A Fighter ✔

bad things happen

Jimin menautkan kedua alisnya saat berhadapan dengan yeoja yang berada di ruangannya kali ini, ia bingung mengapa yeoja ini berkata bahwa ia adalah tamu yang sudah ada janji dengannya,

Sehingga mau tidak mau, sekertarisnya pun membawa yeoja cantik berambut pendek itu keruangannya.

" Ada apa? "

" Ngga papa, aku cuma ingin melihatmu saja Tuan Park Jimin. " jawab gadis cantik itu,

" Ngga usah banyak omong, aku lagi banyak pekerjaan, kau mau apa? langsung aja Eunha ssi! " sahut Jimin,

" Aku mau bertanya apa kamu puas telah menjadi kepala kantor kepolisian Seoul sekarang? setelah menjebloskan appamu sendiri ke penjara? " ucap Eunha meremehkan,

" Bukan urusanmu! berhenti ikut campur! wartawan sinting! " sungut Jimin,

" for your information, aku sudah bukan seorang wartawan lagi. "

" Lalu apa maumu? Jangan lagi! "

" Aku cuma ingin memberitahukanmu sebuah fakta tentang Jungkook dan Yeri. "

" Kenapa dengan mereka? " tanya Jimin bingung,

" Seperti yang kau tahu bahwa Jungkook sangat mencintai Yeri, dia bahkan rela melakukan apapun untuk yeojachingunya itu. apa kau sendiri tau siapa Kim Yerim itu sebenarnya? "

" Dia dokter bedah di SMC. " ucap Jimin sambil mengedikan bahunya, dan langsung dibalas dengan tawa yang aneh dari mulut Eunha,

" Apa kau tahu siapa sebenarnya ayah Yerim? tuan Kim Junmyeon? "

" Kim Ahjussi tentu aku tau, dia menderita selama lima tahun ini karena ulah Appaku. "

" Aniyo! Kim Junmyeon memang pantas mendapatkannya karena dia telah membunuh Eommamu Im Nayeon. " kata Eunha berapi api,

" Mwo, omongkosong apa lagi yang kau coba ucapkan bitch! " umpat Jimin,

" Kau bisa tanyakan langsung pada Appamu, dan ini mungkin kau perlu ini. " kata Eunha sambil meletakan setumpuk berkas kepada Jimin di mejanya,

Lalu melenggang pergi meninggalkan ruangan Jimin, Jimin sendiri segera meraih berkas tersebut dan membawanya menuju ruangan Min Yoongi sang detective.

💗💗💗

Kini Yeri sedang berada di bangsal ruang bedah rawat inap, ia bersama dengan Dokter Irene, Dokter Baekhyun dan suster Siyeon, memeriksa satu per satu tanda vital pasien, hingga kini ia berhadapan pada salah satu pasien yang ia operasi minggu lalu yaitu Kang Saniel.

Yeri menatap Daniel dengan raut wajah sendu, ia tahu bahwa Daniel sangat kecewa padanya pasalnya Yeri adalah Dokter yang sangat ia percayai dan telah menjanjikan akan seratus persen keberhasilan pada operasi tumor diotaknya, nyatanya setalah operasi dilakukan anggota badannya menjadi lumpuh.

" Dasar Dokter sialan! kau berjanji padaku dan meyakinkanku untuk melakukan operasi tapi lihat apa yang kau perbuat padaku? aku sangat menyesal telah menuruti semua ucapan omong kosongmu itu! " maki Daniel,

" Apa hasil dari biopsi? (pengambilan jaringan dari operasi) " tanya Irene

" Astrocytomia. " jawab Yeri,

" Apa hasilnya jelas? " tanya Irene memastikan,

" Begitulah, tetapi tidak meyakinkan. kukira bisa di operasi. Untuk tidak memperluas jaringan. "

" Apa kau sudah pertimbangkan untuk batalkan setelah biopsi dan memanfaatkan radioteraphy? "

" Radioteraphy hanya memperlambat pertumbuhan tumor, tapi gejalanya telah timbul, kualitas hidupnya menurun, hanya akan memburuk, dia masih muda, operasi memberinya kesempatan untuk hidup normal. " kata Yeri,