13

15 3 0
                                    

"Huh..." pria dengan mata sedikit sipit itu mencoba merenggangkan badannya yang terasa kaku.

Jari lentiknya yang seharusnya tidak dimiliki pria pada umumnya diarahkan ke arah remote tv setelah perenggangan kecilnya selesai.

Hanya menekan nekan tombol next, mencari siaran yang sekiranya menarik, karena dari tadi layar pipih di hadapannya hanya menampilkan satu jenis berita.

"Percuma tv di hadapanmu hanya akan menampilkan berita penembakan tadi pagi.." salah satu pria bermata kucing menjawab sambil mengerjakan skripsinya di meja dekat dengan sofa. Ia harus segera menyelesaikannya untuk mendapatkan gelar sarjananya dengan hasil yang baik.

"Aku bosan..." pria berjari lentik tadi hanya menatap lawan bicaranya sekilas, lalu kembali fokus pada tvnya.

"Tidur saja seperti yang lain... " sekarang ganti pria dengan kulit sedikit gelap yang menimpali.

"Aku terlalu malas untuk tidur.."

"Kalau begitu olahragalah bersama Rayi di ruang gym.."

"Aku terlalu malas untuk berkeringat.."

"Kalau begitu ikut Chandae membuat musik di studio.."

"Aku sedang malas untuk menciptakan sesuatu.."

"Oh.. Astaga.. Apa maumu.. Byun Hyundae..?" pria berkulit sedikit gelap tadi menghentikan kegiatan memakan apelnya hanya karena jawaban jawaban yang menjengkelkan dari teman se grub nya itu.

"Aku tak tau.. Jung.."

Jung memutar bola matanya malas, setelah itu kembali fokus pada buah buahan yang sempat menganggur beberapa detik karena harus meladeni Hyundae

"Kalau begitu coba bantu kak Seomin untuk mengerjakan skripsinya.."

"Aku tak akan membiarkan itu terjadi.." Seokmin menatap tajam ke arah Jung kemudian berbalik ke arah Hyundae dan memberikan tatapan seolah ' jangan dekati aku atau habis kau'.

Hyundae hanya mengedikkan bahunya lalu merebahkan dirinya pada sofa ruang istirahat itu. Tak ada kegiatan yang bisa ia lakukan. Pengumuman dari sang manajer membuat ia harus membatalkan rencananya untuk pergi ke sauna yang baru saja di buka dekat dekat sini.

Tapi mau bagaimana lagi, ini juga demi keamanan mereka dan dirinya, dia hanya tak habis pikir, apa ini ulah para haters yang membenci mereka, segitukah.

Penyebabnya belum diketahui, bahkan berita di tv masih menayangkan berita abal abal, soal siapa pemilik mobil yang terkena tembakan.

Orang awam di luar sana masih belum tau kalau mobil itu milik salah satu member Ache, Seon.

"Kalian disini.. Kupikir kalian sedang tidur siang."

Hyundae melirik sekilas pada manusia tinggi bak tiang dengan suara bassnya, ia sudah tau kalau yang datang adalah Chandae.

"Sudah selesai buat lagunya.." Jung berucap dengan mulut yang penuh dengan potongan apel.

"Bisa tidak kau kunyah itu dulu..lagipula aku sedang tidak membuat lagu.." Chandae duduk di kursi bar kecil yang berada dipojok ruangan dekat dengan pintu dapur.

"Lalu kenapa kau sangat lama di studio.."

"Kak Lee dari pihak lagu memintaku untuk mengaransemen beberapa lagu kita yang lama, untuk kita mainkan di konser beberapa bulan lagi.." Chandae menjawab sambil mencomot beberapa apel yang telah dikupas oleh Jung.

Jung hanya menatap datar sang pencuri apel, ia sedang malas berdebat dengan manusia tinggi di hadapnnya satu ini.

"Oh iya.. Kira kira mereka bertiga baik baik saja disana?"

BoundariesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang