3 : Rencana Steve

342K 14K 269
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sarah terkejut dengan apa yang dilihat matanya. Ruangan dengan pencahayaan kurang, aroma alkohol dengan kepulan asap rokok putih, dan pasangan bercumbu tanpa rasa malu menyambut mata Sarah yang saat ini melebar. Tanpa sadar langkah Sarah bergerak mundur. Namun langkah gadis itu terhenti saat tangan Steve bergerak di pinggangnya dan memaksa masuk.

"Masuk!" Kali ini suara yang keluar dari mulut Steve terdengar tegas. Sarah terkejut saat Steve menutup pintu dan menguncinya dari dalam, lalu memasukkan kunci itu ke dalam saku celananya.

"Steve." Sarah menatap Steve sedikit takut. Tangannya yang berkeringat meremas lengan kemeja Steve.

"Hai, Steve. Aku kira kau tidak akan datang." Seorang lelaki dengan rambut hitam lebat melambaikan tangan ke arah Steve. Steve berdecak, kemudian membalasnya dengan kekehan kecil. Dengan langkah panjang, Steve berjalan menjauhi Sarah, lalu bergerak maju menghampiri keenam sahabat yang duduk di sofa.

"Kau membawa barangku?" Steve menjatuhkan tubuh di sofa dengan santai. Walaupun Steve berbicara dengan Bryan yang duduk di samping, tetapi matanya masih menatap Sarah yang masih setia berdiri di depan pintu masuk.

"Kau sudah memiliki kondom, kenapa kau memintaku membawanya? Kau bisa membelinya sendiri, Steve," ucap Bryan seraya merogoh saku celana. Sebuah kotak kecil keluar dari dalam saku, lalu diberikannya kepada Steve.

Steve mengabaikan pertanyaan Bryan. Dia mengambil kotak itu dan membawanya ke dalam genggaman tangan. Sekali lagi, mata Steve masih jatuh tepat kepada Sarah. "Mau sampai kapan kau di sana? Duduklah." Steve menepuk sofa di samping kanannya.

"Steve." Sarah masih bergeming dan menggelengkan kepalanya, takut.

"Kau mau aku memaksanya duduk, Steve?" sahut Kyle seraya menjilat bibir. Pemuda berkulit hitam itu menghentikan aksi ciumannya kepada gadis yang duduk di pangkuan. Dia menatap Sarah dengan mata berkilat nafsu.

"Lakukan kalau kau bisa, Kyle." ucap Steve tanpa mengalihkan matanya dari Sarah.

Sarah makin takut saat lelaki bernama Kyle meminta gadis di pangkuannya itu pergi. Kyle berdiri dan berjalan ke arahnya dengan seringai di wajah. Sarah memutar tubuh dan teringat kalau pintu itu dikunci Steve. Sarah benar-benar ingin menangis, mengusap matanya yang berkaca-kaca.

"Apa kau mau duduk di pangkuanku juga, Manis?" Suara menakutkan Kyle membuat Sarah bergidik. Sarah memeluk dada, lalu menatap Steve yang masih terlihat tenang. Tanpa pikir panjang, Sarah berlari ke arah Steve dan duduk di sampingnya.

"Thanks, Dude." tawa renyah Steve mengalun telinga Sarah. "Seharusnya kau duduk, saat aku memintamu duduk, Sayang."

Steve kembali merengkuh pinggang Sarah, lalu mendekatkan bibirnya ke pipi Sarah. Menciumnya lagi. Kali ini ciuman Steve lebih mesra dan berhasil membuat Sarah menangis ketakutan dengan tubuh gemetar.

Kenapa Steve melakukan ini kepadaku? Sarah membatin.

"Aku melakukan ini karena ayahmu, Sarah," ucap Steve tiba-tiba, seolah-olah tahu apa yang ada di kepala Sarah. Ya. Steve sangat membenci ayah Sarah, Erick Rich Alterio. Sangat membencinya!

Tears of Sarah [21+] / Repost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang