5 - Bukan Ranz

190 16 2
                                    

Ada cinta buta
Ada cinta pertama
Ada cinta bertepuk sebelah tangan (kaya gw sama ranz )
Ada cinta pada pandangan pertama.

Iyalah ada, ngapain lagi si Alliando KW itu nanya, aku terus menggerutu sepanjang jalan dari kampus menuju apartemen.
Hissh ngapain lagi mikirin kata-kata anak gajelas itu.

Sekarang pukul 2 dan artinya di Indonesia jam 1, jam dimana matahari benar-benar diatas kepala, jam segini sudah harus pulang ke apartemen, maklumlah masih belajar bahasa aja dikampus, jadi kuliahnya gak sampai sore.

Dari kampus menuju apartemen aku harus naik 2 kali jeepney, kalau disini gaada angkot kaya dijakarta dan bekasi, di Filipina kita harus naik Jeepney yang bentuknya mirip mobil jeep dan naiknya dari belakang, satu kali jeepney cuma bayar 3500 loh padahal jaraknya cukup jauh.

Dibawah gedung apartemenku ada sebuah minimarket, disini namanya mini stop.
Cuacanya panas banget disini, terik nyengat mataharinya benar benar sesuatu, tapi anehnya kok hatinya Ranz gak meleleh juga ya.

"Good afternoon kuya, one ice cream cone please"

Dengan sigap kuya penjaga ministop itu membuat pesananku

"Here maam"

"Salamat po" ini artinya makasih ahahha, aku baru belajar itu aja selama disini.
Aku duduk didepan pintu ministop, disini bentuknya seperti seven eleven hanya saja lebih kecil, meja dan bangkunya dibuat menempel dibagian pintu masuk dan jumlahnya terbatas, jadi tidak bisa menampung banyak orang, dan kebetulan siang ini kosong.

Aku mengamati sekitar ku, kalau diperhatikan rata-rata remaja wanita Filipina meluruskan rambutnya dan mengecatnya  dengan warna coklat tua atau merah. Entah apa itu mungkin sedang tren? Untungnya rambutku sudah sangat lurus sejak lahir, meskipun warnanya tidak coklat.

*Dingg*

Ada whatsapp masuk, aku buru-buru mengeceknya, siapa tau ini Ranz. Aku mengambil handphoneku dari saku tas dengan terburu-buru hampir saja aku menjatuhkan es krimku yang belum setengah jalan kumakan, sedihnya ternyata itu bukan Ranz.
Itu Asella yang menyuruhku untuk cepat pulang dan membayar uang maintenance apartemen.

Aku berjalan menuju pintu lift, dengan es krim ditangan yang sudah hampir habis.

*dingg*

Ada pesan baru lagi, ah palingan juga Asella lagi, bawel emang.

Aku sampai dilantai 7, lantai apartemenku.
Assalamualaikum, oiya lupa gaada orang wkwkwk
Aku duduk disofa ruang tamu dan mengecek handphoneku.

Ey Where are you ? And how are you? - Ranz

Demi apa? Ini Ranz beneran, aku hampir mau menangis, dia gatau kan kalo gw kangen banget sama dia 😳.

In my apartement, why you didnt reply my wa ?

Im Busy Asia

I dont think so.. Are you mad bcs i didnt come to see u?

Nope..

Really?

Yeah, bcs i saw u there but u leave earlier.

Really?
Hati gw mau meledak seneng, ternyata dia liat gw.. Tapi masa iya?

No, its a lie.
Of course its true.

Sekarang sudah pukul 7 malam, tidak terasa, aku bahkan melewatkan makan siangku karena asik chatting dengan Ranz.
Intinya, dia bilang beberapa hari ini bakal sibuk karena bakal release album baru CHICSER PARTY bersama grup dancenya.

Semangat kuliahnya Asia!

Ranz mengirimiku pesan berbahasa Indonesia di akhir percakapan. Hampir saja lupa, aku harus membayar uang maintenance di kantor bawah.

"Salamat po sir"
Aku selesai membayarnya dan mendapat selembar kertas bukti pembayaran, tiba-tiba aku kepingin makan ayam bakar.

Aku berjalan menyusuri jalanan komplek yang tidak jauh dari apartemen, dengan baju kuliah tadi yang belum sempat kuganti.
Akhirnya aku menemukan tempat ayam bakar, disini namabya agak beda memang tapi aku tau itu ayam bakar.

Aku duduk menunggu pesananku datang, sambil berulang kali mengecek handphoneku, tapi tidak ada pesan satu pun.

*Puk puk*
Tiba-tiba aku merasa seseorang menepuk bahuku.

" Hi Ms X"

lah A A ...Alliando, I mean what are you doing here?"

"Aku mau makan"
Lah ini dia bisa bahasa indonesia, walaupun kaku gitu hahaha aku geli mendengarnya bicara aku-kamu

"Huft ini bisa bahasa, kemarin katanya gabisa"

"Kan aku belajar :( tapi masih sebentar"

"Baru sebentar kali"

"Oiya maksudnya begitu"

"Oiya, namaku Asia" dibandingkan menawarkan tangan untuk disalam aku memilih memberikan senyum saja.

"Namaku Hendry Lee"

"Okay Lee, are u stalker? Or what?"

"Yaampun, bukan Asia aku memang gak sengaja tadi lihat kamu"

"Katanya waktu itu kamu mau ke Malaysia? Kok malah disini dan jadi satu kampus gini"

"Aku ke Filipina, tapi transit ke Malaysia dulu, bukan karna kamu kok ahah"

"Bahasanya benerin dulu gih baru ketawa hahaha"

Yaampun , udah salah paham aja gw. Baru kenal, dasar Asia gatau diri. Rasanya kaya dapet rejeki nomplok bisa kenal sama Lee, dia manis dan ganteng banget plusss dia bisa bahasa Indonesia meskipun kadang masih berantakan.

"Itu apa?" tanya lee menunjuk kearah kertas pembayaran maintenance tadi.

"Oh slip pembayaran"
Lee mengambilnya dan mengamatinya dengan sangat serius, seperti mebaca koran. Pemandangan ini sungguh membuat aku tidak bisa menahan tawa.

" kamu tinggal di apartemen? Lantai 7? "

"Iya, kenapa?"

"Aku dilantai 9, ahahah lucu ya kita destiny sepertinya"

"Destiny apanya"
Wkwkwk aku tiba tiba ngerasa excited gatau kenapa, apa mungkin karena Lee? Aku sudah lama gak ngomong dan dekat dengan laki-laki sejak SMA,  mungkin karena itu aku jadi mudah suka, dan deg degan.

"Besok berangkat sama sama yuk!"

Lee mengajak gw untuk berangkat kuliah bareng, pasti iyalahhhhh!

Ranz, I'll Be Gone SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang