Nala Chandra Dewa. Itu nama lengkapnya. Ayahnya bilang, Nala itu nama salah satu raja dari enam maharaja dalam mitologi Hindu India. Nala dalam mitologi itu adalah putra Raja Wirasena dari Kerajaan Nishadha. Sepenggal kisah tentang Raja Nala termuat dalam Kitab Mahabharata.
Ayahnya mengambil nama itu karena Raja Nala dikenal sebagai raja yang baik. Sedangkan Chandra berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti bulan yang bersinar, dan Dewa tentu saja untuk menegaskan bahwa Nala adalah laki-laki.
Ayahnya memang sangat menyukai tokoh-tokoh dalam kisah pewayangan. Kakak perempuannya pun diberi nama dengan bahasa Sansekerta. Agni Sasi Dewi. Kakaknya satu-satunya yang kini sudah kuliah semester satu di perguruan tinggi negeri di Semarang dan kos di sana.
Semarang. Kota itu membuat ingatan Nala kembali pada sosok murid baru yang mendadak muncul menemuinya seusai sekolah hari ini. Murid baru pindahan dari Semarang.
Nala terkejut saat tadi siang gadis itu berdiri di ambang pintu kelasnya, mengadang langkahnya, lalu bertanya, "Kamu pacar Flo, kan?"
Nala mengernyit heran, berusaha mengingat siapa gadis itu. Tapi dia yakin baru kali itu dia melihatnya.
"Aku Siena. Baru pindah dari Semarang. Ini hari pertamaku di sekolah ini," ucap gadis itu kemudian, tanpa mengulurkan tangan. Seolah dapat membaca pertanyaan yang tersimpan di kepala Nala.
"Oh, kamu murid baru. Pantas rasanya aku baru lihat kamu sekarang. Aku memang pacar Flo. Ada apa?" sahut Nala ketika itu, masih memandangi Siena dengan tatapan heran.
"Aku cuma mau pesan, jaga pacar kamu baik-baik. Jangan biarkan dia pergi tanpa kamu awasi," jawab Siena.
"Memangnya kenapa? Ada yang mau ganggu Flo?"
Siena hanya diam, menatap tajam dengan ekspresi dingin.
"Aku punya feeling bakal terjadi sesuatu sama dia. Jaga-jaga aja."
Alis Nala terangkat. Dia mulai merasa terganggu dengan ucapan Siena.
"Feeling? Maaf, aku nggak kenal kamu dan aku nggak tahu ocehanmu bisa dipercaya atau nggak," sahut Nala, menegaskan tidak ingin lagi mendengar kata-kata aneh Siena.
"Terserah kamu percaya atau nggak. Yang penting aku udah ngasih tahu. Supaya kamu bisa siap-siap dan nggak menyesal nantinya," kata Siena.
Ketika itulah Flo datang dan terlihat kesal melihat Siena berbincang-bincang dengan Nala.
Baru kemudian Nala tahu, Siena murid baru di kelas Flo, bahkan duduk sebangku dengan Flo.
Awalnya, Nala tidak menanggapi serius peringatan Siena. Tapi sekarang, setelah dia diabaikan Flo, dia mulai merasa cemas.
Nala menggeleng, menepis pikiran buruk yang mendadak muncul dalam kepalanya.
Dia tak ingin terjadi hal buruk pada Flo. Dia menyayangi Flo. Walau dia tak sepenuhnya percaya dengan peringatan Siena, tak ada salahnya jika dia waspada.
Hubungannya dengan Flo memang baru satu tahun. Tapi mereka sudah saling mengenal sejak kelas sepuluh. Berawal dari kesamaan minat, mereka sama-sama bergabung dalam ekskul Karya Ilmiah Remaja.
Nala dan Flo sama-sama menyukai pelajaran kimia. Mereka takjub dengan berbagai reaksi kimia yang umumnya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itulah Nala suka sekali menonton film seri MacGyver. Keahlian MacGyver memanfaatkan barang-barang disekitarnya menjadi berguna karena menghasilkan reaksi kimia tertentu menjadi poin yang menarik minat Nala.
Di kelas sebelas ini, Nala terpilih menjadi ketua KIR. Membuatnya memiliki beberapa pengagum. Bagaimana bisa tidak kagum pada sosok Nala yang menarik. Dia hobi meneliti, membaca, membuat percobaan, tapi gantengnya mirip Al Ghazali. Masih ditambah dia punya hobi yang keren. Mendaki gunung.
Karena itu sejak Nala memutuskan menjalin hubungan kekasih dengan Flo, cukup banyak hati yang patah dan kecewa.
Jika ditanya kenapa Nala menyukai Flo, salah satunya karena Flo selalu ceria. Walau hobi mengadakan penelitian ilmiah, tapi penampilan Flo tetap chic dan tidak kaku.
Flo juga punya hobi lain. Menyanyi. Dan suaranya cukup merdu. Seringkali Flo mengadakan percobaan di laboratorium sekolah sambil bernyanyi.
Tapi sayangnya saat ini mood Flo sedang berada di titik terendah. Dan sepertinya itu gara-gara kehadiran Siena.
Nala tersenyum.
"Flo pasti cemburu. Makanya uring-uringan gitu," gumam Nala.
Nala bertekad, besok dia harus bisa mencairkan hati Flo lagi. Pertama-tama, dia akan datang menjemput Flo di rumahnya pagi-pagi sekali.
Dia kirimkan pesan terakhir hari ini untuk Flo, walau sejak siang tadi semua pesannya tak ada yang dibalas Flo.
Ya udah, met bobo aja ya Flo. Besok pagi aku jemput.
Nala menghela napas. Pesannya itu tetap tidak dibalas Flo.
"Please, kita jangan marahan, Flo. Aku takut ... Siena benar," gumam Nala dengan nada getir.
Lalu, malam itu dia tidak bisa tidur nyenyak.
**==========================**
Hai, ada yang nungguin lanjutan cerita ini?
Pada berani kan baca cerita horor? Biar ada misteri dan serem-seremnya, tapi tetap ada romantisnya lho. Pokoknya ini teen fiction yang beda deh 😉
Selamat baca ya.
Salam,
Arumi
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tahu Kapan Kamu Mati (Sudah Terbit & Difilmkan)
HorrorBeberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena, murid baru SMA Gemilang yang dianggap aneh teman sekelasnya. Bukan hanya karena wajahnya yang pucat...