(00) - Cowok Batu

517 80 34
                                    

VOTE DULU BARU BACA!!

HAPPY READING^•^

-•-

Cowok Batu POV

Jangan coba coba bertanya ke gue, karna gue nggak bakal menjawab satu pertanyaan pun. Bahkan untuk berniat menjawab aja gue nggak pernah kepikiran:v

Gue bakal mau jawab, hanya pertanyaan yang menurut gue itu penting. Jadi jangan berharap banyak sama gue.

Gue ceritain sedikit tentang keluarga gue. Gue tinggal bersama adik tiri-Qaniya dan tante-Ammara. Mungkin seharusnya bukan tante, karna tante Mara itu sebenernya ibu tiri gue. Kalau papa gue, mungkin dia nggak pernah menganggap gue ada didunia. Karna bapak gue itu udah bertahun tahun nggak pulang! Kaya bang thoibbb_-

Dan mungkin dari cerita gue diatas. Kalian bisa berinsting kalo sikap gue itu bukan cowok kaku. Tapi gue itu hanya males buat jawab bukan karna gue itu gagu! Dan mungkin kalian sudah berfikiran bahwa gue kalo udah ngomong malah jadi bawel_-

POV OFF

•°•°•

"Mah, ke Cafe kuy." ajak Qaniya kepada mama gaulnya.

"Ah mama mager sayang." Ammara dengan mengelus rambut bergelombang anaknya.

Qaniya hanya bisa mendengus kesal. Lalu berdiri dari sofa ruang tamu menuju kamar abangnya.

Tok! Tok!
Qaniya mengetuk pintu kamar abangnya. Tanpa meminta izin terlebih dahulu Qaniya langsung membuka pintu yang tidak terkunci.

"Gue masuk." ucap Qaniya.

Si empunya kamar hanya memandang Qaniya dengan datar diatas kasur.

"Lo nggak ke Cafe?" tanya Qaniya.

"...." menarik selimut dan menutupi tubuhnya sampai kepala.

Minta disleding ni orang! Batin Qaniya.

"Cafe lo katanya mau di tutup sama mama." ucap Qaniya dengan senyuman penuh arti selidik.

"...." tak berkutik sama sekali.

Njirr! Lama lama gue stress ngadepin ni orang batin Qaniya.

"Oke, kalo itu mau lo." ada maksud dari perkataan Qaniya. "MAMA! KATA ZIO CAFE NYA DITUTUP AJA DAN NGGAK USAH DIBUKA SELAMANYA." teriak Qaniya.

Yaps.. Nama si Cowok batu itu adalah AKAZIO. Panggilanya Zio. Famous? Nggak salah lagi. Ya.. Gimana tidak famous, karna dia di kenal sebagai cowok batu. Jika tidak percaya jegat satu siswa Sma Angkaraya tanyakan pada siswa itu, kenal sama Zio? Pasti dia bakal jawab si cowok yang nggak bisa ngomong?! Alias Cowok Batu.

Tentang Cafe itu bener, bahwa pemilik Cafe adalah Zio.

"Oke, siap siap liat Cafe lo ditutup."

Qaniya baru saja ingin membuka pintu untuk keluar namun terdengar suara dari kasur.

"Maksud lo apa hah?" terdengar suara dari si tampan. Ekspresi tetap datar dan mata yang tajam. Setajam silet!

Sebelum Qaniya berbalik melihat kearah kasur. Senyum nya mengembang karena telah berhasil membangunkan beruang yang sedang hibernasi.

Yes! Berhasil batin Qaniya.

"Nggak usah buang buang waktu, ayok cepet!" perintah Qaniya.

"Keluar!"

"Oke oke, cepetan ya kakak ku sayang."

•°•°•

Suasana Cafe belum terlalu ramai. Zio dan Qaniya sudah sampai di Cafe. Cafe yang nyaman untuk di pandang, sangat teduh dan damai.

"Zio! Gue mau kesono dulu. Lo jangan ngikutin gue." pamit Qaniya dengan menepuk pundak Zio.

Dasar! Batin Zio.

Ternyata oh ternyata, Qaniya datang ke Cafe karena sudah janjian bersama teman teman nya toh. Jadi... Secara tidak langsung Zio seperti supir:v

Seperti hari hari biasanya, setiap Zio ke Cafe nya. Zio selalu membantu pelayan mengerjakan tugasnya seperti mengentar pesanan.

Sewaktu Zio sedang mengantar makanan. Tidak sengaja dari arah lain seorang cewek sedang berlari seperti kearahnya dan menabrak nampan yang sedang dibawa Zio. Jus jeruk tumpah ke pakaian atas cewek tersebut.

"Aduh, maaf." ucap cewek.

Zio pun mengambil kotak tisu terdekat.

"...." menyerahkan kotak tisu kepada cewek.

"Oh iya makasih." ucap cewek.

"...."

Seharusnya gue juga minta maaf batin Zio.

Zio melihat pakaian atas cewek itu yang basah. Dan menampakan bagian dalam tubuh cewek itu.

"Aduh gimana ini masih basah." si cewek tidak menyadari bahwa pakaian yang digunakan menampakan bagian dalam tubuhnya.

Dasar merepotkan! Huh batin Zio.

"...." Zio melepaskan jaket jeans nya dan memakaikan kepada si cewek. "Lo harus tutupin bagian dalam tubuh lo." Zio membisikan lembut ditelinga cewek.

Sangat ketara sekali si cewek sedang menahan nafas karna apa yang dilakukan Zio barusan. Membuat si cewek menjadi gugup.

Si cewek segera sadar dan mencerna perkataan Zio barusan.

"Serius? Akh malu banget gue." dengan memegangi jaket kuat kuat.

"...."

"Sialan! Kalo orang ngomong itu dijawab! Btw, gue pinjem dulu ya jaket nya. Tenang ntar gue bakal laundry jaket lo ampe kinclong." si cewek langsung pergi meninggalkan Cafe.

Tak sadar di wajah Zio terukir senyum tipis namun manis.

Bawel banget sih lo! Batin Zio.

-•-

YANG SIDER GUA SUMPAHIN BISUL:V

Mencintai Cowok BatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang