6- Cemburu

212 17 3
                                    

(ASIA POV)

Kalian tau gak rasanya pacar tapi bukan?
Kadang kalian ngerasa seseorang sangat dekat, tapi diwaktu yang sama kalian ngerasa dia begitu jauh.

Akupun begitu, terjebak dalam rasa seakan-akan aku spesial dimata Ranz tapi kadang aku merasa rendah, siapakah aku sampai dia bisa melihatku spesial?

Hari ini aku dan Ranz berjanji akan bertemu di MOA (Mall of Asia), sudah sejak pukul 3 aku menunggu didalam kedai manginasa, dan sekarang sudah pukul 5.

Ranz kamu dimana?

Aku menunggu dan menunggu bukan hanya 2 jam, kini sudah 3 jam lebih.

Entah apa yang kurasa, rasanya sedih, kecewa dan bahkan ingin rasanya aku melupakannya saja.

Aku berjalan menatapi seisi mall dari kedai manginasa dilantai 2 ini, melihat semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, berulang kali aku menghembuskan nafasku yang terasa sesak dan berat didalam dada, mencoba mengikhlaskan dan berjalan pulang.

Kringggg

Hallo, Ini siapa?

Ini lee, where are you as?

MOA

ill be theree wait.

Dan dia menutup telponnya,
huft mungkinkah memang aku harus menyerah saja pada Ranz dan mencoba dekat dengan Lee?

Takdir selalu mempertemukan ku dengan Lee, tapi disisi lain takdir juga mencegah aku bertemu dengan Ranz, kenapa begitu?

Aku berdiri didepan pintu utama MOA menunggu Lee, sembari berharap kalau Ranz juga akan menunjukan batang hidungnya.

Tiba-tiba muncul notifikasi dari twitter

*Owy shared ustream link*

Aku memakai headset dan bersandar dipelataran dinding mall, mendengarkan dengan seksama live streaming Owy sahabat satu grup Ranz(chicser) di layar nampak Oliver serta Ully membuat video stream bersama owy,mungkin mereka lagi ngumpul.

Owy menggeser layar laptopnya ke arah ully, dan tanpa sadar tepat di samping Ully terlihat ranz dengan baju hitam favoritnya duduk sambil mengelus kepala seorang gadis yang ada dipangkuannya, ia terlihat begitu bahagia dan nyaman mengelus kepala gadis yang bukan muhrimnya itu.

Menyadari komentar-komentar di Ustream yang mulai penuh dengan pertanyaan mengenai gadis itu, owy langsung refleks menggeser laptopnya kearah lain.

Menyadari komentar-komentar di Ustream yang mulai penuh dengan pertanyaan mengenai gadis itu, owy langsung refleks menggeser laptopnya kearah lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku-pun ikut mematikan handphoneku, mataku rasanya tidak kuat menahan air mata.
Aku tidak tau kenapa, tapi aku merasa dikhianati, dibohongi.
Meskipun aku bukan siapa-siapanya tapi rasanya sakit sekali.

Aku mengadahkan kepala ku keatas supaya air mataku tidak jatuh, wajahku memerah dan tubuhku mulai lemas.

Samar-samar aku melihat Lee dari kejauhan dengan wajah bingung melihat kondisiku, tatapan kuatirnya dari jauh itu membuat aku semakin ingin menangis, aku menutup wajahku dengan kedua tanganku berharap ia tidak melihat wajahku yang semakin memerah.

Ranz, I'll Be Gone SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang