1 - Kedatangan Sang Adik

100 17 0
                                    

.

.

"Faro, kau akan kedatangan adik baru"

"Apa??"

.

.

AUTHOR POINT OF VEW

Hissshhh kok gue jadi kalah terus gini sih

Gadis cantik berambut coklat gelap itu memandang kesal ke arah ponsel yang saat ini ada di tangannya. Elisha Carenina. lebih suka dipanggil Sasha. Anak dari salah satu pengusaha paling sukses di Bandung. Dan sekarang ia sedang bermain game online di ponselnya. Let's get rich.

Tok tok tok

Terdengar suara sesorang mengetuk pintu kamar Sasha. Dan beberapa detik kemudian, bundanya sudah duduk di sampingnya.

"Sha, bagaimana sekolahmu hari ini?" Bunda Sasha mengelus puncak kepala Sasha yang sedang berbaring dengan penuh kasih sayang. Sedangkan Sasha, ia sibuk memainkan game di ponselnya dan sedikit mengacuhkan bundanya.

"Baik bun." Ucap Sasha yang masih fokus dengan gamenya.

Dalam hati ia bingung dengan sikap bundanya yang tidak biasa. Tidak biasanya bundanya mengajaknya berbicara dengan nada yang err, entahlah. Terlalu lembut mungkin? Tapi Sasha berusaha mengabaikan pemikirannya.

Apa ada sesuatu? Sasha membatin.

"Kau tahu kan, bunda dan ayah akan ada urusan bisnis di Jepang lusa." Sasha menghentikan aktivitasnya. Ia mengangkat kepalanya dan menatap bundanya bingung.

"Lalu?" Sasha mengernyitkan dahinya. Ia bingung, biasanya kalau ada urusan bisnis ke luar kota bunda hanya mengirim pesan singkat atau menelponnya untuk memberitahu Sasha. Ada apa sekarang?

"Mungkin kami akan sedikit lama di sana." Bunda Sasha menatap anaknya dengan penuh kasih sayang. Sasha masih tidak mengerti. Ia hanya diam, menunggu bundanya melanjutkan perkataanya.

"Bunda dan ayah sudah sepakat, untuk menitipkanmu di rumah teman baik bunda. Di Jakarta." Ujar bunda Sasha dengan raut wajah agak ragu. Ia takut jika putri tunggalnya itu tidak bisa menerima keputusannya.

"Apa?" Sasha mengangkat sebelah alisnya. Ia mencerna setiap kata yang baru saja meluncur dari mulut bundanya.

"Dengar, Sasha. Kami akan menetap di Jepang untuk bisnis itu. Mungkin sekitar beberapa bulan. Jadi bunda berpikir akan lebih baik jika kamu tinggal bersama orang yang sudah bunda percaya." Bunda Sasha menatapnya intens.

Sasha menggelengkan kepalanya. Ia tidak mungkin tinggal di rumah orang yang tidak ia kenal. Bagaimana bisa orang tuanya menitipkannya ke orang lain? Kenapa orang tuanya tidak mengajaknya saja untuk ikut ke Jepang? Atau mungkin setidaknya orang tuanya bisa menyuruhnya tinggal di rumah paman atau bibinya.

"Tidak. Bagaimana dengan sekolahku? Bagaimana dengan teman-temanku? Aku tidak mungkin meninggalkan mereka. Aku akan tinggal di rumah ini, masih ada Bi Ratna yang merawatku. Atau mungkin aku bisa tinggal di rumah paman dan bibi. Aku tidak mau tinggal di rumah orang asing." Sasha bersikeras mempertahankan pendapatnya.

Bunda Sasha menarik nafas panjang. Ia sudah memikirkan hal ini sebelumnya. Ia tahu Sasha akan menolak keputusan itu.

"Bu Ratna mengambil cuti untuk beberapa bulan karena ibunya sakit. Bunda tidak mungkin mencari pembantu lain dalam waktu kurang dari 5 hari. Paman dan bibi sedang mengalami masalah dengan bisnis mereka. Bunda tidak mungkin menitipkanmu pada mereka. Mereka mungkin akan merasa terbebani. Jangan membuat keadaan semakin sulit, Elisha Carenina."

SISTER?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang