SELAMAT MALAM SEMUANYA!
JANGAN LUPA FOLLOW!
JANGAN LUPA TEKAN BINTANGNYA.
TERIMAKASIH.
😘😘😘😘
⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳
Membiarkan Dominic menyelesaikan urusannya sendiri mungkin lebih baik. Sementara , aku akan mengunjungi rumah bibi Nelson. Terahir mendatangi rumahnya dia sedang di Carolina. Padahal,aurora sepupuku sudah memberikan nomor telpon bibi nel. Tapi, aku lupa menaruhnya dimana. Semoga saja dia ada di rumah.
TingNong! TingNong!
Tak lama remaja laki-laki membuka pintu."Elle!"
"Hallo,Fex!" Aku mendekapnya lantas mendaratkan ciuman dikeningnya. Dia sudah seperti adikku sendiri."Masuklah!"Ucap felix dengan riang.
"Siapa,Fex?"Tanya aurora seraya menyebut panggilan adiknya dirumah .Terlihat ia berdiri dan tersenyum sumringah melihatku berada dirumahnya."elle!" Pekiknya kegirangan lalu menghampiriku-memelukku dengan erat."Biasanya lama sekali kau datang kesini. Sekarang,kau lebih sering mengunjungi kami.Aku senang." Ucapnya
"Apakah bibi Nel ada?"
Aurora mengangguk."Kau merindukan ibuku,Ya? Kebetulan dia baru saja datang dari Carolina. Tapi, sekarang mom sedang pergi belanja. Tunggulah sebentar. Kau menginap bukan?"
Aku menggeleng menyesal karena tak dapat memenuhi permohonan aurora. Dia tampak kecewa dengan jawabanku."Mengapa sebentar? Aku akan mengajakmu ke pameran kuliner lagi."
"Maaf rora. Tapi, kali ini aku datang ke New York karena urusan pekerjaan. Jika pekerjaanku telah selesai aku pasti akan datang kemari lagi."
Aurora mengangguk. "Wanita karir selalu sibuk." Kekehnya.
"Lebih baik dirumah sepertimu, menjadi istri baik dengan suami yang juga baik hati."Timpalku.
Sejujurnya,Aku juga ingin seperti sepupuku telah memiliki keluarga yang bahagia. Apalagi,usiaku sudah sangat matang dan siap mengarungi rumah tangga.
Aurora tidak pernah berubah. Setiap kali aku datang ke rumah bibi nel ia pasti sibuk menyiapkanku berbagai jenis makanan. Dia memang pintar dan hobi memasak.
Aku melahap makanannya. Ini sangat enak! Lebih enak daripada makanan di restaurant Hotel yang aku tempati. Aku sedikit tidak enak. Aurora sendiri malah sibuk mengurusi bayinya yang menangis. Aku berhenti makan dan mendekatinya. "Biar aku tenangkan baby Shan..Kau makan saja rora!"
Aurora tersenyum."Lanjutkan saja makanmu,Ell. Aku belum lapar."
Aku tersenyum lalu kembali duduk.
"Mengapa sekarang harga makanan pokok sangat mahal sekali!"
"Bibi Nel!"
Bibi nelson yang sedang menggerutu memandangiku dan sedetik kemudian ia menjatuhkan belanjaannya dan setengah berlari menghampiriku."Elle!Elle!"
Aku berdiri dan menyambutnya. Kami berpelukan cukup lama. Bibi nel terasa begitu menyayangiku. Ia menangis. Setelah kami merenggangkan pelukan aku mengusap kedua pipinya yang basah. "Aku merindukan bibi Nel."
"Bibi pun sama Ell. Bagaimana kabarmu,Nak?" Tanyanya lantas menarik kedua tangannku menuju sofa.Kami duduk berhadapan.
"Kau baik-baik saja? Apa kau sedikit kesulitan keuangan? Jangan sungkan pada bibimu " Ucap Adik kandung daddyku itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
TIARABELLE & THE BEAST
FantasiLegenda yang semua orang tahu kisah tentang seorang gadis cantik yang terjebaak di sebuah kerajaan dimana rajanya memiliki wajah yang buruk.... Tapi, kisahku yang satu ini terjadi di zaman ini. Cerita seorang gadis yang terjebak karena kelicikan seo...