Hari demi hari, minggu demi minggu berlalu. Hubungan ku dengan Arka masih berlanjut. Walau kadang ada perselisihan tapi ujung-ujungnya itu membuat kita kembali seperti semula.
Arka masih melalukan rutinitasnya yang biasa, menelpon di malam hari. Menceritakan di hari itu apa yang dia lalui. Aku selalu suka mendengarkannya bercerita seperti ini. Seolah-olah aku berada di sampingnya.
3 Juni 2017
08.04 AM
Arka A P : Selamat pagi Kei.
Arka A P : Kei pasti belum bangun
Arka A P : Kei
Arka A P : masih tidur pasti
08.35 AM
Keisha Q Radea : Aku kemarin malam ketiduran ya. Maaf
Keisha Q Radea : Pagii Ar
Keisha Q Radea : Kamu udah pergi?
Arka A P : sudah dong, sini on game
Selama satu minggu ke depan Arka pergi ke salah satu kota di pulau Jawa. Katanya dia terpilih mewakilkan kampusnya untuk lomba. Entah lah aku tak begitu paham dengan lomba yang dia ikuti. Intinya sih tentang lomba yang berkaitan dengan komputer.
05 Juni 2017
Karena Arka sibuk dengan acara lomba. Mau tak mau aku jadi agak bingung harus melakukan apa. Ku putuskan untuk bermain game.
Ketika sudah log in, ku lihat friend list mencari teman yang sedang online. Aku sedikit mengernyit saat melihat salah satu nick friend list ku. Itu char Arka.
Arka bilang dia ada seminar terlebih dahulu sebelum lomba di mulai. Maka dari itu dia tak membalas pesan ku. Dan aku memakluminya karena dia sedang sibuk. Tapi saat melihat char nya online, ada sedikit rasa sesak.
Ku teleport charnya, dia memang sedang tidak berada dalam room yang bermain. Aku tak masuk ke dalam roomnya, hanya melihat saja. Kuperhatikan lama sekali.
Char Arka berinteraksi dengan salah satu char yang ada di room itu. Char perempuan. Dan aku tau itu siapa. Entah kenapa aku tak suka melihatnya. Tapi aku lebih tak suka dengan fakta yang ada. Kenapa Arka melakukan hal itu? Dia bilang dia sibuk tapi nyatanya dia bisa online dan mengobrol dengan char lain.
Rasa sesak itu kian menambah. Aku cemburu. Tanpa sadar air mata ku menetes. Untuk pertama kalinya aku menangis karenanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Your Voice
Short Story"Ini konyol! Tiap hari aku mengobrol dengan seseorang yang bahkan sekalipun, aku belum pernah bertemu dengannya! Yang lebih konyol adalah mendengar suaranya menjadi satu keharusan bagiku." -Keisha Quitta Radea.