#4-2
Nyonya Nam kesal karena Pak Kim belum berhasil menemukan keberadaan Soo Ho. Nyonya Nam lalu meminta agar dijadwalkan rapat dengan Sutradara Kim Sang Soo. Tapi sekretarisnya bilang bahwa akan terjadi perubahan jadwal jika Soo Ho benar-benar memulai siaran radionya.
Nyonya Nam menegur dua bawahannya yang tidak melakukan tugasnya dengan benar, padahal ia memperlakukan mereka lebih baik daripada perusahaan lainnya. Nyonya Nam lalu memperbolehkan Pak Kim pergi setelah memberinya tugas untuk mengawasi Tae Ri.
Nyonya Nam berkata, “Jika kita tidak bisa melarang Soo Ho siaran di radio, kita bisa membuat Song Geu Rim berhenti dari pekerjaanya. Apa kau sudah tahu bagaimana caranya?” Sekretarisnya tidak menjawab. Nyonya Nam lalu mengatakan bahwa dari proposal yang ia baca, ia tahu bahwa akan ada tim yang berkompetisi melawan Soo Ho. “Nama penulisnya adalah La La Hee, bukan?”
Nona La yang tahu kalau Tim Lee Gang sedang melakukan perjalanan, mengajak Seung Ho untuk mencari tahu rencana lawan mereka di kantornya. Tapi tampaknya mereka tidak menemukan apa-apa.
Bahkan mereka belum menemukan konsep acara mereka sendiri dan siapa calon Dj-nya. Mereka mulai bertengkar lagi, karena saling mengejek satu sama lain. Nona La sadar dan mengajak Seung Ho agar bekerja sama dengan baik. Kemudian ponsel Nona La berdering.
“Ya, halo? JH?” tanya Nona La terkejut sekaligus heran.
Sesampainya di dermaga, Geu Rim menemui seorang pria yang ada di depan kantor dan menanyakan tasnya. Pria tersebut menyuruhnya menunggu sebentar lalu mengambilkan tas laptop Geu Rim. Geu Rim sangat lega saat berhasil memegang laptopnya kembali.
Sedangkan, Soo Ho ada di loket untuk menanyakan feri yang bisa membawanya pulang. Petugas tetap mengatakan bahwa hanya ada satu feri sehari, dan bahkan untuk keadaan darurat pun mereka tidak bisa pergi dari pulau tersebut.
Geu Rim menghampiri Soo Ho dan mengatakan bahwa dia sangat senang karena berhasil menemukan naskah yang ia buat untuk dibacakan oleh Soo Ho nantinya. Soo Ho tidak mengucapkan apa-apa.
Mereka berdua lalu pergi ke halte dimana bus akan datang setiap dua jam. Melihat Geu Rim yang terus memeluk laptopnya, Soo Ho lalu bertanya apakah itu sangat penting. “Tentu saja. Semua naskah yang aku pernah tulis ada di sini,” jawab Geu Rim.
Soo Ho menatap wajah Geu Rim, tapi kemudian pura-pura melihat ke arah lain saat Geu Rim menoleh kepadanya. “Kau tidak berencana untuk pulang bukan? Kau tidak membawa barang-barangmu. Kau datang karena khawatir padaku bukan?” tanya Geu Rim.Soo Ho: “Tidak. Aku tidak bisa pergi karena tidak ada kapal. Jangan berpikiran aneh-aneh.”
Geu Rim: “Oh, itu dia. Busnya sudah datang.”Di dalam bus, Geu Rim menduga bahwa Soo Ho pasti sudah lama tidak naik bus dengan jendela besar yang bisa melihat pemandangan di luar seperti itu. Soo Ho tidak menjawab, tapi kemudian ia melihat ke arah Geu Rim.
Flashback..Soo Ho mengingat saat dulu ia pernah melihat Geu Rim remaja sedang menulis di jendela bus dengan jarinya.
Soo Ho remaja menatapnya dengan terus tersenyum.
Di bus sudah tidak ada penumpang lagi selain mereka.Soo Ho lalu melihat Geu Rim yang tertidur. Ia lalu pindah duduk ke samping Geu Rim dan membiarkan kepala Geu Rim bersandar di bahunya.
Soo Ho kembali memperhatikan Geum Rim yang sedang membicarakan tentang alasannya menyukai radio. “Radio berjalan dengan sangat lambat, sama seperti bus ini, sama seperti matahari tenggelam yang sedang mengikuti kita,” kata Geu Rim yang kemudian menengok kembali ke arah Soo Ho. Dan Soo Ho langsung mengalihkan pandangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RADIO ROMANCE
Hayran KurguSeorang selebriti yang menjadi DJ radio dan menemukan penyembuhan untuk dirinya sendiri dan orang lain melalui radio. Di lain sisi ada seorang wanita bernama Song Geu-Rim. Dia bekerja sebagai penulis program radio dan telah bekerja di sana selama 5...