Lee JungMi menatap televisi plasma didepanya dengan tatapan sayu. Matanya sudah terpejam seandainya perutnya tidak mengerang minta diisi. Malangnya sudah tidak ada persediaan makanan dikulkas JungMi mengingat cuaca dingin di luar membuat manusia berambut hitam itu enggan melangkah keluar.
" masih belum tidur lo?"
" belumlah. Dari mana aja sih lo? gue tungguin juga! mana Pesenan gue!" JungMi melompat bangun dari sofa dan melangkah menuju pantry apatermenya.
" santai bosq, gue kan cuma telat sebentar"
" sebentar nenek lo clubing! udah tiga jam nih lo telat" jawab sang gadis yang hanya di balas kekehan oleh sang pemuda.
" maaf tadi ada urusan kecil"
" urusan kecil kok sampai tiga jam. Kecil apa kecil tuh? dalam tiga jam gue bisa nyelesain tiga mobil yang bermasalah sama karburasi" dasar mahasiswi jurusan Teknik mesin.
" ya kalo capek nunggu, sana keluar beli sendiri minimarket deket tuh, lagian jadi orang kok takut sama angin" sementara gadis yang di maki hanya diam sibuk berkutat menyeduh ramen instan dan coklat panas.
Perpaduan yang pas bukan? sesuatu yang hangat di musim dingin pertengahan maret. secangkir coklat panas dengan satu cup ramen dan seorang pria baik hati dan ramah yang selalu ada untukmu. Rasanya JungMi sudah tidak membutuhkan apapun lagi.
" cari kerja sana! sarjana kok nganggur" JungMi hampir memuntahkan kembali coklat panas yang disesapnya saat mendengar ucapan sarkasme dari temanya.
" udah kerja kok"
" ngehack akun orang lo sebut kerja? lo tuh musuh aparat penegak hukum, hantu buat pengusaha, dan sampah masyarakat"
" yang penting gue gak ngemis, dan bukan salah gue kalo akun pribadi gampang di hack"
" mereka gak salah. tapi lo yang salah ngelanggar privasi orang, Tuh ambil salah satu perusahaan yang kemaren mau ngrekut lo. enak tuh gaji suruh nulis sendiri"
" gak gue males ngapain capek capek keluar rumah kalo didalem rumah aja lo bisa dapet duit"
" haduh pikiranya, sampai kapan lo mau gini terus? lo tuh punya kehidupan jangan cuma ngurung diri doang diapatermen, kerja! masih muda juga, pinter, sarjana. Lo gak bisa ngandelin uang hasil Ngehack terus. lagian aneh orang pinter kok gak punya cita- cita"
" gue punya cita- cita kok. menjadi ibu rumah tangga. Lagian kiriman dari ortu masih ngalir kok" Orang tua JungMi masih rutin mengirimkan uang bulanan untuk anak semata wayangnya.
" udah lo gak usah kerja nikah aja sama gue. Lo cocoknya jadi istri gue. Jadi istri gue enak gak usah ngapa ngapain udah ada yang bisa disuruh- suruh, lo cukup ngurusin gue" Kaneki menaik turunkan sebelah alisnya menggoda JungMi yang masih asik memasukan ramen kedalam mulutnya.
" yayaya dalam mimpimu tuan Kaneki- kun" JungMi tidak sungguh- sungguh menolak Kaneki. Memang siapa yang tidak tertarik dengan pemuda 25 tahun yang sebentar lagi menjadi sarjana S2 Management Bisnis, pewaris perusahaan elektronik LG dan pemilik 4 hotel bintang 5 di jepang dibawah namanya. Tampan, mapan, berpendidikan, dan masih sendiri paket lengkap CEO abad ini.
" nih" Kaneki menyodorkan sebuah kartu nama.
" paan nih?"
" nomernya direktur Lim, pemilik boutiq sekaligus produsen kosmetik 'kirei' sedang membutuhkan pegawai bagian make up"
" ya trus? gue aja gak bisa make up masak lo nyuruh gue jadi make up artist? jangan aneh- aneh"
" lo gak bisa make up tapi lo kan pinter gambar Mi, tuh gambar kuroko didinding ulah siapa? trus gambar momo dikamar mandi ulah siapa? ngomong- omong kapan lo gambarin momo chan dikamar gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan New Stylist ( completed: 02/ 05/19 )
FanfictionBiarpun udh end boleh dong votenya 😄😄😄 Lee JungMi gadis yang lebih cerdas dari Kim Namjoon, lebih manis dari Jeon Jungkook, lebih cantik dari Kim Seokjin dan lebih cuek dari Min Yoongi, terpaksa menyamar menjadi laki- laki agar diterima bekerja s...