14 Februari 2018
Arka, sudah dua hari tak ada pesan yang masuk darimu.
Tak ada bunyi dering ponsel ku yang menampilkan namamu.Setelah pesan terakhir yang aku terima.
Kamu seperti menghilang begitu saja.
Aku tahu, sangat tahu.
Tak pernah ada hak lagi untuk aku mendapat semua itu darimu.
Dan itu hak mu.Namun, aku masih saja mempermasalahkan hal itu.
Padahal kita tak lagi mempunyai hubungan yang lebih.Arka, aku rindu.
Rindu akan pesan yang kamu kirim.
Ponsel yang setiap saat berdering.
Terlebih dengan suaramu.
Tawamu.
Aku rindu.Bohong, jika tak pernah ada air mata yang jatuh.
Bohong jika aku tak pernah memikirkan mu.
Terkadang saat di tempat ramai sekali pun bayangan tentang mu selalu terlintas.Rasanya sesak.
Aku tak bisa melakukan apa-apa.
Menyampaikan semua padamu?
Ah, kurasa tidak.Aku terlalu takut.
Takut akan reaksi yang nantinya kamu berikan.Jadi biar. Biar saja aku menyimpan semua rinduku ini.
Tertanda,
—Keisha Q Radea
11.15 PM
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Voice
Short Story"Ini konyol! Tiap hari aku mengobrol dengan seseorang yang bahkan sekalipun, aku belum pernah bertemu dengannya! Yang lebih konyol adalah mendengar suaranya menjadi satu keharusan bagiku." -Keisha Quitta Radea.