Part4

2.9K 228 18
                                    

Selamat Sing Readers!
Maaf yah,Cerita yang ini lama Up.
Jujur Cerita ini sedikit lambat aku bikin.
Sebenarnya sih,belum ada ide aja. Aku pikir gda yang suka tadinya ga akan di lanjut.
Tapi, alhamdulillah. Responnya bagus ternyata.
Terimakasih semuanya!

Jangan lupa ya Readers untuk tekan bintang di setiap Partnya ya!

Follow me :

AraleArale my profil Wattpad nd My Instagram:

araleohany (only one akun Fix)





























⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⏳⌛⌛⌛⌛

TIARABELLE & THE BEAST ©

BY: AraleArale

Ilustrasi gambar: edit by arale

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi gambar: edit by arale

⏳⏳⏳

Aku menggeliat merasakan hangatnya sinar mentari yang sejak tadi menerobos celah-celah jendela kamarku. Aku menguap dan menggaruk kepalaku dengan malas. Kulirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh. Hari ini hari libur bekerja. Aku bisa sedikit bersantai. Mungkin, aku akan membereskan kamar, menata ulang agar lebih segar. Lalu, aku akan pergi ke tempat laundry untuk mencuci semua baju kotorku. Setelah itu,tidur seharian dan sore nya pergi kencan dengan elroy. Ngomong-ngomong, soal elroy. Semoga saja dia cocok denganku. Diusiaku yang sudah matang ini aku harus segera mendapatkan pasangan.

Semoga. Aku berharap.

Aku memasukkan semua pakaian kotorku ke dalam tas besar. Aku akan pergi ke tempat laundry untuk mencucinya.

Aku menuruni tangga mansion seraya memandangi cat dinding berwarna hitam putih seperti papan catur. "Rumahku jadi menyeramkan." Desisku. Ngomong-ngomong Dominic dan Asistennya si lumba-lumba kemana,Ya? Mengapa mereka tidak kelihatan batang hidungnya? Ah,tapi masa bodoh dengan mereka. Aku bahkan berharap mereka pergi selamanya dari mansionku ini. Mereka telah mengganggu kenyamanan hidupku.

Jika,aku berfikir ulang. Terkadang aku ragu dengan pernyataan dominic akan perjanjiannya dengan ayahku. Aku harus mencari keberadaan bibi Nelson. Dia adik ayahku. Dia satu-satunya orang yang tahu akan utang-piutang ayahku. Sejujurnya ,aku merasa curiga dengan surat perjanjian yang dominic perlihatkan padaku. Aku sangat mengenal akan sosok mendiang ayahku. Dia bukanlah pria ceroboh dan tega mengorbankan putrinya.

Aku menaruh tas berisi cucian di jok belakang mobil tuaku. Setelah itu aku bergegas masuk dan duduk di kursi kemudi. Hanya lima belas saja aku melajukan mobilku. Kini aku sudah tiba di depan laundry langgananku.

Memang sangat menyenangkan.
Duduk santai dengan secangkir teh hangat sambil menunggu cucianmu bukan?

Hariku yang penat seolah menghilang. Gunakanlah hari libur kerjamu dengan sebaiknya. Manjakan dirimu agar tidak stress dengan pekerjaan yang banyak. Itu yang aku lakukan saat ini. Menikmati waktu luangku.

TIARABELLE & THE BEASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang