8

5.8K 204 2
                                    

Asyifa bangun dari tidurnya. Dilihatnya ke samping tapi Azzam tidak ada. Asyifa sedang berhalangan, oleh karena itu ia tidak ikut sholat subuh dengan Azzam tadi.

Azzam masuk ke kamar dengan pakaian yang rapi, dan membawa koper. Azzam sama sekali tak melirik Asyifa. Ia membuka lemari dan memindahkan baju ke dalam koper. Asyifa mengira bahwa Azzam marah padanya karena pertanyaannya tadi malam.

Asyifa beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Setelah membersihkan badannya serta mandi wajib, Asyifa pun keluar dari kamar mandi dengan pakaian rumah. Asyifa memberanikan diri untuk bersuara karena sedaritadi Azzam sibuk dengan kopernya.

"Mas.."

"Hmm", jawab Azzam dengan posisi membelakangi Asyifa

"Mas..",panggil Asyifa sekali lagi

"Hmm"

Asyifa tampak kesal dengan gumaman Azzam. Tapi ia tidak bisa marah dengan Azzam, karena ia tau ini kesalahannya karena menanyakan soal Naila.

Asyifa memeluk Azzam dari belakang. Ia menangis.

"Mas.. maafin aku. Mas marah kan sama Syifa? Soal yg kemaren aku gak bermaksud buat nyakitin kamu, maafin aku mas. Aku janji gak akan nanya soal yg kemaren lagi", ucap Asyifa dengan tangisan yg sendu.

Azzam membalikkan badannya dan memeluk Asyifa. Ia tersenyum, ia membiarkan Asyifa menangis di pelukannya.

"Sayaang, mana mungkin aku marah sama kamu. Aku sama sekali gak marah kok", Azzam mengelus rambut Asyifa yg lembut.

Asyifa melepaskan pelukannya dan memandang Azzam begitu lekat.

"Trus kenapa mas diem aja daritadi? Gak bangunin aku juga, dan ini baju baju kenapa dimasukin ke koper? Mas Azzam mau kemana?", ucap Asyifa dengan pertanyaan konyolnya.

"Bukan aku sayaang. Kita yg akan pergi, udah yaa jangan nangis lagi"

"Ke mana?"

"Honeymoon", ucap Azzam sembari mendaratkan bibirnya di kening Asyifa.

"Ih mas Azzam gak sopan", Asyifa pun mencubit pinggang Azzam.

"Gak sopan gimana? Kamu kan istri aku, gak ada salahnya dong. Memperlakukan istri dengan baik itu pahala, sayaang"

Asyifa tersipu malu. Perkataan Azzam ada benarnya juga. Asyifa pun membantu Azzam memasukkan pakaian ke dalam koper.

Kini mereka sudah siap. Azzam dan Asyifa turun kebawah untuk sarapan bersama keluarga Asyifa.

"Pah, liat tuh anak papah. Nempel terus sama Azzam, tangannya ga lepas dari tadi mama perhatiin", goda Zahna

Perkataan Zahna membuat Ibrahim, Reyhan dan Aisha tertawa. Azzam dan Asyifa pun hanya bisa menahan malu.

"Mamah kayak gak pernah muda aja", sahut Ibrahim

"Maklum mah, pengantin baru", ucap Reyhan yg disambut tawa oleh Aisha dan Zahna.

"Sudah sudah, mending sekarang kita sarapan. Papah udah laper"

Setelah selesai sarapan dan mengobrol sebentar Azzam dan Asyifa langsung beranjak. Asyifa memeluk dan menyalami kedua orang tuanya.

"Nanti Syifa sering sering main ke sini ya. Kamu tau kan mama sama papa suka kangen", ucap Zahna dalam pelukannya. Cairan bening itu keluar dari mata Asyifa. Kini ia harus memulai hidup baru bersama Azzam. Dan ia akan tinggal dirumah Azzam. Sedih rasanya jika tidak satu atap lagi dengan orang tua.

"Zam! Jangan lupa pesan abang tadi ya", sahut Reyhan dengan tawanya. Sedangkan Azzam hanya mengacungkan jempolnya.

Asyifa melirik dua lelaki itu. Sepertinya ada yg aneh.

Bidadari SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang