Maaf kalau saya lama updatenya... Bukan karena saya kena penyakit males nulis akut gara gara silent rider..
Yah walaupun juga karena hal itu juga sih..
Tapi alasan saya yang sebenarnya bukan itu..
Hp saya tiba tiba error belakangan ini.. Sampai hampir semua aplikasi saya kecuali wa sih gak bisa jalan semua..
Dan file wattpad saya bagian chapter ini hampir hilang semua.. Padahal udah mau selesai nulisnya..Yah pokoknya saya minta maaf atas lamanya saya update.. Karena sampai sekarang hp saya juga sering error..
Dan terimakasih atas yang masih setia menunggu cerita saya..
Vote dulu ya..
Silakan membaca...
****
Di balik kaca jendela mobil tampak jelas bahwa hujan sedang mengguyur tanah lahirnya para idola,Seoul-Korea selatan. Negara yang terus mengembangkan bakat dan mengasahnya dari sebagian umat yang cukup berbakat.
Entah karena memang keadaan mobil yang senyap atau efek hujan di luar sana, membuat 2 orang di dalam mobil putih ini tampak nyaman satu sama lain.
Seperti tak butuh kata maupun percakapan untuk memulai, semuanya sudah terasa nyaman.
Kenyamanan yang sama sama belum pernah mereka rasakan pada siapapun sebelumnya.
Ima sedari tadi hanya menatap hujan diluar sana dengan tenang, entah kenapa perasaannya berubah terbalik pada Seon, yang sebelumnya merasa jengkel didekatnya dan tak ingin melihatnya, sekarang ia merasa nyaman dengan pria jangkung berkulit seputih susu ini.
Sedangkan Seon hanya fokus menatap jalanan yang macet di hadapannya. Ya mereka terkena macet cukup parah dari keberangkatan mereka.
"Kau suka hujan..?" Ima memutuskan untuk bicara lebih dulu.
"Ya.. Aku suka.."Seon menoleh sebentar dan kembali fokus ke jalanan.
"Kenapa kau suka hujan..."
Seon tak menjawabnya, ia masih diam.
"Kalau tidak mau jawab tak perlu dijawab."
"Aku akan jawab... Karena.. Karena ada seseorang yang sangat menyukai hujan."
"Ha.. Siapa?"
"Aku tak tau..."
"Kalau memang tak ingin menjawab bilang saja..." Ima memutar bola matanya malas
"Bukan begitu.." Seon diam sebentar.
"Aku benar benar tak tau ia siapa.." lanjutnya
"Kau pernah lupa ingatan..?"
"Tidak.. Hanya saja.. Aku hanya pernah dengar sepasang orang tua bercerita tentang anaknya waktu aku kecil, ia bilang gadis kecil mereka sangat menyukai hujan, katanya hujan bisa menyimpan banyak hal.."
"Jadi kau menyukai sebuah hujan hanya karena sebuah cerita...? Dan kau tak tau siapa yang dimaksud?"
"Ya sepertinya.. Aku sedikit lupa yang lainnya.."
"Oh.."
Keadaan kembali diam, macet di luar sana masih berlangsung. Bahkan hujan di luar sana semakin deras, tak ada tanda tanda akan berhenti dalam waktu dekat.
"Lalu apa kau suka hujan..?" sekarang Seon yang bertanya.
"Ya... Aku suka..."
"Karena apa.."
"Karena aku suka kenangan yang terlintas saat hujan turun..."
"Kenangan semacam apa...."
"Kenangan bersama keluargaku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boundaries
De TodoBagaimana kalau seorang gadis SMK menghadapi masalah yang membawanya pada sesuatu yang tak terduga Hal yang belum pernah ia rasakan Kebahagian? Jatuh cinta? Pengorbanan? Perpisahan? Ketakutan? Kematian? Jika ia egois sekali saja, maka semuanya hancu...