DUABELAS

715 58 6
                                    

Chapter 12
Sakit hati lo!

===

Aryneta tidak bisa berhenti meskipun sudah sering tersakiti. Mungkin karena terbiasa, Ia jadi malah menikmati dan malah semakin mencintai sumber sakitnya, Yanuar.

Seperti sekarang ini, sesuai permintaan kakak kelasnya kemarin. Aryneta mengabulkan permintaan Yanuar untuk menonton cowok itu bermain di lapang basket setelah pulang sekolah.

Aryneta duduk di tribun paling atas bersama Jeka, Ia sangat menghindari keberadaan Fachra yang sudah pasti duduk di tribun paling depan.

"Sekarang gue tahu, kenapa Lo sering banget nonton basket," ujar Jeka ketika Ary tengah memfokuskan pandangannya pada Yanuar yang sedang men dribel bola ke teritorial lawan.

"Ary Lo dengerin gue, kan!!!?" dengus Jeka mati-matian berteriak di tengah teriakan para penonton.

"Gue denger kok. Kenapa coba?" Gadis itu melirik Jeka sekilas dan lanjut terpaku lagi pada gerakan Yanuar yang mempertahankan bola orange agar tetap berada di bawah kendalinya.

"Karena Lo suka sama...."

"YANUAARRR..!!!!" pekik Aryneta, pucat pasi mendapati cowok itu jatuh tersungkur akibat direngkas salah satu anggota tim lawan.

Para penonton juga berteriak histeris tapi gelagat Ary yang paling over. Dia segera meminta Jeka memberi jalan untuk dirinya turun dari tribun ini kemudian segera turun ke lapangan demi memastikan Yanuar baik baik saja.

"Eh gilaaaa...!!! Si Fachra langsung nyamperin ke lapangan...."

Tidak tahu suara siapa itu, mungkin salah satu penonton, namun mampu membuat Ary begitu kelu untuk melangkah, merasa buntu dengan tujuannya pergi ke bawah.

"Ary! Lo kenapa?" Jeka kebingunan dengan kelakuan Ary yang tadi tiba tiba ingin turun dari tribun tapi sekarang terkulai jongkok menenggelamkan wajah pada kedua lututnya di tengah jalur tribun.

Beberapa siswa yang melihat juga jadi ikutan khawatir sama sepeeti Jeka saat menemukan punggung Aryneta bergetar sesenggukan.

"Ary kok Lo nangis sih?" Jeka makin menyadari itu ketika menyibak sebagian rambut teman sekelasnya itu. "Ary. Oy netta! Kok nangis sih? Jangan di sini! Nanti gue digerebek warga sekolah kalau gue sampe disangka bikin mewek anak cewek."

Tak ada jawaban berarti dari Aryneta selain suara sesenggukannya yang semakin kentara. Jeka kebingungan.

Tibalah ketika matanya melihat Gavilo yang berlari ke atas tribun dengan wajah kelelahan mengatur napas.

Gavil membungkuk dan langsung menuntun Ary untuk berdiri.

"Udah ya, Lo udah liat. Kasian hati Lo."

===

Sesak ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang