ENAM

917 69 3
                                    

Yang jelas hubungan kita tidak jelas
Aku tidak tau apakah pantas disebut berteman
jika aku menyimpan setitik rasa harapan jauh lebih dalam

Gavilo Hanfari.

***

"Pagi tante!"

Didalam Aryneta mendengar suara itu. Dan suara itu yang membuatnya bergegas memakai sepatu dan keluar rumah.

"Eh, nak Gavil! Sinih mau masuk dulu, tadi sih Efel lagi pake sepatu." Terdengar mamahnya menyahut.

"Tuh, Efel nya." Mamah menyadari kehadirannya. Omong-omong Efel adalah panggilan untuknya untuk orang rumah.

"Pagi Efel!"

Sok manis. Dengus Aryneta dalam hati melihat Gavil yang tersenyum menyapanya.

"Efel berangkat ya mah," Ary menyalami Mamah diikuti Gavil.

"Enggak masuk dulu?" cegah Mamahnya sekali lagi.

"Mah! Gavil sama Efel itu mau berangkat sekolah bukan mau namu." rengek Ary.

"Sssttt...Ga boleh gitu," omel Mamah.

"Lain kali kesini buat main ya, bukan buat jemput sama nganter aja," ujar tante Felina pada Gavilo yang semringah dengan lampu hijau yang diberikan calon mertuanya.

"Iyah, kapan-kapan ya tante, nanti Gavil sempetin."

"Ga usah, Vil!" potong Ary cepat, langsung dibalas tatapan mata Gavil yang menyipit juga senyumnya yang jelas terlihat dipaksakan.

Selain senyum Yanuar, Ary juga suka ekspresi seperti ini dari Gavil. Ini jauh lebih baik dibanding Gavilo yang berlaku menyebalkan.

"EFELL..!!!" tekan mamahnya bahwa itu tidak baik. Ary menyahut "Iya mah."

"Nanti main kerumah,ya,nak Gavil," Felina berucap sekali lagi membuat anaknya mendengus atas kegigihan mamahnya membuat Gavil datang kerumah dilain waktu. "Mah..!"

"Iya sayang," jawab Felina pada putrinya yang tidak sabaran. "Yaudah kalian berangkat, hati hati dijalannya." pesan mamah.

"Kita berangkat ya, tante." Gavil hendak menyalami lagi tante Felina namun Ary segera menggaet lengannya Gavil, untuk tidak terus menerus mencari perhatian Felina.

"Udah ayo! Tadi kan udah, besok lagi aja," kata Ary kesal, secara tidak langsung meminta Gavil untuk kembali menjemputnya besok. Dan bukannya marah Gavil justru senang.

"Assalamualaikum tante," sahut Gavil riang diatas motor sementara Ary sedang memakai helm yang tadi diberikan Gavil padanya.

Felina tersenyum sembari menggelengkan kepala melihat anaknya bersama Gavil, yang Ia ketahui hanya sebagai teman Aryneta.

-sesak-



Sesak ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang