#2-3
Esok harinya, Geu Rim tidak terbangun di kamarnya dia sendiri. Dia bergumam apakah telah terjadi sesuatu seperti yang ada di drama. “Ohya, ini mimpi. Ya benar. Ini mimpi. Sudah lama aku tidak pernah bermimpi,” kata Geu Rim sambil berbaring lagi. Tapi kemudian ia menyadari sesuatu.
Flashback..
Ia melihat teman Soo Ho ada di sampingnya, ketika ia terjatuh karena mabuk. “Nona OSng, kau ingin pergi bersamaku?” tanyanya.
“Bangunlah. Kenapa kau minum terlalu banyak?” tanya teman Soo Ho sambil membantu Geu Rim berdiri.
Geu Rim yang sedang berusaha berdiri, melihat secara samar bahwa ada seorang pria lagi yang berjalan ke arahnya.
“Astaga! Tunggu dulu,” Geu Rim duduk lagi dan mencoba merangkai apa yang sudah terjadi semalam. “Oh Jin Soo membantuku berdiri dan kami berjalan, lalu seseorang muncul di depanku.”
Soo Ho tiba-tiba muncul dan mengagetkan Geu Rim. “Astaga! Apa yang…”
Geu Rim mengikuti Soo Ho keluar dan bertanya kenapa ia bisa ada disana. Soo Ho tidak menjawab dan terus berjalan, lalu membuka sebuah pintu. Geu Rim bertanya lagi apakah Soo Ho datang terlambat ke pesta.
“Apa kau mau ikut masuk bersamaku? Aku ingin mandi,” kata Soo Ho lalu masuk dan menutup pintu kamar mandinya.
Geu Rim masih menunggu Soo Ho di luar kamar mandi. Ia masih terus mencoba mengingat apa yang terjadi semalam setelah Jin Soo membantunya berdiri. Tapi tidak berhasil. “Soo Ho, kenapa aku terbangun di sini? Cepatlah keluar.”
Soo Ho lalu keluar hanya dengan memakai piyama mandi. Geu Rim menggerutu harusnya Soo Ho berpakaian dulu atau paling tidak mengeringkan rambutnya. “Kau yang menyuruhku keluar. Apa kau mau mandi?” Geu Rim terkejut.
Geu Rim tambah terkejut saat Soo Ho menunjuk bekas muntahan di celana dan baju Geu Rim.
Flashback..Geu Rim lalu mengingat saat dia muntah di depan Soo Ho.
“Jika kau tidak mau mandi, ganti pakaianmu saja. Aku akan mengantarmu pulang,” kata Soo Ho. Lalu terdengar suara bel pintu.
Soo Ho melihat di interkom kalau ibunya yang datang. “Nona Song, haruskah aku ikut melakukan siaran radio itu? Lakukan sesuatu untukku.”
Masih sambil berjalan, Nyonya Nam berkata kalau ayah Soo Ho sudah setuju untuk melakukan syuting film dokumenter dan akan dimulai bulan depan. Dia datang untuk berdiskusi dan memperingatkan Soo Ho. “Jadi, kau harus pulang ke rumah untuk sementara,” kata Nyonya Nam. “Cuacanya dingin. Ayo bicara di dalam.”
Soo Ho mengingatkan Nyonya Nam bahwa ia sudah menolak hal tersebut sambil tersenyum. Nyonya Nam tidak peduli dan mengajaknya masuk. Soo Ho bertanya apakah kekasih ayahnya akan ikut serta dalam film dokumenter tersebut.Soo Ho lalu memberitahu Nyonya Nam bahwa ia akan menjadi DJ radio. Dia juga berkata bahwa ia sedang bertemu dengan penulis radionya. Nyonya Nam tidak merespon, lalu masuk ke dalam rumah.
Nyonya Nam melihat Geu Rim dan kamar Soo Ho yang berantakan.
Nyonya Nam: “Jelaskan.”
Soo Ho: “Dia penulis radio.”
Nyonya Nam: “Aku butuh penjelasan tambahan.”
Soo Ho: “Aku akan menandatangani kontrak. Itulah kenapa aku tidak bisa melakukan flm yang kau sebutkan itu.”“Berapa lama? Berapa lama kau akan siaran di radio dan berapa lama kau akan bermain-main dengan gadis itu?” tanya Nyonya Nam. Soo Ho bilang ia sendiri belum tahu sampai kapan. Nyonya Nam menyindir kemampuan meng-casting Geu Rim, lalu pergi.
Advertisement
KAMU SEDANG MEMBACA
RADIO ROMANCE
FanfictionSeorang selebriti yang menjadi DJ radio dan menemukan penyembuhan untuk dirinya sendiri dan orang lain melalui radio. Di lain sisi ada seorang wanita bernama Song Geu-Rim. Dia bekerja sebagai penulis program radio dan telah bekerja di sana selama 5...