#3-3

60 5 0
                                    

#3-3

Lee Gang dan Geu Rim membuka lowongan untuk staf mereka. Mereka mewawancara beberapa kandidat, namun belum juga puas.

Kandidat: “Aku menulis ini. Silakan dilihat.”
Lee Gang: “Apa kau punya anjing?”
Kandidat: “Tidak, aku tidak punya.”
Lee Gang: “Lulus.”
Geu Rim: “Bisa kau mulai besok?”
Kandidat: “Ya! Aku akan melakukan yang terbaik.”

Malamnya, Lee Gang mengajak stafnya makan di sebuah kedai. Ia mengeluh kalau pria berkacamata yang ia jadikan asisten sutradara, memiliki respon yang buruk. Ia juga mengeluh kalau Geu Rim adalah penulis yang buruk. Ia heran sendiri kenapa bisa mempercayai mereka. Lee Gang bahkan bingung harus melakukan apa kalau ternyata staf barunya yang satu lagi tidak memiliki kemampuan.

“Mari kita bertahan bersama. Jika kalian tidak bisa melakukan tugas kalian di timku, hahaha... aku akan membunuh kalian dengan tanganku,” ancam Lee Gang. Tangan ketiga stafnya yang sedang memegang gelas menjadi gemetar. “Tidak masalah jika kita kalah, tapi paling tingga kita berjuang dengan baik.”

Geu Rim pulang ke restoran ibunya dan disambut pesta yang diadakan oleh ibu dan teman-temannya. Mereka mengucapkan selamat karena Geu Rim mendapatkan promosi jabatan. Geu Rim sangat senang, lalu memeluk ibunya. Mereka lalu minum dan makan bersama. Setelah itu, mereka berjalan-jalan.

Geu Rim: “Ibu, saat ini gelap, malamnya tanpa bintang. Tapi ada bulan penuh, sebesar wajahku.”
Ibu: “Berarti itu sangat kecil.”
Geu Rim: “Astaga, Ibu. Aku mengakuinya. Aku memang mempunyai wajah yang kecil.”

Ibu menjadikan tangannya sebagai mikrofon dan menanyakan bagaimana perasaan Geu Rim saat sudah bisa meraih cita-citanya sebagai penulis radio sejak masih sekolah dulu. Geu Rim bilang ia belum tahu. Tapi ia bertekad untuk bekerja dengan keras.Geu Rim: “Aku akan berusaha sangat keras di program radio yang akan Ibu dengar setiap hari.”
Ibu: “Benarkah? Kalau begitu, ibu juga akan berusaha keras agar dapat mendengarkannya setiap hari.”

Hari sudah pagi dan Geu Rim masih tertidur di depan laptopnya. Suara dering ponsel membangunkannya. Geu Rim mengangkatnya, “Hallo? Ya, ini aku. Siapa?”

Geu Rim datang ke Kantor JH Entertainment untuk  menemui Nyonya Nam yang menyodorkan sebuah map. Nyonya Nam bilang JH punya ketentuan kontrak sendiri. Ia meminta Geu Rim membaca dan menandatanganinya.

Geu Rim membacanya dan Nyonya Nam menjelaskan bahwa jadwal Soo Ho sudah penuh sampai setahun kedepan dan jadwal dua jam sehari akan mengganggunya. Ia juga mengatakan bahwa naskah yang dibuat Geu Rim harus mereka periksa terlebih dulu. Tiba-tiba Soo Ho masuk dan duduk di samping Geu Rim.

Soo Ho merebut kontrak yang ada di tangan Geu Rim dan mengatakan bahwa Geu Rim hanya perlu mengirimkan draft naskah padanya. Nyonya Nam juga mengingatkan bahwa untuk bintang tamu, Geu Rim harus mendapatkan persetujuan JH. Tapi Soo Ho bilang, Geu Rim hanya perlu bicara padanya saja.

Nyonya Nam menyayangkan Geu Rim yang belum pernah mendapatkan penghargaan. Ia jga menyatakan kekhawatirannya jika Soo Ho dan Geu Rim berada dalam studio yang sama berdua saja, maka orang akan mulai berpikir kalau mereka berkencan. Dia juga khawatir kalau akan bertemu dengan Geu Rim di rumah Soo Ho lagi.

Geu Rim berusaha meyakinkan Nyonya Nam, bahwa itu tidak akan pernah terjadi dan yang sebelumnya itu hanya kesalahpahaman saja. “Aku tidak akan pernah jatuh cinta padanya. Never,” kata Geu Rim.

Soo Ho terlihat agak kecewa mendengar perkataan Geu Rim. Apalagi ketika Geu Rim mengatakan bahwa Soo Ho benar-benar berlawanan dengannya.

Geu Rim lalu mengambil kontraknya dan berkata akan membicarakannya dengan bosnya. Ia kemudian pamit pergi.

RADIO ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang