distance

843 102 12
                                    

Warn : cerita ini hanya fiktif karangan aku aja, jadi jangan dibawa ke rl, enjoy read! 💞💖💓

Sudah tiga hari Jungkook berada di korea utara, ia disibukkan oleh beberapa tugas yang membuatnya kurang waktu beristirahat, bahkan hanya sekedar untuk melakukan video call sebentar saja dengan Yeri juga tidak bisa.

drrttt...drrttt...

"Taehyung hyung?" batin jungkook, lalu menggeser gambar hijau kekanan.

" Ada apa hyung? " tanya Jungkook,

" Jemput aku dibandara sekarang! "

" Mwo? "

" Kamu ini tuli ya? jemput aku sekarang bodoh! " sungut Taehyung,

" Kau di korea utara hyung? "

" Anni, aku di kayangan, iya lah cepat lima menit kutunggu, pali?!! " seru Taehyung lagi,

Jungkook segera bergegas menuju ke bandara menjemput Taehyung, dan setelah bertemu dengannya, Taehyung langsung meminta Jungkook untuk mengantarnya ke rumah makan.

" Sebenarnya ada apa hyung? kenapa kau kesini? bukankah waktu itu kau menolak mati-matian kemari? " tanya Jungkook,

" Ada sesuatu yang harus ku beritahu padamu penting dan rahasia. harus secara langsung. " jawab Taehyung, membuat Jungkook mengernyit,

" Apa itu? "

" Berangkat di perbatasan, dan jadi pemimpin relawan perang negara kita. " ujar Taehyung,

" Mwo? "

Rasanya bagaikan jatuh tertimpa tangga, Jungkook merasa sangat kecewa dengan keputusan yang diberikan padanya,

Sepertinya dewi fortuna enggan bersamanya kali ini, sementara itu Taehyung mengangguk dengan yakin dan merapalkan doa dalam hati.

Sepertinya dewi fortuna enggan bersamanya kali ini, sementara itu Taehyung mengangguk dengan yakin dan merapalkan doa dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Yeri memberikan isyarat pada Suster untuk mengelap dahinya yang penuh keringat, ya kini ia sedang berada di ruang operasi bertaruh memperjuangkan nyawa seseorang,

Ia berusaha berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik dan hati-hati kali ini, ia berharap tidak ada lagi kesalahan seperti yang terjadi pada Kang Daniel, sehingga Dokter lainnya tidak meremehkan Yeri lagi.

Namun entah karena gerogi atau dengan pikiran yang penuh tekanan akan masalahnya di rumah sakit dan dengan Jungkook,

Ia pun merasa keringatnya mengucur semakin banyak, dan Suster yang jaga saat itu kurang memperhatikannya,

Sehingga Yeripun membasuh sendiri keringat dengan punggung tangannya lalu kembali menekan area perdarahan dengan kapas kecil dan melanjutkannya lagi.

A Fighter ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang