nightmare

1.7K 185 0
                                    

" Dengan demikian sidang saya nyatakan ditutup.. "

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan palu sang hakim menandakan sidang telah berakhir dan yeri masih saja duduk terpaku mendengar vonis hakim yang baru saja diucapkan.

" 5 tahun... 5 tahun... 5 tahun..."

Ya itu yang terus terngiang dikepalanya, saat hakim menjatuhi hukuman 5 tahun penjara kepada sang ayah, air matanya yang sudah membendung diujung sana tidak dapat tertahan lagi, tangisnya pecah begitu Seokjin memeluknya.

" Oppa.. Ini mimpi kan? Bilang padaku bahwa kau menang, dan appa akan pulang bersama kita nanti?! " kata Yeri dengan bibir bergetar menahan tangis,

" Maafkan oppa, Oppa sudah berusaha sekeras-kerasnya, tetapi hakim yang memutuskan. Oppa yakin ada yang ganjil disini, Oppa akan segera mencari tahu dan mencoba untuk mengajukan banding. " hibur Seokjin,

" aku tau betul siapa Appa, aku yakin ini pasti perbuatan Tuan Park. " elak Yeri,

" Sudah kita pulang saja, kamu tenang saja, Oppa akan selalu melindungi dan menjagamu. "

Yeri berjalan keluar gedung pengadilan bersama Jin yang menuntunnya dari belakang, sungguh Yeri tidak pernah merasa sehancur ini,

5 tahun baginya itu sangat lama, bahkan sehari tanpa Appa sangat berat dan sulit baginya, bagaimana tidak disaat remaja lain seusianya sedang bahagia bersama keluarganya dan mendapat dukungan penuh untuk menuju ke universitas.

Berbeda halnya dengan Yeri, ia malah mendapat ujian yang sangat berat diusianya kali ini, ia tidak bisa membayangkan bagaimana 5 tahun kedepan tanpa sosok Appa. Dan ia tidak tahu bagaimana dengan cita citanya kelak, menjadi designer bahkan ia juga tidak memiliki gairah lagi untuk mewujudkan impiannya itu.

💕💕💕

Seminggu berlalu dengan kehidupan tanpa Appa dan Oppa nya Yeri sudah kembali membiasakan diri, seperti biasa ia berjalan dengan tertunduk menyusuri lorong kelasnya, ia sangat malu jika ada teman yang membully lagi, ia benar-benar tidak sanggup mendengar semua umpatan itu setiap harinya.

" Si Yeri kan anak koruptor... "

" Ya kakaknya dia saja malu punya ayah seperti ayahnya, kenapa dia tidak menyusul kakaknya saja..."

" Jika aku jadi Yeri mungkin aku tidak akan pernah menginjakkan kaki di sekolah ini lagi..."

Kurang lebih seperti itulah umpatan dari orang yang hanya bisa nyinyir dan puas melihat orang lain hancur.

Tetapi Yeri tetap melangkahkan kaki dengan mantap, ia meraih kalung yang melingkar di lehernya, itu adalah sumber semangat Yeri saat ini, Cinta yang besar dari seorang Jeon Jungkook.

Tak lama ia pun duduk di kursinya dan mengenakan headset pemberian Lisa sambil menunggu sahabatnya itu datang dan menutup telinga dari nyinyiran tukang gosip disekitarnya.

" Hey... " sapa Lisa sambil menepuk bahu Yeri,

" Ya ampun Lisa.. Bikin kaget aja.. "

" Nanti sore kamu jadi pergi sama Jungkook? " tanya Lisa,


" Jadi.. "

" Emang kamu ga cemburu gitu cowo kamu nontonin cewe lain, udah gitu bayar mahal lagi?! " kompor Lisa,

A Fighter ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang