Gwen baru saja tiba di kampus, dia menghampiri teman-temannya.
"Kalian sedang membicarakan apa?" Tanya Gwen.
"Tentang rencana study tur ke pulau Lombok, nantinya kita juga akan menjelajahi keindahan alam yang ada di sana" jelas Keisha.
"Kamu ikutkan?" Tanya Andri.
"Tentu saja, aku gak mau jadi satu-satunya yang ikut di kelas kita" jawab Gwen semangat.
"Bagus kalau begitu aku bisa langsung mendaftarkanmu" Andri pun tak kalah semangatnya mendengar Gwen ikut.
"Kamu panitia?" Tanya Gwen.
"Hmm.." angguk Andri tersenyum bangga.
•
•
Saat pulang ke Apartemen, Gwen langsung memberitahukan rencana study tur kelasnya pada Adam.
"Aku sudah tau, aku juga akan pergi" kata Adam setelah mendengar cerita Gwen.
"Mas juga ikut?" Tanya Gwen bersemangat.
"Aku salah satu Dosen pendamping untuk kegiatan Study Tur ke Lombok" jawab Adam. Adam menutup layar laptopnya dan menatap Gwen. "Kamu beneran mau ikut?"
"Tentu saja, memangnya kenapa?" Sahut Gwen.
"Kamu kan gak biasa ikut kegiatan alam bebas, nanti kemungkinan kita akan naik gunung renjani juga ke pantai semeti yang ke sana harus naik kapal, kamu kan mabuk laut. Mendingan kamu gak usah ikut deh" ujar Adam.
Gwen memicingkan mata menatap Adam. "Apa Miss Inggrid ikut?" Tanya Gwen.
"Tentu saja, dia kan ketuanya" jawab Adam.
"Pantas aja Mas Adam melarangku ikut, pasti karena biar Mas bisa bebaskan berduaan dengan Miss Inggrid" tuding Gwen.
"Kamu ini ngomong apa sih? Sudah berapa kali aku bilang, aku dan Inggrid itu gak punya hubungan apa-apa selain rekan kerja. Aku melarangmu ikut hanya demi kebaikanmu, aku gak mau kamu sampai kenapa-napa nantinya" jelas Adam kesal.
"Aku gak akan kenapa-napa. Aku ini bukan anak manja jadi Mas gak usah lebay deh. Pokoknya aku akan tetap ikut" tegas Gwen.
"Terserah kamu lah" kata Adam akhirnya, dia malas untuk berdebat lagi.
***
Hari itu mereka pun berangkat ke Lombok. Gwen memanyunkan bibirnya saat melihat interaksi antara Adam dan Inggrid yang tampak akrab di matanya.
"Gimana gak jadi bahan gosip kalau akrabnya kelewatan gitu" gerutu Gwen.
"Gwen,, lihat sini" seru Andri.
Baru saja Gwen menoleh ternyata Andri memotretnya, membuat Gwen terkejut di buatnya.
"Kamu apaan sih Ndri" tegur Gwen.
"Buat kenang-kenangan, lagian kamu kenapa sih manyun mulu dari tadi?" Tanya Andri.
"Gak apa-apa" jawab Gwen malas.
Sesampainya di Lombok mereka menginap semalam di penginapan sebelum mereka pergi menuju pantai Semeti yang ada di seberang pulau..
Gwen merasakan ponselnya yang bergetar, dia melihat ada pesan masuk dari Adam.
"Pakai jaket yang tebal biar kamu gak kedinginan"
Gwen tersenyum melihat pesan dari Adam, meskipun suaminya itu tampak cuek dan dingin tapi sebenarnya dia adalah suami yang perhatian.
"Oke Mas, Mas aku pengen deh jalan-jalan berdua Mas Adam di sini" Gwen mengirimkan pesan itu pada Adam.
Gwen melihat ke arah Adam yang tampak melihat ke arah ponselnya tapi kemudian pria itu memasukkan lagi ponselnya ke saku celana tanpa membalas pesan itu, Gwen kembali merengut kesal.
"Dasar pria tua labil" gerutu Gwen.
•
•
Malam harinya teman-teman Gwen sudah tertidur lelap tapi wanita itu belum juga bisa memejamkan matanya, dia tidak terbiasa tidur di tempat asing.
Gwen mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada Adam.
"Mas udah tidur?"
Hampir setengah jam Gwen menunggu barulah suaminya itu membalas pesannya.
"Belum"
"Ck, pelit banget sama kata-kata. Tanya balik kek ini jawab singkat gitu aja" gerutu Gwen membaca pesan Adam.
Gwen kembali membalas pesan Adam. "Aku gak bisa tidur Mas"
"Keluar, kutunggu di gerbang depan sekarang"
Senyum Gwen merekah membaca balasan Adam. Gwen mengambil jaketnya dan berjalan berjinjit agar tidak ketahuan temannya kalau dia pergi keluar. Gwen segera berlari menuju gerbang setelah keluar dari penginapan.
"Maass" seru Gwen riang menghampiri Adam.
"Jangan berisik" tegur Adam, pria itu lalu menggenggam tangan Gwen dan mengajaknya pergi dari sana. Gwen mengikuti langkah Adam.
Adam mengajak Gwen menuju pelabuhan, di dekat sana ada sebuah taman. Adam menuntun Gwen untuk duduk di bangku yang ada di taman itu.
Gwen menyandarkan kepalanya di pundak Adam.
"Kupikir tadi Mas udah tidur" kata Gwen.
"Memang tapi terus kebangun gara-gara dengar suara pesan masuk di ponselku" jawab Adam.
"Aku ganggu tidur Mas ya?" Gwen merasa bersalah.
"Gak apa-apa kok, kamu sendiri kenapa belum tidur?" Tanya Adam.
Gwen mengangkat bahunya. "Mungkin karena gak ada Mas Adam di sampingku" canda Gwen.
Adam tersenyum tipis mendengarnya. "Sekarang aku sudah di sampingmu, kamu bisa tidur" ucapnya.
"Ntar aja" jawab Gwen. "Mas kok tau ada tempat seperti ini di sini?" Tanya Gwen.
"Aku udah sering kemari, semenjak masih kuliah dulu aku sudah beberapa kali naik gunung renjani dan singgah ke tempat ini" jawab Adam.
"Sama Miss Inggrid?" Tanya Gwen.
Adam menghembus napas keras. "Jangan mulai lagi Gwen. Berhenti cemburu dengan Inggrid, aku gak ada apa-apa sama dia" tegas Adam.
Gwen tidak menanggapinya, dia mengeratkan pelukannya ke tubuh Adam untuk menghalau rasa dingin di tubuhnya.
Adam mengangkat dagu Gwen agar menatapnya. "Gak ada yang perlu kamu khawatirkan karena hanya kamu satu-satunya wanitaku" ucap Adam kemudian menempelkan bibirnya pada bibir Gwen. Gwen pun menyambut ciuman Adam.
_____
Windayesung
Jambi, 17 Februari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
HELIUM ✔️(DITERBITKAN)
RomanceAku baru saja menjadi seorang mahasiswi dan beberapa bulan lagi usiaku baru genap 18 tahun tapi sebelum ulang tahun ku itu secara mengejutkan orang tua ku menjodohkan ku dengan pria yang sudah sangat aku kenal sejak kecil, pria yang usianya 10 tahun...