Nama bunda Anna gua ganti✌ maaf ya😄 alesan nya.... Ada dibawah cerita ini...^•^
Happy enjoy this story^•^
-•-
Dirumah kediaman Zellavry. Anna dan Qaniya masuk kedalam. Ini adalah pertama kalinya untuk Anna menginjakan kaki di Rumah yang bisa dibilang besar yaitu Rumah keluarga Zio.
"Langsung ke kamar nya aja yuk!" seru Qaniya.
Kantung belajaan Qaniya telah ditaruh diatas meja ruang tamu sebelum menaiki tangga ke kamar Zio.
Bug! Bug!
Bukan sebuah ketukan yang ramah. Namun seperti gedoran pintu yang kecang.Qaniya ingin membuka pintu tapi seperti terkunci dari dalam.
Tumben banget dikunci. Biasanya juga nggak dikunci. Batin Qaniya.
"Zio! Buka!"
"Zio!!"
"Kak Anna bantuin dong." pinta Qaniya.
"Caranya?"
"Bantuin teriakin."
"Oh oke."
"Zio buka!" pekik Qaniya.
"Zio bukain." bukan teriakan yang keluar namun lirihan suara Anna seperti ingin menangis.
Qaniya bingung langsung menoleh menatap Anna yang menunduk.
"Qaniya gue balik sendiri aja ya."
"Eh mau naek apa?"
"Ojek."
"Ja--jangan kak Anna kan kesini gara gara aku dan pulang nya juga harus aku yang tanggung jawab. Makanya kak Anna tenang aja, Zio pasti mau kok."
"Apaan sih lo berdua!!" bentak Zio yang sudah keluar dari kamar.
"ZIO ANTER KAK ANNA PULANG!!." Qaniya tidak mau kalah hanya dengan bentakan.
"Ya Zio pliss." Qaniya dengan puppy eyes tidak dengan suara tinggi lagi.
"Kak Zio plus abang ku mau ya anterin."
"Pliss."
"Oke." Zio dengan datarnya tanpa anggukan.
"Thanks kakak plus abang ku yang ter handsome."
Zio sudah berlalu meninggalkan Anna dan Qaniya. Qaniya dan Anna manyusul Zio yang sudah pergi.
Sewaktu masih ruang tamu Qaniya mendapat panggilan di handphone nya.
Nada dering berbunyi.
"Eh bentar bentar." Qaniya menyambar handphone nya di saku celana.
"Niya lo kemana aja, gue udah nunggu."
Omg! Gue lupa! Batin Qaniya.
"Hehehe baru inget, oke tunggu bentar lagi gue dateng."
"Aduh lo gimana sih! Jadi ngaret."
"Iya iya maaf."
"Cepet! Gue tunggu."
Tut! Tut!
Sambungan terputus."Kak Anna aku nggak bisa ikut nganter. Sebenernya aku udah ada janji."
"Yah aku sendiri." lirih Anna.
"Enggak lah kak Anna kan ama Zio. Hehehe. Gapapa kan?"
Anna mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Cowok Batu
Teen Fiction"Kamu bukan lah keras kepala atau kepala batu, tapi jika bicara dengan mu, aku seperti berbicara pada Batu" (nggak direspon melulu) -ANNABILA- "Semua pertanyaan yang lo lontarkan sama sekali nggak penting" -COWOK BATU- #602 teenfiction [24-11-18] #7...