Sesak ✔️

SATU

Apa yang sebenarnya kau cari, padahal aku sudah didepan mata.

-sesak-

"Lo mau kemana?"

Suara lantang dari arah belakang membuat langkah ku berhenti, belum kutoleh aku sudah hafal dia adalah Gavil. Cowok paling menyebalkan yang kukenal seumur hidupku, karena dia pasti jelas bakal melarangku lagi untuk menemui kak Yanuar di kantin.

"Si Yanuar ga bakalan suka sama cewek kayak lo." Sekali lagi mulutnya ingin sekali menyaingi pisau tajam dirumahku.

Dengan gerakan cepat aku berbalik mendapati senyum penghinaan dari wajah sosok yang berdiri congak ditengah lorong.

"Kenapa? Kesindir?" Nadanya mengejek. "Bagus dong!"

"Mending kerjain tugas MTK bareng gue di kelas, lebih manfaat daripada ketemu orang yang ga mau ketemu sama lo," Gavil terus mencerocos, beruntung lorong ini sepi, sehingga aku tidak terlalu malu untuk mengakui bahwa ucapan orang ini benar adanya. Meskipun begitu, tapi tetap saja, Gavil terlalu blak blakan.

"Mulut lo pedes banget, Vil!" Akhirnya aku menyahuti ucapan Gavil yang semenjak tadi seperti hanya bermonolog.

"Tapi makasih, gue masih tetep mau ke kantin." Lanjutku kemudian mengangkat kotak makan yang kupegang didepan dada, menunjukkan padanya. "Gue mau ngasih ini sama kak Nuar."

Diujung sana Gavil yang tadinya tersenyum miring mengejek berubah menjadi mendengus melihat kotak makan yang kutunjukan.

Tanpa harus lebih lama melihat raut wajah sebal Gavil, aku berbalik tanpa pamit, kembali melanjutkan langkah menuju kantin.

Kakiku mungkin baru berjalan lima langkah tapi dari arah bawah kulihat sepatu futsal berwarna biru itu telah menyamai langkah kakiku. Aku mendongak pada pemiliknya yang menatap lurus jalanan lorong, dari samping sudah tak terlihat raut wajah sebalnya barusan.

Saat ku tatapi lamat dari arah sisi dia berucap.

"Gue ikut! Biar bisa makan gratis kalo tiba tiba makanan buatan lo ditolak."

-sesak-

Welcome to my new story. Jangan lupa vote dan coment nya. Kritik dan saran ditunggu. 😃