.
.
Mungkin lo nggak tau karena baru pindah kesini. Mereka punya banyak fans, bahkan sampai luar sekolah
.
.
- 2 -
Sasha melangkahkan kakinya memasuki kamar barunya. Saat baru membuka pintu, betapa terkejutnya ia saat melihat vanity dressing table yang kini ada di depan matanya. Ia mendekati meja rias itu dengan tatapan kagum.
Bagus banget gila.
"Gimana? Suka sama meja riasnya?" Sasha tersadar dari lamunannya dan melihat Mrs. Freddick sudah berdiri di ambang pintu dengan senyum ramahnya.
"Suka banget ma. Ini buat Sasha?" Tanya Sasha dengan mata berbinar.
"Iya dong buat Sasha masa buat mama. Tau nggak? Itu bundanya Sasha yang ngirim kemarin." Ujar Mrs. Freddick yang kemudian mendekati Sasha.
"Bunda.. Bunda yang ngirim ini?"
"Iya dong. Bundanya Sasha yang ngirim ini. Katanya dulu Sasha pengen banget ya punya ini di rumah? Tapi bundanya Sasha nggak pernah ada waktu buat ngobrol. Bener nggak?" Tebak Mrs. Freddick.
"Sasha kira Bunda nggak peduli sama Sasha." Sasha menatap nanar meja rias yang ada di depannya.
"Sayang. Dengerin mama. Di dunia ini nggak ada ibu yang nggak peduli dengan anaknya. Bunda pernah cerita kalau sebenarnya bunda itu sering nanyain Sasha ke Bi Ratna. Bundanya Sasha sayaaanngg banget sama Sasha. Kemarin aja pas bundanya Sasha datang ke sini buat minta izin nitipin Sasha, bunda sampai nangis loh. Katanya, bunda nggak pengen ninggalin Sasha. Tapi karena tanggung jawabnya yang besar terhadap perusahaan, jadi Sasha dititipkan ke mama. Bukan karena Bunda nggak peduli sama Sasha. Tapi karena Bunda tau kalau Sasha itu gadis yang hebat dan mandiri."
Kata-kata Mrs. Freddick berhasil membuat cairan bening di pelupuk mata Sasha menetes.
Betapa bodohnya Sasha selama ini karena ia mengira bunda tidak peduli dengannya. Sasha baru ingat beberapa minggu lalu ia pernah curhat pada Bi Ratna kaau ia ingin meja rias itu. Sasha tidak pernah tahu kalau selama ini bunda diam-diam selalu menanyakan kabarnya lewat Bi Ratna.
Mrs. Freddick memeluk dan mengelus kepala Sasha dengan lembut.
"Sasha nggak boleh benci sama bunda ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER?
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika tiba-tiba kamu kedatangan adik baru? Bukan seorang balita yang menggemaskan, bukan juga anak kecil yang sering merengek padamu, tapi seseorang yang hanya beda 1 tahun darimu. Dan yang paling penting adalah, ia seorang gadis...