(27)

13 2 1
                                    

Sinar Mentari memasuki celah gorden dikamar Taeran. Namun, ketiga yeoja yang sedang tertidur dengan lelapnya itu tidak kunjung bangun.

Taeran sedikit merenggangkan tubuhnya setelah itu kembali ke alam bawah sadarnya. Yora tidur dengan memeluk guling disampingnya. Dan Taensang? Dia tidur dengan menenggelamkan tubuhnya didalam selimut.

Para namja kini berkumpul diruang tengah, sedari tadi Chanyeol, Baekhyun, dan Kai sudah bangun.

"Kemana para yeoja?" tanya Kai.

Baekhyun hanya meringgit tidak tau "mungkin mereka tidur" ujarnya.

Tingg.... Tong.....
Bel berbunyi dan menampakkan Tao bersama MinShi membawa kresek. Sepertinya itu cemilan.

"Annyeong" sapa Tao ramah.

Chanyeol berdiri dari duduknya "ada apa kesini pagi-pagi?" tanyanya.

"Yora mana?" tanya Tao langsung.

"Omoooo kau kesini untuk cari Yora? Daebakkkk" ujar Baekhyun ramainya.

"Mereka belum Bangun" gumam Kai.

Tao hanya mengangguk paham. Setelahnya Taensang terlihat turun dari tangga dengan menggosok-gosok matanya.

"Taensang" sapa Tao.

Taensang melihat kearah Sumber  suara
"Kenapa?" tanyanya.

"Yora sudah bangun?" Tanya Tao. Taensang tercengang akan pertanyaan Tao. Bagaimana tidak ia datang kesini untuk mencari Yora? Heoll.

Kemudian Tao mengangguk. Taensang mengalihkan pandangannya pada Baekhyun yang sedari tadi menatapnya dengan dingin.

"Baekhyun?" sapa Taensang. Baekhyun melihatnya dan memberikan sedikit senyuman pada yeoja nya itu.

"Tadi kok natapnya gitu?" tanya Taensang jujur.

Baekhyun diam "Nggak kok, mungkin perasaan kamu doang kali" ujar Baekhyun.

Taensang hanya mengangguk mengerti. Namun perasaan yeoja itu tidak bisa dibohongi. Baekhyun memang terlihat aneh hari ini. Ia bahkan tidak menyapa dirinya.

Taensang melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi namun, sebelumnya tangannya dicekat.

"Kenapa?" tanya Taensang pada Baekhyun.

Baekhyun tersenyum bukan senyum dingin seperti tadi "Mianhaeyo" titahnya

Taensang mengeritkan keningnya bingung "mian? Untuk apa?"

"Karena udah dingin sama kamu tadi"

"Udahlah anggap saja angin lalu jadi aku permisi dulu"

                             ▶▶▶
"Jadi kamu kesini untuk cari Yora unni?" tanya Baekhyun yang duduk dengan cemilan di pahanya dan Taensang di sampingnya

Tao mengangguk "kalau iya kenapa kalau tidak kenapa?" tanyanya.

"Kalau iya nggak papa sih cuma nanya doang juga" jawab Baekhyun.

Kai menatap Tao dengan seksama "jadi kamu ke sini mau nyari adikku?" tanyanya.

"Iya" jawab Tao.

Dari arah tangga Yora turun dengan piyama yang masih melekat di tubuhnya. Sepertinya dia baru saja bangun. Bahkan Yora tidak menyadari kalau para namja menatapnya termasuk Tao.

Yora berjalan memasuki dapur ia sangat haus sekarang. Para namja terus menatapnya. Yora kini berjalan menuju tempat para namja duduk dengan menatapnya.

"Aaaaaaaaa" tiba-tiba dia berteriak bagaimana tidak dia berteriak tepat saat Tao berdiri di depannya.

"Ya! Kau berisik" ujar Baekhyun yang kini sudah menutup telinganya.

"Lagian kenapa sih Tao kamu berdiri depan Yora?" Kai ikut protes.

"Kau sejak kapan kesini?" akhirnya Yora angkat bicara.

Tao menarik tangannya agar menjauh dari teman-temannya. Yora sempat mencekal namun, Tao adalah Tao kemauannya harus diikuti.

"KENAPA SIH PAKE TARIK-TARIK?" pekik Yora saat mereka berdua telah berada di Taman belakang.

"Cuma mau bicara berdua doang emang nggak boleh?"

"Boleh sih tapikan sakit kamu tarik"

Tao melihat tangan Yora memang sedikit memerah akibat tarikannya tadi.

"Mian" titahnya.

"Hmm, yaudah aku mau masuk dulu mau mandi" ujar Yora. Namun Tao menahannya.

"Nggak usah mandi"

"Kenapa?!"

"Nggak usah temenin disini ya?" titah Tao memohon. Dan dengan terpaksa Yora hanya mengiyakan itu.

                             ▶▶▶
Kamar Taeran kini sangat mirip dengan kapal pecah. Bantal dimana-mana, bungkus masker juga bertebaran, dan juga ruang makeupnya sangatlah berantakan.

Taeran sempat sakit kepala melihat penampakan kamarnya itu. Akibat dari Taensang dan Yora kamarnya seperti ini.

"Sudah sapu cepat" ujar Taeran menyuruh Taensang menyapu lantainya.

"Kenapa hanya aku yang disuruh? Yora mana?" protes Taensang.

"Yora lagi sama Tao"

"Kalau gitu aku mau ke Baekhyun juga ah supaya tidak disuruh" ucap Taensang.

"Tidakk bisaa!"

"Taeran aku harus belajar sebentar lagi akan ujian kelulusan. Kamu mau aku nggak belajar?" ucap Taensang mengalihkan pembicaraan.

Kelulusan? Itu bukan hitungan minggu lagi. Melainkan sudah hitungan Jari. Mereka akan lulus sebentar lagi. Minggu depan mereka sudah mengikuti ujian kelulusannya.

"Kita bisa belajar malam" timpal Taeran.

Tok.... Tok..... Tok...
Ketukan pintu membuat Taensang menghentikan aktivitasnya. Taeran membuka pintu dan melihat Chanyeol dan Baekhyun berdiri disana.

"Ada apa?" tanya Taeran.

"Unni Taensang mana?" tanya Baekhyun.

"Lagi nyapu" jawabnya.

"Ada apa?" tanya Taeran kembali pada Chanyeol.

Chanyeol tersenyum "aku harus pulang dulu, bentar aku akan kembali. Lagian Baekhyun akan ikut denganku" ucapnya.

"Apaaaa andweeee Baekhyunnn jangan pergi" pekikan Taensang terdengar di telinga ketiga orang yang sedang berdiri depan pintu

"Yasudah hati-hati" titah Taeran.

"Unni titip Taensang ya" ujar Baekyun setelah itu lenyap seketika.

Taeran kembali kedalam kamarnya lumayan bersih sekarang. Bahkan cenderung rapi. Ia menemukan Taensang tertidur dengan sapu yang masih berada di genggamannya.
Taerah hanya berfikir mungkin Taensang kecapean jadi bisa ketiduran begitu.

Taeran memperbaiki sedikit tata letak tidur Taensang agar lehernya tidak sakit. Kadang Taensang akan merintih kesakitan jika ia salah tidur dan yang susah adalah dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love me rightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang