.
.
Eh btw nama gue Hani. Nama lo?
Elisha. Tapi panggil Sasha aja.
.
.
-8-
"Fa, anterin gue ke toko buku dulu ya." Ujar Sasha sambil menyisir rambutnya yang agak berantakan.
"Ngapain?" Faro menyalakan lampu sennya ke arah kiri. Sepersekon kemudian, ia telah melewati gerbang sekolah dan melaju menjauhi area sekolah.
Ya, saat ini sudah pukul 16.10 sore. Sepuluh menit lalu bel tanda pelajaran telah berakhir berdering. Itu berarti seluruh siswa SMU Bhakti telah selesai menunaikan tugas belajar mereka hari ini.
"Ngemis." Jawab Sasha asal.
"Oh."
"Mau beli buku lah Faaaa masa ngemis." Sasha berdecak sebal saat mendengar jawaban Faro yang terlampau singkat itu.
"Kan lo sendiri yang bilang mau ngemis."
"Tau deh." Sasha akhirnya menyerah dan tidak menanggapi perkataan Faro yang terakhir. Ia lebih memilih berkutat dengan ponsel yang ada di tangannya. Namun tak lama kemudian Sasha kembali memohon kepada Faro agar ia mau mengantar Sasha ke toko buku dulu.
"Anterin gue bentaaaarrr aja. Ya?" Ujar Sasha sambil mengedip-ngedipkan kedua matanya dan bertingkah sok imut.
"Males."
"20 menit aja deh."
"Nggak."
"15 menit deh kalau gitu. Please yaaaa." Sasha masih berusaha membujuk Faro.
"Gue turunin lo di depan habis itu gue cabut." Faro membelokkan setirnya menuju ke toko buku yang ada di kanan jalan.
"Terus gue pulangnya gimana?" Tanya Sasha.
"Pulang sendiri." Faro berhenti tepat di depan toko buku. Sementara Sasha bingung saat ini ia harus turun atau tidak. Ia tidak mau pulang sendiri. Bagaimana jika ia tersesat lagi?
"Jahat banget sih Faaa. Tungguin bentaaaar aja. 15 menit aja kok." Ucap Sasha kembali membujuk Faro. Dengan masih bertingkah sok imut, tentunya.
Faro tidak menggubris Sasha. Namun, ia kembali teringat kejadian kemarin saat Sasha pulang sampai larut karena Faro memintanya pulang sendiri.
Kalau gue pulang nggak bareng dia, pasti gue kena marah lagi.
"Tungguin ya. Tungguin gue. Tungguin ya. Tunggu-"
"10 menit lo nggak keluar, gue tinggal." Ucap Faro akhirnya.
"Siap! Gue turun dulu ya. Jangan tinggalin." Sasha berteriak penuh semangat sambil melepaskan sabuk pengamannya. Ia kemudian turun dari mobil Faro dan berjalan memasuki toko buku itu.
Saat Sasha hampir sampai di pintu masuk, ia kembali menoleh ke arah Faro, memastikan kalau pria itu masih di sana dengan wajah sok gantengnya. Emang ganteng sih.
"Jangan tinggalin!!" Teriak Sasha dari depan pintu, membuat Faro agak malu karena orang-orang di sekitar tempat itu langsung memandanginya dari luar mobil.
Sementara itu di sisi lain....
"Mana ya. Mana ya. Eh itu dia." Sasha langsung berlari menuju rak buku yang ada di dekat kasir saat ia melihat buku yang ia cari ada di sana. Ia lantas mengambil satu buku dan melihat kondisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER?
Teen FictionBagaimana jadinya jika tiba-tiba kamu kedatangan adik baru? Bukan seorang balita yang menggemaskan, bukan juga anak kecil yang sering merengek padamu, tapi seseorang yang hanya beda 1 tahun darimu. Dan yang paling penting adalah, ia seorang gadis...