1. Hurt

832 59 1
                                    

Eunha pov 's

Aku tidak tahu kenapa oemma bekerja sekeras ini agar aku bisa sekolah. Aku sudah bilang berkali kali pada oemma ku itu bahwa aku tidak usah melanjutkan sekolah ku lagi, karna aku tau oemma selalu tersenyum dihadapan ku tapi sebenarnya oemma sangat kesulitan dengan biaya sekolah ku.

Saat aku masih duduk di sekolah menengah pertama. Oemma bekerja paruh waktu untuk membiayai sekolah ku. Aku tidak ingin sekolah karna aku tidak ingin oemma sakit, aku tidak ingin kehilangan orang yg ku sayangi. Karna hanya oemma yg ku punya sekarang.

" Oemma, aku tidak mau sekolah lagi." Ucap ku sedikit berteriak

" geunde wae?? Kau harus tetap sekolah"

"Oemma aku tidak mau sekolah, aku tidak suka di sekolah di sana banyak pelajaran yg membosankan aku benci itu!!" Kata ku sambil berteriak untuk mengakhiri perdebatan ini.

Plakkkk!

Tamparan keras mendarat ke pipi ku. Ya oemma menampar ku aku hanya terdiam berlinang air mata begitu juga oemma ku yg sudah mulai berkaca kaca.

" Apa kau sadar dengan ucapan mu itu, neo geojimmal mana mungkin kau benci dengan sekolah lihat saja nilai nilai mu itu semua nya bagus, apa benar kau membenci sekolah?"

Aku tidak tahan memdengar perkataan oemma tadi, oemma benar aku memang sangat ingin sekolah tapi aku takut oemma akan kesulitan akan hal itu. Oemma aku hanya ingin oemma bahagia.

" Eunha-ya dengar kan oemma, kau harus tetap sekolah oemma tidak ingin kau seperti oemma. Jangan pikirkan oemma , karna oemma hanya akan memikir kan mu" tangan oemma memeluku dengan hangat tanpa sadar air mata ku berlinang dan aku pun menangis dengan keras dalam pelukan oemma ku yg hangat.

"Kau harus tetap sekolah, kau harus berhasil jangan seperti oemma" ucap oemma ku lembut.

" geunde oemma aku tidak mau oemma sakit karna harus membiayai sekolah ku, aku hanya tidak ingin oemma meninggalkan ku seperti appa meninggalkan kita dan memilih untuk bersama Tuhan" ucap ku sambil menangis di pelukan nya. Tangan halusnya mengusap kepala ku lembut untuk memberi ketenangan pada ku.

" eunha-yya oemma tidak akan meninggalkan mu. Appa mu itu sangat menyayangimu jadi buatlah dia bangga dengan prestasi mu, appa tidak ingin kau jadi seperti ini" kata oemma ku lembut

Aku menatap sendu dirinya, tangan halusnya terus memberikan kehangatan pada tubuhku.

" oemma aku tidak akan mengecewakan mu" kata ku dalam hati. Bisakah aku membahagiakan wanita yg ada dihadapan ku saat ini? Pertanyaan itu selalu berputar di kepala ku.

" Geure, oemma aku akan sekolah tapi oemma harus janji jika oemma kesulitan oemma harus beritahu aku, jangan berbohong pada ku, jika oemma sakit jangan bekerja istirahat saja.... janji ~" Ucapku meminta persetujuan.

Aku melihat raut wajah oemma berubah drastis, oemma tersenyum hangat pada ku. Itu sangat menenangkan aku suka saat oemma tersenyum hangat seperti ini, biasanya oemma tersenyum hanya saat appa tertawa. Tapi Sekarang berbeda, apa oemma sedang merindukan appa???

" arrasseo, yaa! Apa kau ingin oemma berjanji pada mu. Dasar, anak ini" ucap oemma sambil mengusap kepala ku

" tentu saja oemma harus berjanji pada ku... janji ~" ucapku lagi sambil beaegyo dan mengacungkan jari kelingking ku.

"Aigoo anak ku imut sekalii, oemma berjanji pada mu" ucap oemma sambil mencubit pipi ku

" Aaaa! Oemma itu sakit " ucap ku kesal dan mengusap pipi ku yang sedikit memerah.

Oemma tertawa melihat ku dan aku pun ikut tertawa bersamanya.

~ kau selalu ada disaat aku ~ merasakan kesedihan dan kebahagian, ikut sedih ketika aku sedih dan senang disaat aku senang

~ Terima kasih oemma karna ~
selalu ada untuku saranghae


IS HE REALLY MY LOVE ? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang