#3-KONTRAK

89 6 0
                                    

#3-KONTRAK

Soo Ho datang ke stasiun radio bertepatan dengan saat Geu Rim ditegur oleh Nona La yang berkata kalau kemungkinan Soo Ho bersedia menjadi DJ radio jauh lebih kecil daripada Geu Rim menjadi penulis utama.

"Aku akan ikut siaran radionya. Ayo kita lakukan," kata Soo Ho lalu menarik Geu Rim pergi. Semua yang ada disana, termasuk Geu Rim sendiri merasa terkejut.

Setelah agak jauh, Geu Rim melepaskan tangan Soo Ho dan bertanya kenapa Soo Ho melakukan itu. "Apa kau tidak punya harga diri? Kenapa kau hanya mendengarkan saja? Siapa dia? Kenapa kau tidak membalas perkataannya?" tanya Soo Ho.

Geu Rim kesal. "Harga diriku pasti sangat rendah, karena aku terus mengikutimu setelah semua yang kau lakukan," kata Geu Rim lalu pergi meninggalkan Soo Ho.

Geu Rim kembali ke tempat sebelumnya, namun Nona La sudah tidak ada disana. Tapi kemudian Drought menghampirinya dan bertanya apa yang baru saja terjadi. "Ada masalah dengan Nona La? Dan ada apa dengan Ji Soo Ho?" tanya Drought. Geu Rim menanyakan Nona La, tapi Drought bilang Nona La langsung pergi setelah melihat Soo Ho menggandeng Geu Rim.

Geu Rim mengajak Drought minum bersama, tapi Geu Rim bilang dia belum bisa pulang, karena penulis utamanya menyuruhnya menyelesaikan naskah yang ada di tangannya. Ia pergi dan menoleh lagi, "Jangan lupa untuk mengirim pesan padaku tentang apa yang terjadi antara kau dan Soo Ho. Mengerti?"

Geu Rim membereskan barangnya, lalu bersiap pulang ke rumah. Geu Rim keluar dari ruangannya dan terkejut karena Soo Ho masih menunggunya, di tempat yang Geu Rim bilang di video bahwa itu tempat favoritnya. Geu Rim menghampirinya.

Geu Rim: "Kau dah menonton videonya? Semuanya? Dari awal sampai akhir?"
Soo Ho: "Tidak."
Geu Rim: "Jika kau belum menontonnya, bagaimana kau bisa tahu tempat ini?"

Geu Rim menawarkan minuman yang dibawanya, tapi Soo Ho menolak. Geu Rim bilang akhir-akhir ini dia terus menunjukkan keburukannya di depan Soo Ho. "Dunia drama latar belakagmu, dan aku sangat malu kemarin. Tapi radio adalah latar belakangku, dan aku sama malunya sekarang. Tilong pergi. Ini tempat persembunyianku. Pergilah," kata Geru Rim.

Geu Rim lalu menertawakan dirinya sendiri karena yang dia ucakan adalah kata-kata terkenal yang diucapkan Soo Ho. Dia kesal karena bisa-bisanya mengatakan itu sendiri, dan berusaha menahan tangisnya.

Soo Ho bertanya apakah Geu Rim menangis. Geu Rim menyangkal, ia bilang ia tidak pernah menangis untuk hal seperti itu. "Aku tidak lemah," kata Geu Rim."Jika aku berjanji untuk melakukan siaran radio, apakah kau akan berhenti menangis?" tanya Soo Ho. Geu Rim tersentak tidak percaya. "Datanglah ke tempatku besok. Kita akan menandatangani kontrak," kata Soo Ho lagi.

Soo Ho pulang ke rumah dan terlihat ada sedikit senyum hadir di wajahnya.

Di rumah, dokter sedang menari-nari sendirian, saat melihat Soo Ho datang ia turun dan menyapa, "Hey, Man..." dia juga mengajak Soo Ho melakukan tos, tapi Soo Ho tidak mempedulikannya. Soo Ho langsung berjalan masuk ke dalam kamarnya, tapi kemudian berbalik lagi.

Advertisement
Dokter: "Hey, Man.. Man.. Bagaimana orang bisa sangat.... Kau yang terbaik, kau sempurna."
Soo Ho: "Izinkan aku bertanya satu hal."
Dokter: "Itu kabar baik. Berikan aku 100 pertanyaan."
Soo Ho: "Kenapa aku setuju untuk siaran di radio?"
Dokter: "Hah? Kau akan melakukannya?"
Soo Ho: "Aku tidak tahu."

