Part1

5.7K 322 14
                                    

Aku menelusuri dinding rumahku yang bercat hitam putih seperti papan catur itu. Menyeramkan. Rumahku yang bagus dengan nuansa biru coral berubah menjadi gelap.

Aku memajukan bibirku dan dengan geram menghampiri hanson. "Hei,Suruh tuanmu keluar dari kamar ayahku! Aku ingin berbicara dengannya." ujarku dengan kesal.Aku duduk di sebelahnya. Kulipat kedua tanganku di dada.

Hanson meletakkan kuas cat kukunya di atas meja. Dia memandangi kuku-kukunya yang kini berwarna kuning. "Dia tidak akan keluar hingga pukul sepuluh malam nanti.'' sahutnya kini menatapku.

Aku termangu." Kenapa? Seperti vampir saja."

"Dia memang vampir dan sebentar lagi akan menghisap darahmu!Seru hanson sambil menunjukkan giginya sambil tubuhnya mendekatiku seperti ingin menerkam.

Aku mendorong tubuh hanson dengan telunjukku." Hei,Dengar!

"Hanson." Sahutnya cepat. ''My name is hanson. Not Hei!" Seru hanson seraya mengangkat ujung bibir atasnya.

Aku mencibir.Aku berdehem. "Apa yang terjadi dengan Tuan Dominic Martinez? Kau bisa menjelaskannya padaku?Ku mohon.. Aku sangat bingung. Sungguh aku tidak mengerti."

"Nona Tiarabelle... Ayahmu yosep Burrel berhutang uang senilai satu milyar pada tuanku Dominic. Dia menjadikan mansion milikmu ini sebagai jaminannya. Makanya, bacalah perjanjiannya!Cerocosnya seraya menunjuk map cokelat diatas meja.

Aku mulai menarik map cokelat diatas meja kaca. Mengeluarkan kertas di dalamnya. Tatapanku langsung tertuju pada tanda tangan ayahku. Bertuliskan nama yosep burrel di bawahnya. Aku menaikkan mataku dan mulai membaca isinya.

Aku membulatkan mataku dan mulutku. Aku tidak percaya dengan isi suratnya yang bertuliskan bahwa ayahku menggadaikan rumah ini sebagai jaminan dan juga aku untuk bekerja pada tuan dominic dalam jangka satu tahun tanpa gaji barulah rumah ini akan kembali menjadi milikku. Aku meremas kertas itu dengan rasa marah,kecewa dan kesal.

Hanson langsung merebutnya. "Apa-apaan kau ini? Kau mau merobek perjanjian ini?"

Aku menghembuskan nafasku dengan kasar."Pasti ada yang salah dengan perjanjian itu. Kalian pasti menambahkan kata-kata di dalamnya. Benarkan?!'' tuduhku

"Apa maksud ucapanmu?!" Suara bariton mengagetkanku. Aku menoleh dan ku lihat pria bernama dominic itu. Seperti tadi siang. Pria itu masih mengenakan topeng. Ada apa dengannya? Walaupun, dia memakai topeng. Dengan mendengar namanya saja aku tahu jika dia itu pelukis terkenal.

"Itu adalah perjanjian yang sah dan asli. Ayahmu sendiri yang menulis dan menanda tanganinya."

Aku mengerucutkan bibirku. "Aku tidak mau menjadi pembantumu di rumahku sendiri dan tanpa gaji. Bagaimana dengan kehidupanku? Masa depanku? Aku..."

"Tidak mau juga tidak apa-apa. Kau boleh pergi dan rumah ini menjadi milikku." Potong pria itu.

Apa?pergi dari rumah ini? Rumah yang sudah 23 tahun aku tinggali.Tidak akan. Apapun yang terjadi aku tidak akan membiarkan siapapun mengambil rumah ini dariku.

"Kau tampak keberatan meninggalkan rumah ini?"

Aku mendengus kesal."Baiklah aku akan menjadi pembantu gratis untukmu! Dan aku akan mendapatkan rumahku ini kembali."

Pria itu terkekeh. "Hanson,pesankan makanan dan antar ke kamarku jika sudah datang!" Titahnya pada hanson dan pria itu kembali menuju kamar ayahku. Sepertinya dia akan menjadikan kamar ayahku menjadi kamarnya.

"Kau akan tinggal disini?"

Hanson menatapku sesaat sebelum akhirnya tertawa terpingkal-pingkal. Apanya yang lucu?sialan sekali pria feminim ini!

TIARABELLE & THE BEASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang