11| Kenangan

171 16 0
                                    

15 Desember 2017

Sejauh ini kita masih berhubungan walau sebatas teman. Dan ribut kecil masih selalu terjadi seperti dulu saat kita adalah sepasang kekasih.

Aku masih selalu ingat semua hal yang terjadi saat dulu. Hari ketika dia berulang tahun. Hari-hari saat dia harus pulang-pergi ke rumah sakit karena harus menjaga ibunya. Hingga hari dimana aku harus berusaha menguatkan dia ketika ibunya pergi.

Juni 2017

Hari Raya Idul Fitri pastinya adalah hari yang dinantikan semua umat muslim. Ketika sudah satu bulan penuh menahan haus dan amarah.

Pagi ini belum ada kabar dari Arka. Ku pikir dia masih tidur karena semalaman menjaga ibunya. Jadi, ku biarkan. Lantas aku bersiap-siap untuk pergi sholat Ied.

Selesai sholat, masih tak ada kabar dari Arka. Ku putuskan untuk mengirimi pesan terlebih dahulu.

Keisha Q Radea : Arkaaa

Keisha Q Radea : Mohon maaf lahir dan batin yaaaa Ar. Aku tau aku banyak salah hehe, jadi maafin aku yaa!

Satu jam tak ada balasan dari Arka. Sebenarnya dari pagi tadi entah kenapa aku merasa gelisah dan tak enak hati. Aku mencoba berpikir positif, semoga tak terjadi apa-apa.

Tapi pikiran positif ku sia-sia begitu mendapat satu pesan dari Arka.

Arka A P : Kei, ibu pergi.

Rasanya aku ingin ada di samping Arka, memeluknya, menenangkannya. Tapi kenyataannya aku tak bisa ada di sampingnya, memeluknya atau menenangkannya.

Setelah beberapa hari, ibunya pergi. Arka masih selalu mengenangnya, menceritakan tentang seberapa dia menyayangi ibunya walaupun dia terbilang anak nakal.

"Kei, sekarang aku gak tau lagi harus ngapain. Rasanya aku pengen susul ibu aja."

Satu atau dua kali Arka merasa pesimis dengan hidupnya. Mungkin karena Arka adalah anak tunggal.

"Aku gak deket sama ayah Kei. Dia tuh nyebelin. Waktu masih ada ibu, bisa dihitung berapa kali aku ngobrol sama ayah. Karena gak tau lah, pokoknya dia nyebelin."

"Arka, tapi sekarang kan mau gak mau kamu harus bisa deket sama ayah. Gak ada lagi yang kamu punya selain ayah. Dan lagi kamu harus bisa buat ibu bangga di sana, jadi kamu jangan pesimis ya!"

"Kan ada kamu Kei."

Ah Arka. Andai saja jarak kita tak sejauh ini. Aku ingin sekali memeluk kamu. Untuk pertama kalinya aku mendengar Arka si kepala batu, serapuh itu.

Your VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang