Prolog

91 16 4
                                    

Jakarta, 2016

Bintang malam berjejer indah di seantero langit. Memberikan cahaya bagi para makhluk hidup di bawahnya yang sedang menatapnya kagum.

Kunang-kunang berterbangan kesana kemari menambah cahaya dan keindahan malam yang kian sunyi.

Malam yang sepi tidak benar-benar sepi ketika dua insan seorang perempuan dan laki-laki datang bersamaan dan meramaikan suasana sendu malam itu. Menelusuri taman dan memandangi keindahannya setelah diterpa hujan.

Mereka kemudian duduk beralaskan rumput yang masih basah karena hujan tadi. Memandang langit yang dihias bintang dan bulan. Memuja keindahan ciptaan Tuhan yang tiada tara itu

Bibir mereka melengkung membentuk senyuman. Mata mereka memancarkan binar kekaguman ketika melihat apa yang mereka lihat saat ini.

Keduanya duduk tidak berhadapan tapi saling membelakangi. Hingga akhirnya mereka memutuskan tidur di atas rumput basah itu dengan arah berlawanan.

Kemudian, salah satu tangan laki-laki itu terangkat. Menunjuk salah sstu bintang di langit yang berkelap-kelip dan masih memancarkan cahaya indah.

"Menurut gue, itu adalah bintang yang paling bersinar hari ini." Katanya.

Mereka memang sering mengunjungi taman itu untuk sekedar menunjuk bintang yang paling bersinar di malam itu.

Sederhana. Tapi, merupakan suatu kenangan yang terindah untuk disimpan. Saking indahnya, hingga sulit dilupakan.

Bibir anak perempuan yang tidur dengan arah berlawanan dengan laki-laki itu masih membentuk senyuman. Kini semakin geli ketika mendengar perkataan laki-laki itu.

"Sok tau." Celetuknya.

Mereka tertawa, menertawakan kekonyolan masing-masing. Suasana memang sudah malam. Tapi, tidak masalah bagi mereka. Orang tua mereka sudah hafal dengan agenda mereka yang sering ke taman malam.

"Lo kan gak tau bintang di sebelah utara, barat, timur. Lo cuma melihat bintang yang paling bersinar di bagian selatan. Di atas kita." Kata perempuan itu.

Setelah pernyataan itu, keduanya terdiam. Suara jangkrik menambah suasana malam yang dingin dan sunyi. Tapi, tidak membuat keduanya beranjak pergi ketika mendengar suara-suara itu.

Bahkan suara-suara itu dibiarkan mewarnai malam mereka di taman. Suara-suara itu seakan sebagai lagu pengiring mereka memandangi langit itu.

"Bintang jatuh tuh. Buat harapan, kuy." Kata laki-laki itu tiba-tiba sambil bangun dari tidurnya.

Perempuan yang menemaninya ikut terbangun karena mendengar kata-kata yang dilontarkan laki-laki itu dan karena dia yang bangun tiba-tiba.

"Boleh."

Tidak lama, keduanya sudah menutup mata mereka sambil menengadahkan tangan mereka. Dan mengucapkan do'a harapan mereka dalam hati.

Setelah selesai, mereka kemudian saling menatap dan tertawa kecil karena menebak-nebak apa yang diharapkan masing-masing.

"Lo buat harapan apa?" Tanya perempuan itu.

"Ada pokoknya. Kalo lo?" Tanya laki-laki itu balik.

Perempuan itu tersenyum sambil memutar-mutar kedua bola matanya.
"Kasih tau gak ya? Ada deh."

Keduanya tertawa lagi menertawakan tingkah mereka yang heboh berdua di malam yang sepi, sunyi, dan dingin ini.

Dan diantara tawa mereka, ada hati yang merintih karena pedih akan perasaannya yang kian tumbuh bersemi.

Salah gak sih,

Kalau gue berharap dan meminta Tuhan supaya kita lebih dari sekedar teman?

Atau malah itu ngebuat gue jadi seorang yang egois?

¤¤¤

Hai! Apa kabar?!

Kita ketemu again! Hahaha!

Sebelumnya dimar minta maaf bagi yang udah baca diam edisi pertama. Mungkin kalian bingung ceritanya raib, wkwk. Itu karena dimar unpublish soalnya dimar udah gak bisa lanjutin lagi karena bener-bener kena writer block dan gak tau mau nulis apa.

Jadi, dimar itu niatnya mau bikin revisi dan dirombak besar-besaran isi ceritanya. Tapi, karena takutnya nanti malah bikin bingung dan jadi males nulis. Jadi, dimar unpublish dan bikin ulang lagi.

So, ini cerita DIAM edisi revisi!!

Kalian gak perlu bingung. Baca yang ini aja. Dan dipastiin kalo ini bakal lebih baper. Maybe, I'm not sure.

Semoga pada betah ya disini. Jangan stuck di For You terus. Disininya kapan? Hehehe.

Btw, makasih yang udah baca, kasih vote, ataupun komentar di prolog!

Pai-Pai ;D

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang