Gwen dan rombongan lainnya sedang menikmati makan siang mereka di restauran hotel. Saat ini mereka sudah tiba di daerah Pantai Setangi. Andri langsung mengambil tempat duduk di samping Gwen.
“Bagaimana tidurmu semalam?” tanya Andri.
“Nyenyak” jawab Gwen tersenyum senang.
Semalam dia tidur bersandar di pundak Adam di bangku taman. Setelah hampir pagi barulah mereka kembali ke penginapan.
“Pak Adam apa setelah makan siang nanti anda mau jalan-jalan denganku?” tanya Inggrid.
“Maaf, saya hanya ingin beristirahat di sini saja. Semalam saya tidak bisa tidur” tolak Adam.
“Apa anda sakit? Apa yang sakit?” Inggrid langsung cemas dan hendak memeriksa tubuh Adam.
“Tidak ada yang sakit, saya hanya tidak bisa tidur saja” Adam menjauhkan tangan Inggrid dari tubuhnya.
Semalaman Adam memang begadang, bagaimana dia bisa tidur dalam keadaan duduk di taman dengan Gwen bersandar padanya. Matanya kini tampak sayu. Terlihat jelas kalau dia mengantuk.
“Sayang sekali padahal kita hanya dua hari di sini” kata Inggrid yang berharap bisa menghabiskan banyak waktu di sana bersama Adam.
Adam hanya tersenyum tipis.Sementara itu Gwen pergi jalan-jalan dengan teman-temannya. Andri mencuri-curi pandang saat sedang berjalan bersama Gwen. Dia seperti hendak mengatakan sesuatu pada wanita itu.
“Gwen ada yang mau aku bicarakan denganmu” Andri menahan tangan Gwen agar Gwen menghentikan langkahnya dan mereka berjarak dengan teman-teman yang lain.
“Mau bicara apa?” tanya Gwen.
Andri memegang kedua tangan Gwen dan menatap wanita itu sungguh-sungguh.
“Sebenarnya,, aku...”
Belum sempat Andri mengatakan keinginannya itu tiba-tiba Adam datang menghampiri mereka."Andri panggil semua teman-temanmu dan segera berkumpul di penginapan” kata Adam datar.
“Memangnya ada apa Pak?” tanya Andri.
Adam tidak menjawab dan menatap Andri lekat. Pria itu pun merasa gentar dan langsung pamit. Tatapan Adam beralih ke Gwen. Dia hanya menatap wanita itu tanpa bicara apapun. Entah kenapa Gwen menjadi gugup dan salah tingkah di tatap seperti itu oleh Adam.
“Saya permisi dulu Pak” pamit Gwen segera pergi menuju penginapan.
Gwen sesekali melihat kebelakang, melihat apa Adam berada di belakangnya.
“Huft,, kenapa aku jadi gugup begini. Memangnya aku berbuat salah apa?” pikir Gwen masih menoleh kebelakang hingga tanpa sengaja dia menabrak Inggrid.
Gwen sangat kaget melihat Inggrid sudah jatuh terduduk.
“Apa kamu tidak punya mata?” bentak Inggrid.
“Maafkan saya Miss, anda tidak apa-apa?” Gwen langsung membantu Inggrid untuk berdiri. “Sekali lagi saya minta maaf Miss” sesal Gwen.
“Ada apa ini?” tanya Adam tiba disana.
“Anak ini sudah menabrakku” Inggrid mengadu seperti anak kecil.
“Kamu tidak apa-apa?” tanya Adam.
“Pinggangku sakit” rengek Inggrid.
“Saya benar-benar tidak sengaja Miss” ucap Gwen.
“Apa kamu tidak bisa berjalan dengan benar?” sindir Inggrid.
Gwen sudah sangat jengkel dengan wanita itu. Baru dia hendak menjawab tapi Adam sudah lebih dulu membawa Inggrid pergi dari sana. Gwen menghentakkan kakinya kesal karena Adam mengabaikannya saja padahal dia juga terjatuh tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELIUM ✔️(DITERBITKAN)
RomanceAku baru saja menjadi seorang mahasiswi dan beberapa bulan lagi usiaku baru genap 18 tahun tapi sebelum ulang tahun ku itu secara mengejutkan orang tua ku menjodohkan ku dengan pria yang sudah sangat aku kenal sejak kecil, pria yang usianya 10 tahun...