4 - PIM!

52 12 0
                                    

.

.

Btw lo siapanya ini patung

Te...men?

.

.

-4-

"Silakan. Selamat menikmati." Pamit sang pelayan setelah meletakkan pesanan Sasha di meja.

Seketika mata Sasha berbinar dan senyum Sasha mengembang saat menatap makanan yang ada di depannya. Sementara Faro hanya diam menatap Sasha tak percaya.

 Sementara Faro hanya diam menatap Sasha tak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pantes tadi duit gue ludes.

"Lo nggak makan Fa? Nih." Ujar Sasha seraya mengambil sandwich di depannya dan menyodorkannya ke Faro.

Faro menatap gadis itu, terlihat pipi gadis itu menggelembung dipenuhi kentang goreng.

"Lo aja." Tolak Faro. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan mulai membuka aplikasi game online miliknya.

"Seriusan? Yahhh tau gini gue mesennya nggak banyak-banyak."

"Tapi gapapa deh gue abisin aja." Seru Sasha bersemangat.

"Serah lo deh." Faro menghembuskan nafas panjang. Melihat gadis di depannya makan saja ia sudah membuatnya kenyang.

Bagaimana bisa gadis bertubuh mungil itu menghabiskan banyak sekali makanan. Apa ia tidak takut gendut? Ups

Sasha terus mengunyah makanannya sambil sesekali berseru ria. Bagai anak kecil yang dibelikan permen kapas oleh mamanya.

"Fa. Besok kan hari sabtu." Ujar Sasha di sela kegiatan makannya.

"Terus?" Jawab Faro tanpa mengalihkan matanya dari layar ponsel.

"Kalo diajak ngomong itu liat wajahnya faaaaa." Sungut Sasha kesal.

Tapi Faro tidak menghiraukannya dan malah asik bermain game. Sasha terus memanggil nama Faro agar cowok itu mau melihat ke arahnya. Tapi Faro tidak bergeming sedikitpun.

"Faro liat Sashaaaa!" Suara Sasha agak keras sehingga banyak orang yang menoleh karena teriakan Sasha.

"Apaan sih? Lo mau apa?" Nada bicara Faro agak meninggi. Mau tak mau Faro menoleh ke arah Sasha. Ya, sebelum cewek satu ini mengamuk di sini.

"Temenin gue jalan-jalan." Ujar Sasha sambil memberikan senyum polosnya. Faro hanya menghembuskan nafasnya jengkel. Sebelum akhirnya ia menjawab.

"Nggak." Faro kembali membuka ponselnya dan fokus ke sana lagi.

SISTER?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang