14. Khawatir

9K 926 54
                                    

Bel apartemen Adam berbunyi. Gwen yang sedang mencuci piring segera  mengeringkan tangannya dan pergi membukakan pintu. Gwen terkejut melihat Jennifer yang berdiri di depan pintu. Raut wajahnya langsung berubah dingin. Dia tidak suka wanita itu muncul disana.

“Ada perlu apa?” tanya Gwen masih berdiri di depan pintu tanpa memberi celah untuk Jennifer masuk ke dalam apartemennya.

“Mana Adam?” tanya Jennifer mencoba mengintip ke dalam rumah..

“Untuk apa kamu mencari suamiku? Kamu itu hanya masa lalu” ketus Gwen.

Jennifer tersenyum. “Ternyata kamu tau tentang hubunganku dengan Adam dulu”

“Aku tidak suka kamu masih menemui suamiku” kata Gwen.

“Adik kecil kamu tidak mengerti seperti apa hubungan kami. Aku sangat yakin jika Adam menikahimu karena dia butuh pelarian setelah aku tinggalkan” Jennifer tersenyum meremehkan.

“Kamu jangan sembarang bicara. Aku sudah mengenal Mas Adam sejak lama. Orang tua kami juga berteman baik. Dia tidak seperti yang kamu katakan” bantah Gwen.

“Benarkah? Jangan-jangan kalian menikah karena di jodohkan. Karena yang kulihat kamu sama sekali bukan tipe Adam. Apa dia pernah mengatakan cinta padamu?” Jennifer seperti bisa menebak semuanya.

Gwen terdiam. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

“Adam sangat mencintaiku, dia tidak akan pernah bisa melupakanku karena itu tolong kamu yang mengalah. Biarkan dia bahagia bersama orang yang dia cintai. Dari dulu Adam sudah sangat ingin menikahiku tapi aku membuat kesalahan dengan pergi meninggalkannya. Tapi sekarang aku sudah disini. Adam sebenarnya sangat ingin kembali padaku tapi dia terhalang dengan keberadaanmu dan juga tanggung jawabnya. Kumohon padamu, biarkan dia bahagia bersamaku” pinta Jennifer.

Gwen terdiam.

***

Gwen berada di bandara, dia memutuskan untuk kembali ke Kalimantan tempat orang tuanya. Dia juga sudah membawa barang-barangnya pergi dari Apartemen Adam saat pria itu sedang mengajar.

Ya, Gwen akhirnya mengambil keputusan untuk mengalah jika memang hanya ini cara agar Adam bisa bahagia.

Adam baru saja tiba di apartementnya. Di lihatnya tempat itu begitu sepi.

“Gwen..” panggil Adam tapi tidak ada jawaban. “Gwen, kamu di mana?” panggil Adam lagi.

Adam mulai merasa ada  yang tidak beres. Dia melihat barang-barang Gwen sudah tidak ada disana.

“Gweenn...” Adam bergegas mencari istrinya, dia pun berusaha untuk menghubungi Gwen.

Gwen melihat layar ponselnya, tertera nama Adam yang menelponnya.

“Untuk apa dia menghubungiku? Harusnya dia senang karena anak kecil yang merepotkan sepertiku sudah pergi dan tidak menjadi bebannya lagi” Gwen mematikan ponselnya.

Baru saja Adam hendak masuk ke dalam mobilnya tiba-tiba Jennifer menahan tangannya.

“Kamu mau kemana?” tanya Jennifer.

“Kenapa kamu bisa ada disini?” Adam balik bertanya. “Tapi sudahlah, itu tidak penting. Aku harus segera mencari Gwen sekarang juga” lanjutnya.

“Apa anak kecil itu pergi?” tanya Jennifer memastikan.

Adam mengangguk lemah.

“Itu bagus. Berarti dia menuruti perkataanku” kata Jennifer senang.

“apa maksudmu?” tanya Adam heran.

HELIUM ✔️(DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang