaiknya kita kembali ke kos dan mengobati lukamu.Nanti akan kupikirkan bagaimana cara untuk menyelamatkan mereka"kata enji.

Kupandangi enji dan rassel yang berdiri didepanku"kalian,me..mang saha..bat.. ter...baik...ku"aku jatuh ketanah dan semuanya gelap.Hanya sekilas mendengar riki memanggil namaku sebelum aku benar benar pingsan.

Apakah rencana yang akan disusun oleh riki dan enji untuk menyelamatkan rinda dan dua temannya?

Tunggu cerita selanjutnya...
See you ^_^

kuntilanak galauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang