Bangtan sonyeongdam, nama itu terus terngiang di kepala JungHyun sejak ia keluar dari boutiq Direktur Lim tiga hari yang lalu. JungHyun sudah berdiri didepan gedung BigHit 40 menit lebih awal dari waktu yang di perintahkan oleh Direktur Lim. Sebelum memasuki gedung JungHyun berdoa semoga ditempat barunya ini ia tidak direpotkan lagi tentang urusan gadis.
dug......
" jeosong hamnida" ujar seseorang yang tanpa sengaja menyenggol bahu JungHyun.
" gwencana" balasnya singkat. Seorang gadis dengan beberapa koper menatap JungHyun tanpa berkedip. Melihat reaksi si gadis membuat JungHyun berfikir ulang tentang doanya yang sepertinya tidak terkabul.
" aggashi gwencana? kau..... Kenapa?" ucap JungHyun mencoba mencari perhatian si gadis yang masih terpaku menatapnya.
" ah.... Ah... Astaga aku sangat tidak sopan memandangi orang. Maafkan aku"
" ah tidak apa- apa jangan terus meminta maaf, Oh iya kelihatanya kau kerepotan, mari aku bantu bawakan beberapa kopernya" tawar JungHyun.
" benarkah? apa tidak merepotkan? ah ngomong- ngomong sedang apa kau disini?"
" oh aku pegawai baru direktur Lim, aku akan membantunya merias artis"
" oh. Ya aku beberapa hari yang lalu dia sudah bercerita tentang pegawai barunya. Ternyata itu dirimu"
" ah benarkah, kemarikan kopernya aku bantu tapi setelah ini kau harus membantuku, kurasa itu akan adil" JungHyun menarik koper hijau berukuran besar ditangan kananya dengan tas besar ditangan kirinya dan gitar dipunggungnya. Semua itu benar- benar berat diluar dugaanya, bagaimana cara gadis itu membawa semua ini tadi?.
" mau diletakan dimana semua ini?" tanya JungHyun saat mereka masuk kedalam lift.
" ke ruang studio kita turunkan gitar dan keyboard lalu ke ruang wadrobe meletakan kopernya" jelas sang gadis.
" berat ya? ah maaf merepotkan" ujar si gadis sambil mengigit bibir bawahnya membuat JungHyun merasa tidak enak.
" bukan begitu. Santai saja"
" ah ngomong- ngomong siapa namamu?" tanya si gadis membuka percakapan, jari- jarinya gemetar karena gugup.
" JungHyun, Lee JungHyun. sunbae sendiri?"
" ah jangan panggil sunbae kurasa kita masih seumuran, panggil saja aku Raebin"
Semoga semua gadis yang aku temui nanti tidak seagresif gadis- gadis saat dikampus. JungHyun berdoa lagi memohon pada yang maha kuasa. Manusia tampan dan imut itu masih berharap bisa melanjutkan hidupnya dengan tenang.
Namun doa JungHyun tidak terkabul lagi untuk yang kedua kalinya. Dirinya harus rela terjebak di ruang wadrobe selama puluhan menit dan mendapatkan wawancara dadakan dari 8 gadis yang sedang berkumpul di ruang wadrobe.
" maaf aku harus segera menemukan ruang meeting dimana itu?"
" ah iya lupa, aku akan mengantarmu" ucap Raebin yang sepertinya masih ingat dengan janjinya.
" jangan repot- repot Raebin ssi kau teruskan saja makanmu. Aku yang akan mengantar JungHyun ssi, JungHyun ssi kajja" ajak gadis bernama seolhyun yang beberapa saat lalu berkenalan dengan JungHyun.
" seolhyun ssi kau melupakan tugasmu mengambil pakaian ke binatu. Kerjakan tugasmu aku akan mengantar JungHyun ssi" kini seorang gadis dengan rambut berwarna coklat kemerahan yang berbicara. Membuat Seolhyun mencebik kesal. Suasana menjadi ricuh karena semua gadis mulai berebut ingin mengantarkan JungHyun menuju ruang meeting. Mendadak kepala JungHyun menjadi berat ia tidak menyangka gadis- gadis disini lebih mengerikan daripada saat masa kuliah. Tanpa mengucapkan sepatah katapun JungHyun melangkah keluar dari ruang wadrobe berjalan menyusuri koridor yang kosong dan sepi. Ponselnya bergetar dengan nama direktur Lim yang tertera disana membuat JungHyun bernafas lega.
" yeoboseo"
"........."
.
" ah sepertinya aku tersesat, aku sudah sampai sekarang dilantai empat dekat toilet""........"
" apa? oh aku akan turun sebentar lagi"
" .........."
" nde sajangnim" Ucap JungHyun mengakhiri percakapan.
JungHyun melihat tangga darurat ia tidak ingin kembali menaiki lift, melewati ruang wadrobe dan bertemu kembali dengan gadis- gadis wadrobe. Saat akan melangkah menuju tangga tanpa sengaja bahu JungHyun menubruk seseorang yang baru keluar dari dalam toilet.
" YAK!"
" maaf tidak sengaja aku sedang buru- buru"
" YAK!" JungHyun terus melangkah meninggalkan orang yang masih ingin memakinya.
*******Bangtan New Stylist*******
JungHyun menata nafasnya sejenak sebelum menggeser pintu coklat tua yang ada didepanya. Ternyata berlari menuruni tangga dari lantai 4 menuju lantai 2 itu sangat melelahkan.
Sratttt...
" annyeonghaseyo" sapa JungHyun sambil membungkukan badanya.
" akhirnya sampai juga, kenapa bisa tersesat? harusnya kau menungguku saja dilobi"
" wah ini make up artist kita yang baru?" belum sempat JungHyun membuka suara kini seorang pemuda yang duduk di ujung sofa berceletuk.
" nde annyeonghaseyo" ujar JungHyun sopan.
" wah kau terlihat muda dan tampan ya. Kenalkan aku Jung Hoseok"
" hei sepertinya aku pernah melihatmu" ujar seseorang dengan jaket hitam yang duduk di sebelah Hoseok.
" benarkah?"
" yak lo tadi yang nubruk gue didepan toilet, iya gue inget sama coat cream lo! bener nih hyung orang ini tadi yang nginjek kaki gue dan langsung kabur. Ternyata masih anak- anak"
" sebenarnya tadi saya sudah minta maaf. Mungkin anda yang tidak mendengarnya"
" oh jadi lo nyalahin gue? Lim sajangnim ada apa dengan pagawaimu ini? dia tidak punya tata krama"
" haha dia masih baru Jungkook ssi jadi mohon dimaafkan"
" lo juga gak sopan kali kook. Hai JungHyun gue Kim SeokJin semoga betah ya kerja disini" ujar pemuda yang menyebut dirinya Kim Seokjin sambil tersenyum manis di akhir kalimat.
" gue Kim Namjoon panggil aja Namjoon hyung leadernya BTS. sebelah kanan Seokjin hyung itu Suga Hyung trus sebelah kirinya ada v atau panggil aja Tae hyung trus sebelahnya v ada jimin dan yang itu Jungkook sama Hoseok gue rasa lo udah tau" JungHyun memperhatika para member satu persatu, senyumnya merekah saat Jimin menggodanya dengan merambai padanya.
" okeh cukup perkenalanya. sekarang saatnya bekerja JungHyun kamu nanti merias J Hope sama JungKook sisanya biar aku dan tuan Han yang mengurus." titah direktur Lim
" nde"
" nggak. Nggak bisa aku gak mau dirias sama anak sombong kayak dia. Pokoknya nggak titik!" mutlak Jungkook.
" jangan kekanak- kanakan Kookie. Profesional ini demi pekerjaan" Leader berbicara.
" hyungggggg" rengek JungKook.
" udah bubar semua!" intruksi Suga yang langsung beranjak meninggalkan ruang meeting. JungHyun hanya tersenyum canggung disamping pintu keluar saat Satu persatu member BTS melewatinya.
" wah kau imut sekali. Aih benar- benar beruntung kau ada disini" ujar V sambil mengajak gemas surai coklat kemerahan milik JungHyun dan sesekali mencubit pipinya. Pemuda itu terlihat bahagia melihat JungHyun tampak kesal di cubit.
Tangan JungHyun ditarik paksa keluar dari ruangan, sesekali V merangkul bahunya dan terlibat percakapan ringan denganya. Baru kali ini JungHyun merasa tidak dimusuhi oleh laki- laki. Meskipun Jungkook berpotensi menjadi musuhnya namun ia sudah puas bisa diterima oleh beberapa pemuda yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan New Stylist ( completed: 02/ 05/19 )
FanficBiarpun udh end boleh dong votenya 😄😄😄 Lee JungMi gadis yang lebih cerdas dari Kim Namjoon, lebih manis dari Jeon Jungkook, lebih cantik dari Kim Seokjin dan lebih cuek dari Min Yoongi, terpaksa menyamar menjadi laki- laki agar diterima bekerja s...