K.O🍃

89 8 0
                                    

Setelah semalam dengan ogebnya main hujan-hujanan semua anak cewek pada sakit. Kalo gue sih udah sembuh pagi ini. Tapi kaga tau yang lain. Karena gue selalu sedia "Reject Wind" (artiin sendiri 😂) everywhere I go.

"Pagi semuaaa...hachiuuuhh" suara si Lisa tuh. Walah keknya kena flu tu anak. Gue pun bergegas untuk menuju ruangan bawah.

"Rooooseee. Kaga ada obat masuk angin ya lo ?" Tanya ka Jisoo yang lagi muter-muter di ruangan bawah.

"Ga ada kayanya. Kepala gue juga masih pening." Kata Rose.

"Eh bentar gue liat kotak obat gue dulu kayanya gue bawa bermacam-macam obat deh."

"Ah iye cepetan bawa aja semuanya ke sini Na." Kata Lisa. Gue pun balik lagi ke kamar.

"Nih." Ucap gue yang udah ada di ruang tengah sambil bawa kotak obat.

"Dasar apotek berjalan." Kata Jenni yang entah sejak kapan udah duduk manis di sana. Dia udah kaga kenapa-kenapa setelah kemarin malem dia bersin-bersin. Mungkin virus fluenya takut kali ya mau nempel, minder.

"Ya kan ini buat lo lo juga kalo tiba-tiba sakit." Ucap gue seraya meletakkan kotak obat di atas meja.

Gue sedang mencari obat flu, ah ketemu. "Nih Lis ntar minum kalo udah sarapan." Gue cari obat pening buat si Rose. Kok kayanya gue lupa kaga bawa ya. "Aduh Rose, gue kaga bawa obat pening. Coba lo minum aja ini suplemen setelah makan. Ntar kalo masih pening kita beli obat." Imbuh gue.

"Cariin obat masuk angin dong Na." Pinta ka Jisoo.

"Cuma ada aromaterapi aja ka Jis. Kemarin udah aku minum tinggal satu." Ucap gue.

"Yaudah siniin itu aja." Kata ka Jisoo, gue pun menyerahkan aromaterapi itu.

"Kak, kata ibu sarapannya udah siap." Tiba-tiba si Jeno yang lama kaga kelihatan muncul. Eh tapi ini kan bukan hari Minggu. Kok dia di sini.

"Iyaa Jenoo. Makasih yaa." Kata ka Jisoo sambil memamerkan senyumannya.

"Eh kok kamu di sini. Nggak sekolah ?" Tanya gue ke Jeno.

"Kan tanggal merah kak, jadi aku libur." Jawab Jeno dan gue pun ber-oh-ria.

"Halah lo kepo mulu sih Na. Sama anak kecil juga," kata Rose. "Ayok sarapan" imbuhnya kemudian berdiri dari tempat duduknya.

"Kuy gue laper." Kata Lisa "Hachhiuu" sebagai penutup ucapannya.

Kita pun berkumpul di meja makan dengan duduk di kursi masing-masing dan bersiap menyantap hidangan sarapan kali.

"Bau apaan nih ?" Kata si Rose.

"Ih gilak ini siapa yang kentuutt" kata Jenni sambil nutup hidung.

"Sorry gaes, kelepasan" kata ka Jisoo cengengesan.

"Wah gilak lo Jis wanjirr, bom molotov ini mah." Umpat si Lisa kemudian meninggalkan meja makan.

"Untung gue udah slesai makan." Ucap gue kemudian beranjak dari meja makan dan menaruh piring kotor di wastafel. Yah nanti aja dicuci kalo bau bom molotov nya udah ilang.

Hari sudah mulai menuju siang. Nggak ada yang keluar villa karena semua pada k.o. Gue lagi di halaman samping, sekedar menikmati sepoi angin dan pemandangan sekitar. Selama di villa ini kayaknya baru sekali deh gue ngerasain hawa setentram ini.

"Ninaaaa. Lo di mana naa..." Terdengar suara makhluk bumi yang memanggil nama gue. Elah kaga nyelo banget sih orang lagi santai juga.

"Di halaman samping.." gue teriak karena males beranjak. Udah pewe gue.

OGEB [Choi Nina's Love Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang