VOTE DULU BARU BACA!!!
HAPPY READING^•^
-•-
"Minggu kemaren, lo kok nggak dateng?"
Anna, Zahra, Tania, dan Mayra selalu pergi ke Cafe setiap seminggu sekali pada hari minggu. Tepat sekarang adalah hari minggu. Dan mereka tidak pernah bosan. Entahlah, apa alasan yang tepat. Yang jelas mereka akan pergi ke Cafe setiap hari minggu. Tapi jika salah satu tidak datang sebenarnya tidak apa namun beri alasan. Mau ketemu gebetan misalnya:)
Anna yang sedang menikmati jus mangga pun menoleh, mengernyit menatap Tania. Anna hanya biasa diam menunggu apa mau Tania.
"Kemana?"
"Apa gue harus jelasin dulu gitu!" Tania mulai terbawa emosi. Memang dari mereka berempat yang mudah sekali emosi adalah Taniala Oktaviani.
Zahra merasakan ketegangan diantara Tania dan Anna.
"Oke, oke biar gue aja yang jelasin." sergah Zahra menghela nafas pasrah.
"Nggak usah Jah! Gue ngerti, kalian pasti masih kepikiran. Karena nggak akan semudah itu kalian percaya ucapan gue yang nggak jelas." ujar Anna.
Flashback On
Keesokan setelah kepergian Anna dari cafe. Senin pagi yang cerah.
Anna baru saja masuk kedalam kelas dan menuju bangku tempat duduknya.
Tania merasa ada Anna di samping tempat duduknya."Dasar ngaret!" ketus Tania.
Anna belum menyadari mengapa sikap Tania seperti ini padanya. Anna menoleh kesamping menatap Zahra. Seperti memberi tanda 'ada apa?' dengan mengakat dagunya.
"Tentang kemarin." bisik Zahra.
Anna hanya menyikapinya dengan tenang dan tersenyum.
"Maaf, kemaren gue nggak dateng."
"Pasti ada alasannya dong."
"Gue ditelpon sama emak gue suruh jemput di bandara." dengan cengiran khas Anna.
"Oh."
Anna memutar bola mata malas. Karena tanggapan nya hanya 'oh' singkat.
Tania tersenyum miring tanpa Anna sadari.
Gue nggak sebodoh yang lo pikir, gue tau lo boong. Batin Tania.
Flashback Of
Tania dan Zahra menunggu penjelasan Anna. Namun Mayra hanya diam tidak ingin memperkeruh suasana. Biasalah Mayra ini tipe orang yang lebih dekat dengan Zahra untuk urusan candaan.
"Gue malu." jawab Anna lirih.
"Maksud lo?" tanya Tania.
"Sebernernya gue udah dateng, udah nyampe, eh pas nyampe gue nabrak cowok trus minuman nya tumpah kebaju gue dan akhirnya baju gue basah." Anna menarik nafas dan membuangnya dengan gusar. Sebelum melanjutkan penjelasanya.
"gue pake baju kemeja kotak kotak yang lumayan tipis. Yah trus pakaian dalam gue keliatan. Apes banget emang." ujar Anna dengan menunduk.
"Trus?"
"Cowok itu mau tanggung jawab, walaupun sepenuhnya bukan salah dia. Dia kasih gue jaket buat nutupin tubuh gue. Aaa.. Malu banget gue." menyebalkan! Harus menceritakan hal memalukan seperti ini. Tapi Anna tetap strong kok_-
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Cowok Batu
Teen Fiction"Kamu bukan lah keras kepala atau kepala batu, tapi jika bicara dengan mu, aku seperti berbicara pada Batu" (nggak direspon melulu) -ANNABILA- "Semua pertanyaan yang lo lontarkan sama sekali nggak penting" -COWOK BATU- #602 teenfiction [24-11-18] #7...