6 - Anak Basket

47 10 0
                                    

.

.

Gue ada tanggung jawab buat jagain dia.

.

.

- 6 -

"Nyokap lo dulu ngidam siput?" Ujar Faro tepat setelah Sasha masuk ke dalam mobil.

"Udah deh jangan banyak ngeluh. Ini nggak sebanding sama apa yang lo lakuin tempo hari." Jawab Sasha santai.

Faro hanya diam mendengar perkataan Sasha. Setelah ia pikir-pikir Sasha benar juga.

"Pinjem ponsel lo bentar." Ujar Sasha saat mereka berhenti di lampu lalu lintas. Sasha baru ingat kalau ia tidak punya nomor ponsel Faro.

Bukannya modus atau apa. Sasha hanya ingin Faro mengabarinya kalau ia pulang terlambat seperti kemarin. Ia tidak mau kalau disuruh menununggu Faro berjam-jam seperti orang bodoh.

"Buat?" Tanya Faro singkat, masih fokus melihat lampu lalu lintas yang tak kunjung berwarna hijau.

"Sesuatu yang sangat penting." Sasha menatap Faro dengan raut wajah yang meyakinkan. Berharap Faro segera menoleh dan menyerahkan ponselnya.

"Di saku celana." Faro kembali menginjak gas saat melihat lampu lalu lintas berubah menjadi hijau.

"Kalau gitu ambilin."

"Sekarang?" Tanya Faro polos.

"Tahun depan."

"Oh. Ya udah." Ucap Faro akhirnya.

"Sekarang Elfarooooo!" Sasha mengacak-acak rambutnya frustasi.

Apa Otak Faro geser gara-gara habis bertemu Hani kemarin ya?

Kira-kira itu yang dipikirkan Sasha saat ini.

Sepersekon kemudian Faro menyodorkan ponsel bewarna hitam metalic miliknya ke Sasha. Dengan secepat kilat Sasha segera mengambilnya dan segera mengetikkan nomor ponselnya.

"Lo mau apa sih?" Tanya Faro di sela-sela kegiatan Sasha. Sementara Sasha tidak menanggapi Faro dan fokus mengetik nomor ponselnya.

Beberapa detik setelahnya ponsel Sasha berbunyi, tanda ada panggilan masuk. Namun setelah beberapa detik, ringtone nya berhenti.

Sasha segera memeriksa ponselnya dan meletakkan ponsel Faro di dashboard yang ada di depan lututnya.

Ia membuka ponselnya dan menyimpan nomor seseorang yang tadi menghubunginya. Ya, lebih tepatnya Sasha menghubungi dirinya sendiri dengan ponsel Faro. Agar ia bisa langsung menyimpan nomor Faro.

Faro menghentikan mobilnya dan melepas sabuk pengamannya. Mereka tiba di sebuah taman yang lumayan ramai. Di samping taman itu ada lapangan basket yang cukup luas.

Ada bebrapa cowok yang sedang bermain basket di sana. Faro turun dari mobil dan mengambil tasnya di jok belakang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SISTER?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang