Not Feeling Well

60 7 0
                                    

[Lagunya diputer ntar rada-rada akhir aja deh biar enak (^v^)]

Gue masih menatap layar ponsel yang tertera nama Seongwoo sedang memanggil. Tangan ini sama sekali tak tergerak untuk menekan layar. Hingga dua kali misscall, gue masih tak beranjak sedikitpun.

Dia berhenti. Tak lagi ada bunyi dering telpon. Dan gue masih mematung di tengah keramaian.

Daripada kepikiran itu terus, kenapa gue nggak telpon anak Blackberry aja.

Panggilan grup video call pun tersambung.

"Nyet lo kemana aja si ?" bentak Lisa yang pertama kali muncul. Gue ga tahan pengen ketawa.

"Lo sehat kan Na ?" tanya Jisoo yang nyusul bergabung.

"Di mana lo ?" tanya Jenni kemudian di susul oleh Rose yang bilang "Na lo gapapa kann ?"

"Tenang gais tenang. Ini gue sedang berada di suatu tempat untuk liburan dan tentu saja gue sehat ga kenapa-kenapa." jelas gue ke mereka sambil jalan.

"Sok-sokan gamau kasi tau di mana."

"Hahaha gue ga lama kok di sini. Tahan dulu kalo kangen." ucap gue.

"Kangen kampret. Lo cerita napa si jangan hanya memendam." kata Lisa.

"Elo juga biasanya memendam." balas gue.

"Coy please. Jangan tengkar gue kesel dengernya." kata si Jenni.

"Na cerita dong. Biar kita ga kaya orang bego gini." kata Rose.

"Lo kali yang bego gue engga." sahut Jisoo.

"Anjir lo jis." umpat Rose.

"Sudah adu argumennya ? Mau diceritain ga neh ?" Tanya gue mulai gemes sama mereka.

"Iyalah. Buruan." jawab si Lisa.

Gue pun menceritakan segala hal yang terjadi. Tak luput dari gue dianterin pulang abangnya Jenni. Berbagai tanggapan pun terucap dari mulut pendengar.

"Lo ngapain juga si barengan sama abang gue ?" tanya si Jenni.

"Si Rose tuh gara-garanya. Dia ninggalin gue di toko sendirian. Dan abang lo muncul gitu aja nawarin pulang bareng. Gue juga bingung nolaknya kampret." bener kan emang gue susah nolak kebaikan orang. :')

"Eehh kok gue siii." kata Rose ga terima.

"Trus siapa ? Abang yang jaga toko ?" ucap gue kesel.

"Tapi si Seongwoo keterlaluan juga si. Mungkin nih ya, dia cuma mau bales elo Na. Dia jealous. Cuman cara dia aja yang salah." kata Jisoo kemudian ketawa. Apanya yang lucu si.

"Udah lama tangan gue ga nampol orang." kata si Lisa.

"Ei sans kali Lis. Lo main tangan mulu." sahut si Rose.

"Daripada main hati." sa ae ni si temulawak kalo ngomong.

"Anjir Lisa." ucap Jisoo. Gue cuma ketawa, duh kangen sama mereka berempat.

"Na lo baik-baik ya, jangan kebanyakan ngelamun. Ntar kesambet. Hahahaha" ucap si Rose.

"Makasi ya mbak untuk saran yang sangat membantu." jawab gue sambil memaksakan senyuman.

"Apaan nih netesin rambut gue." ucap gue sambil megangin rambut sambil mendongak ke atas.

"Nah loh kena tai burung tuh lo." kata Lisa asal ngejeplak aja ni orang. Yang lain cuma ketawa menanggapinya.

"Mulut mbak mulut." ucap gue mulai hilang kesabaran. Tiba-tiba hujan turun. Aduuh kok harus sekarang sih hujannya.

"Gais udahan dulu ya. Hujan nih gua kaga bawa payung. See you." gue pun memutuskan sambungan telpon kemudian memasukkan ponsel ke saku dan berlari mencari tempat untuk berteduh.

OGEB [Choi Nina's Love Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang