~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,
Jangan salahkan hati yang terus berusaha menggapai tujuannya, tapi salahkan ego yang enggan untuk mencegahnya.
~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,~,"kalo emang gue suka Prilly gimana?"
Batin Nichol berteriakAlI yang tak mendapat respon dari abangnya merasa bingung dengan sikapnya yang mendadak serius. Sejenak ia langkahkan kakinya hingga berada tepat di sebelah Nichol. Ali menepuk pundak Nichol membuat pandangan Nichol tak lagi pada balkon melainkan pada Ali.
"Apa ada yang mau lo bilang sama gue? Yang jelas jangan sampe lo nyukain tu cewek jadi jadian"
Dengan cepat Nichol menoleh. "Gue yakin dan gue harap rasa ini beneran seperti apa yang gue inginkan bukan hanya sekedar ego untuk mengagumi dan memiliki" kali ini Nichol berusaha serius menanggapi Ali yang bahkan susah sekali diajak untuk serius
"Gila bahasa lo dalem banget! Tapi gue gak paham sih" Ali hanya berucap seperti orang bodoh
Tak lama Ali angkat suara kembali "Tapi bang, gue baru kali ini liat lo seserius ini ama cewe setelah kejadian 2 tahun lalu. Ini terkesan terlalu cepet bang" ucap Ali kali ini berusaha seserius mungkin terlihat dari matanya yang sedikit tajam dan dahi yang berkerut.
"Iya Li, dan gue harap dia bisa nutup luka lama terdalam yang pernah hadir di hidup gue bahkan luka itu belum sempat tertutup oleh pembuat lukanya dan masih meninggalkan bekas di sini" Nichol berkata sembari menunjuk arah dada nya seakan menunjuk hati
"Tapi sumpah bang sekali lagi apa lo yakin? Siapa orangnya bang?"
"Terkadang hati hanya bisa merasakan. Tak lupa hanya takdir lah yang menjalankan dan manusia seperti alat bodoh yang digerakkan olehnya hanya mampu menerimanya. Kita gak tau apa skenario yang takdir siapkan untuk kita"
"Buat orangnya gue masih belom bisa ngasih tau lo Li" sambung Nichol
"Gila bang! Otak gue gak muat cukup cukup huhh lo udah bikin gue kepo berat fix!" ucap Ali sambil menekan kepalanya menggunakan dua tangannya dan menggelengkannya.
Ali terdorong akibat jitakan Nichol "yeee makanya lo cari cewe! Biar bisa puitis kek gue" ucap Nichol bangga
"Kaga lah bang ntar kasian cewe cewe lain di luaran sana kalo gue udah sold out"
"Sialan lo njer! "
Tok tok tok
Ali dan Nichol yang merasa mendengar ketukan pintu pun menoleh ke asal suara
"Siapa?" Ucap mereka barengan
"Ini bibik den, tuan dan nyonya sudah datang dari eropa. Mereka bilang ingin mengajak den Ali dan den Nichol makan malam bersama" ucap Bi Marwah pembantu rumah tangga mereka dari balik pintu
"Oke bik tolong bilangin Mommy sama Papi Nichol sama Ali bentar lagi ke bawah" nichol berkata dengan sedikit meninggikan suaranya agar Bik Marwah dapat mendengar suaranya dengan jelas
"Siap den bibik ke bawah dulu" dengan nada sopan dan setelah itu Pembantu rumah tangga itu turun ke lantai bawah untuk menyiapkan semuanya
"Itu mau ngomongin apaan lagi ya Li? Duh abis ngomong kata kata berat gue keknya gak sanggup dengerin omelan mommy nanti"
"Sialan lo bang! Ntar gue dong yang harus ngelus dada dengerin omelan mommy"
"Udah ah lo kelamaan liat ajaa bentaran juga si mommy ngamuk"
1
2
3
"ALI!! NICHOL!! LAMA BANGET SIH! KALIAN BUAT MOMMY NUNGGU!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Choice
Fanfiction"Andai waktu bisa diputar, gue memilih untuk ngga pernah ketemu mereka kalau pada akhirnya harus jatuh sama pilihan yang sulit. Ya walau gue tau pada akhirnya hati gue bakal berlabuh kemana. Tapi ada hati yang harus gue jaga. Jadi let see! Takdir ba...