01 Januari 2018
Pagi ini aku terbangun dengan mata sembap. Iya, ini karena kemarin malam aku terlalu banyak menangis.
Aku masih terbaring di tempat tidurku. Entah lah, rasanya aku tak ingin melakukan aktivitas lain.
Seandainya jika kemarin aku tak pergi menginap, apa Arka akan tetap memilih perempuan itu?
Seandainya jika kemarin aku tak pergi menginap, apa kita masih akan seperti biasanya?
Ah percuma saja jika bermain-main dengan pengandaian. Karena semuanya sudah terjadi. Tak akan pernah bisa kembali mundur. Kecuali jika aku punya kantung doraemon.
01.34 PM
Arka A P : ayo main game
Arka A P : woe ayo
Arka A P : P
Arka A P : P
Arka A P : P
Arka A P : P
Arka A P : P
Arka A P : P
Keisha Q Radea : Sebentar
Aku menemukan game baru, dan ya Arka pun memainkan game itu juga.
Keisha Q Radea : Mana kok off
04.08 PM
Beberapa menit kemudian, entah kenapa perut ku terasa sakit. Mungkin maagh ku kambuh. Aku refleks mencari kontak Arka dan menelponnya. Tapi, tak diangkat.
Keisha Q Radea : dimana
Keisha Q Radea : bisa angkat sebentar
Aku teringat sesuatu. Bahwa Arka sudah mempunya kekasih baru. Tak seharusnya aku seperti ini. Menyadari kenyataan itu, entah kenapa air mata ku keluar. Ah, sungguh aku sangat cengeng sekali.
Keisha Q Radea : ah aku lupa, kamu udah ada cewek. Maaf.
Arka A P : Kenapa
Arka A P : bentar lagi aku pulang
Arka A P : aku masih sibuk
Arka A P : malam ku telpon
Keisha Q Radea : gak apa-apa kok
Keisha Q Radea : aku nya aja yang lebay
Keisha Q Radea : aku cuman belum terbiasa sama status kamu sekarang. Maaf
Arka A P : oke oke
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Voice
Короткий рассказ"Ini konyol! Tiap hari aku mengobrol dengan seseorang yang bahkan sekalipun, aku belum pernah bertemu dengannya! Yang lebih konyol adalah mendengar suaranya menjadi satu keharusan bagiku." -Keisha Quitta Radea.