Soo Ho masuk ke kamarnya dan dokter mengikutinya. Dokter bertanya apakah Soo Ho melakukan itu karena Lady Kamikaze. "Ini bukan karena Song Geu Rim!" teriak Soo Ho kesal. Tapi Dokter malah senang melihat Soo Ho seperti itu.

"Bravo. Apa kau baru saja marah padaku?" tanya dokter memastikan. Ia bilang Ji Soo Ho yang ia kenal tidak mungkin mau mengikuti acara harian seperti itu. "Ditambah lagi itu acara yang akan on air 365 hari dalam setahun? Dan juga, kau tidak pernah bicara di depan publik tanpa naskah. Lady Kamikaze cukup menakjubkan."

Dokter merasa dipermalukan oleh Geu Rim karena ia yang sudah mencoba selama bebrulan-bulan untuk mengatasi Soo Ho tetap tidak berhasil, sedangkan Geu Rim hanya membutuhkan beberapa hari saja untuk berhasil. Dokter tertawa sendiri lalu meninggalkan kamar Soo Ho.

Soo Ho juga merasa bingung sendiri, karena ia belum menemukan alasannya kenapa dia mau melakukan siaran radio itu.

Geu Rim baru saja selesai mandi. Dan saat minum, ia mengingat janji Soo Ho yang akan melakukan siaran radio dan menyuruh Geu Rim datang ke tempatnya untuk menandatangani kontraknya. "Benarkah? Apakah Ji Soo Ho benar-benar menjadi DJ kami?" gumam Geu Rim.

Soo Ho kembali sulit tidur, tapi kali ini sulit tidurnya beralasan tidak seperti biasanya. Hehe.. Dia masih memikirkan apakah benar dia bersedia melakukan itu semua untuk Geu Rim.Geu Rim pun belum bisa tidur. Ia terus berguling kesana kemari.

Soo Ho mulai menyala-matikan lampu lagi untuk membantunya tidur.

Hari sudah jam setengah enam pagi, dan Geu Rim masih terjaga. Dia masih kebingungan, lalu menarik selimutnya.

Manajer Kang: "Ji Soo Ho berjanji akan menjadi DJ-mu? Kau yakin? Ji Soo Ho mau melakukan siaran harian? Apa kau yakin sudah memberitahunya kalau ini siaran setiap hari? Dia mungkin tidak tahu. Mungkin dia berpikir kalau ini seperti acara televisi dimana hanya perlu merekamnya seminggu sekali. Apa kau yakin?"
Geu Rim: "Ya. Kami belum menandatangani kontrak."

Manajer Kang lalu menyodorkan file kontraknya dan meminta Geu Rim melakukan apapun untuk membuat Soo Ho menandatanganinya.

Lee Gang mengejek Manajer Kang yang kemarin sangat marah pada mereka. "Aish..." kata Manajer Kang yang kemudian menyuruh Geu Rim segera pergi untuk mengurus kontraknya. Lee Gang ingin menemani Geu Rim, tapi Manajer Kang melarangnya karena tidak ada gunanya walaupun dia ikut.

"Song Geu Rim!" panggil Manajer Kang lagi. Ia berpesan agar Geu Rim memastikan SooHo akan men-stempel kontraknya, karena dengan itu, posisi Geu Rim sebagai penulis utama akan dipertimbangkan. Manajer Kang sangat senang, ia bahkan menirukan kata-kata Lee Gang, "Namaste.. namaste.."

Geu Rim sudah sampai di depan rumah Soo Ho. Ia menatap rumah itu, menarik napas panjang, lalu melangkahkan kakinya dengan penuh percaya diri. Ia akan menekan belnya. "Ah, tunggu dulu. Aku belum siap," kata Geu Rim. Dia kembali masuk ke dalam mobil

Di mobil, Song Geu Rim mengomel sendiri bahwa dia tidak punya harga diri. Tapi dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia melakukan itu bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan agar Soo Ho memperkenalkan radio kepada masyarakat.

Geu Rim berusaha meyakinkan dirinya, kalau empat tahun lalu ia terjatuh karena kesandung kaki Soo Ho itu memang perbuatan yang tidak disengaja.

Geu Rim juga merasa Soo Ho menyelamatkannya saat menyingkirkan kepala Mi Nu yang mabuk dari dadanya. Dan tentang perkataan buruk Soo Ho waktu itu, "Tentang itu.. lupakan saja. Mari kita hapus itu dari ingatanku," kata Geu Rim.

Geu Rim turun dan menekan belnya. "Drrrt..."
"Apa itu? Menakutkan.." kata Geu Rim.Geu Rim membuka sedikit pintu gerbangnya.

NEXT →→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→😀😀😀

RADIO ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang